Pages

Tuesday, December 27, 2011

Air Terjun Tancak

Kisah ini ditulis kembali oleh @taufanyanuar setelah 10 tahun yang lalu melakukan perjalanan bersama sahabat karibnya, yaitu Handoko (Ndox), Taufan Yanuar (ck), Yogi (Ogix), Septian (Asept), Antudrikal (Drix) dan Andik.

NoDC

27 Desember 2001 - 27 Desember 2011


Air terjun adalah formasi geologi dari arus air yang mengalir dari bebatuan yang mengalami erosi dan jatuh ke bawah dari ketinggian. Beberapa air terjun terbentuk di lingkungan pegunungan dimana erosi kerap terjadi.

Air Terjun Tancak merupakan salah satu tempat wisata di Kabupaten Jember yang terletak di daerah perbukitan Tancak, Desa Suci, Kecamatan Panti, sekitar 16 kilometer arah barat daya kota Jember.

Air Terjun Tancak memiliki panorama yang sangat indah dan berada di lereng Gunung Pasang yang dikelilingi oleh hamparan perkebunan kopi yang luas. Air Terjun Tancak memiliki ketinggial 82 M dan debit air 150 meter kubik per detik, dan memiliki lintasan pendakian yang aman. Patut dikunjungi bagi mereka yang suka akan tantangan alam.

Air terjun eksotis ini memang belum banyak diketahui oleh wisatawan, karena letaknya memang agak tersembunyi. Selama perjalanan menuju ke air terjun, pengunjung akan disuguhi pemandangan yang eksotis dari agri wisata Kebun Kopi Gunung Pasang, dengan dramatis pemetik kopi di sana sininya.

Anda harus menempuh perjalanan selama 30 menit dari pusat Kota Jember menuju ke Desa Suci, berjarak sekitar 16 km arah barat daya kota Jember dengan kondisi jalannya beraspal cukup mulus meski tidak seluruhnya.  

Rute yang bisa ditempuh untuk menuju lokasi air terjun ini adalah dari Tawang Alun (Jember) - Mangli (perempatan Mangli menuju ke utara atau belok ke kiri dari Tawang Alun sampai terlihat polsek Sukorambi ke kiri menuju Panti) Kemiri- gunung pasang - Air Terjun Tancakjarak tempuh kurang lebih 8 KM dapat ditempuh dalam waktu 1 -1,5 Jam dengan kendaraan Roda dua dan roda empat Rambipuji - Pertigaan Polsek Rambi puji ke utara - sampai di pertigaan menuju kemiri - Gunung Pasang.



Sampai di desa ini sobat bisa memarkir kendaraan di rumah-rumah penduduk, dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sejauh 4 kilometer untuk mencapai lokasi air terjun dengan suasana yang hijau di sekitar air terjun membuat kunjungan akan semakin mengasyikkan.


dari kiri - ke kanan
Handoko (Ndox), Taufan Yanuar (ck), Yogi (Ogix), Septian (Asept), Antudrikal (Drix)

Di sepanjang perjalanan kita bisa mendapati burung berkicau dikala pagi hari dan sore hari bahkan ayam hutan yang berterbangan di antara semak-belukar. Selain itu tidak ketiadaan petunjuk jalan disini, oleh karena itu disarankan banyak bertanya kepada penduduk setempat.

Menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta

Selama perjalanan akan banyak ditemui hewan pacet jadi jangan lupa membawa tembakau / minyak gas karena pada kondisi lembab (sore hari) banyak pacet yang menyisap darah. Selain itu yang perlu dipersiapkan untuk ke lokasi adalah jas hujan karena sering pada sore hari hujan turun di kawasan Air Terjun. 

Dan hawa disana cukup dingin, jadi terutama bagi yang tidak terbiasa dengan dingin maka pastikan untuk membawa jaket atau sweater, serta minyak tanah selain untuk memasak juga untuk menghangatkan badan.



Sumber :
http://pariwisatajbr.blogspot.com
http://www.jembersaja.blogspot.com
http://www.eastjava.com

No comments:

Post a Comment