Pages

Thursday, October 23, 2014

Jalesveva Jayamahe


Jalesveva Jayamahe adalah motto atau slogan yang menjadi seruan dari TNI Angkatan Laut Indonesia yang artinya jika diterjemahkan adalah "Di Lautan Kita Jaya".

Ungkapan Jalesveva Jayamahe ini berasal dari Bahasa Sanskerta yaitu "Jales.eva Jayamahe" dengan arti sebagai berikut:

Jales.veva terdiri dari dua bagian: jales.u dan eva. Jales.u berasal dari kata dasar jala (maskulinum) yang berarti air dan jales.u adalah bentuk pluralis, lokativus dan secara harafiah bisa diterjemahkan sebagai: "di air-air". eva adalah sebuah partikel emfatik dan bisa diterjemahkan dengan kata "-lah".

Jayamahe, berasal dari kata kerja (verbum), ji, yang dikonjugasi menurut waktu presens, persona ketiga pluaralis dalam modus indikatif dan secara harafiah bisa diterjemahkan sebagai: "kita berjaya".

Jadi kalimat ini secara harafiah artinya adalah: "Di air-airlah kita berjaya!"

Di Surabaya terdapat monumen Jalesveva Jayamahe (Monajaya), yang memiliki tinggi 30,6 meter, yang ditopang oleh sebuah bangunan setinggi 30 meter. Patung atau monumen Jalesveva Jayamahe tampak gagah berdiri menghadap laut, serasa siap menantang gelombang dan badai di lautan, begitu pula yang ingin di perlihatkan bahwa angkatan laut Indonesia siap berjaya.

70 persen wilayah Indonesia berupa perairan, maka memang sudah waktunya visi pembangunan kedepan bangsa Indonesia sudah harus mulai bertumpu pada laut dan maritim, karena pembangunan Indonesia selama beberapa dekade terakhir terlalu bertumpu pada daratan. Data tepatnya adalah 75% persen wilayah Indonesia adalah lautan dengan panjang garis pantainya 80.791 km yang membentang sepanjang ekuator dan memiliki jumlah pulau lebih dari 17.000 menyimpan potensi sumber daya kelautan yang melimpah dan mempunyai arti strategis bagi pembangunan ekonomi nasional berbasis kelautan. Sebagaimana ditetapkan dalam UNCLOS 1982, Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat kaya akan keindahan dan kelimpahan sumber daya alam dunia bawah lautnya.

Sumbangan perikanan kita untuk Produk Domestik Bruto (PDB) hanya 15 persen. Bandingkan dengan Korea Selatan yang lebih sempit lautnya, mereka mampu menyumbang hingga 54 persen bagi PDB mereka. Indonesia kehilangan potensi ke lautan dan perikanan sejumlah Rp 40 triliun per tahunnya.

Bangsa Indonesia telah lama memunggungi laut, samudera, selat, dan teluk. Sekarang saatnya kita mengembalikan semua sehingga tercapai Jalesveva Jayamahe kembali membahana di laut kita jaya. Hal ini senada dengan kutipan Bung Karno, yakni “Untuk membangun Indonesia kuat, makmur, dan damai yakni cakrawati samudera, diperlukan jiwa pelaut yang berani mengarungi gelombang dan hempasan ombak yang menggulung.”

Sejarah telah membuktikan bahwa nusantara atau Indonesia sangat disegani bangsa lain karena bukan hanya kekayaan dunia bawah lautnya, tapi juga kekuatan maritimnya. Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit pernah menjadi kiblat di bidang maritim, kebudayaan dan agama di wilayah Asia. Namun, seiring dengan hadirnya Belanda sebagai penjajah pada abad ke-18, pamor nusantara sebagai negara maritim mulai pudar. Belanda melarang kerajaan-kerajaan untuk berdagang melalui laut dengan pihak lain. Belanda lebih mementingkan kegiatan agraris berupa perkebunan atau bercocok tanam, demi kepentingan mereka yang membutuhkan produk seperti rempah-rempah, teh, kopi, dan lain-lain.

Jadi mari pada setiap tanggal 21 Agustus kita tidak boleh hanya sekedar memperingati hari maritim nasional, namun dari tanggal 22 Agustus hingga 20 Agustus alias setahun penuh dan seterusnya untuk melakukan Revolusi Biru dengan kembali ke dunia maritim dan mendukung pemerintah agar memberdayakan laut dan isinya dengan tujuan IJMS, Indonesia Jaya Masyarakat Sejahtera.

Agar semangat mari kita bernyanyi sekaligus menyadarkan lagu anak-anak yang ternyata sarat makna.

Nenek moyangku orang pelaut
Gemar mengarung luas samudra
Menerjang ombak tiada takut
Menempuh badai sudah biasa

Sekali lagi salam Jalesveva Jayamahedi lautan kita jaya".



Sumber :
http://id.wikipedia.org
http://nasional.sindonews.com
https://id.berita.yahoo.com
http://azlansyah100.wordpress.com

No comments:

Post a Comment