Pages

Wednesday, November 23, 2016

Shalahuddin

Salahuddin Ayyubi atau Saladin atau Salah ad-Din atau Yusuf bin Najmuddin al-Ayyubi (1138 - 4 Maret 1193) adalah seorang jenderal dan pejuang muslim Kurdi dari Tikrit (utara Irak). Salahuddin mendirikan Dinasti Ayyubiyyah di Mesir, Suriah, sebagian Yaman, Irak, Mekkah Hejaz dan Diyar Bakr. Salahuddin terkenal karena kepemimpinan, kekuatan militer, dan sifatnya yang ksatria dan pengampun pada saat ia berperang melawan tentara salib.

Tahun 1152, Salahuddin menjadi tentara Sultan Nuruddin, penguasa Suriah, kemudian naik pangkat setelah tentara Zangi yang dipimpin oleh Shirkuh, berhasil memukul mundur pasukan Salib (Perang Salib 1) dari perbatasan Mesir.

Tahun 1169, Salahuddin diangkat menjadi panglima dan gubernur menggantikan pamannya yang wafat.

Tahun 1174, Salahuddin menekan penguasa Dinasti Fatimiyyah supaya tunduk dan patuh pada Khalifah Daulat Abbasiyyah di Baghdad.

Tahun 1177, Shalahuddin melebarkan sayap kekuasaannya ke Suriah dan utara Mesopotamia.

Tahun 1174, Damaskus berhasil dikuasai
Tahun 1138, Aleppo atau Halb berhasil dikuasai
Tahun 1186, Mosul berhasil dikuasai

Tahun 1187, Shalahuddin memimpin serangan ke Yerusalem (Perang Salib ke-2), hal ini terjadi setelah Shalahuddin menyadari betapa pentingnya kedudukan Baitul Maqdis bagi ummat Islam. Dan akhirnya pasukan Shalahuddin berhasil mengalahkan tentara Kristen dalam sebuah pertempuran sengit di Hittin, Galilee dan akhirnya bulan Oktober Baitul Maqdis berhasil direbut.

Tahun 1189, tentara Kristen melancarkan serangan balik (Perang Salib ke-3), namun Baitul Maqdis berhasil dipertahankan.

Tahun 1192, Shalahuddin dan Raja Richard menandatangani perjanjian damai yang isinya membagi wilayah Palestina menjadi dua: daerah pesisir Laut Tengah bagi orang Kristen, sedangkan daerah perkotaan untuk orang Islam.

Kepemimpinan Shalahuddin saat perang banyak yang wajib diteladani yaitu diantaranya :
  • Parcel untuk musuh, Shalahuddin al-Ayyubi berkali-kali mengirimkan es dan buah-buahan untuk Raja Richard yang saat itu jatuh sakit di tengah suasana perang.
  • Tidak mengusir keluarga Dinasti Fatimiyyah dari istana-istana mereka ketika berhasil menaklukkan Kairo, namun menunggu sampai raja mereka wafat, baru kemudian anggota keluarganya diantar ke tempat pengasingan mereka. 


Sumber :https://id.wikipedia.org/wiki/Salahuddin_Ayyubi
http://www.eramuslim.com/profil/shalahuddin-al-ayyubi-macan-perang-salib.htm#.WDVnwSRJbIU
http://www.dakwatuna.com/2013/12/01/42953/shalahuddin-al-ayyubi-pahlawan-islam-pembebas-baitul-maqdis/

No comments:

Post a Comment