Pages

Thursday, March 28, 2019

The Hoax

Sekitar tahun 2007 aku pernah melihat film unik yang berjudul The Hoax, yang dibintangi oleh Richard Gere, dimana konon film The Hoax ini diangkat dari kisah nyata yang pernah terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1970-an, mengenai skandal kebohongan publik yang luar biasa, melibatkan seorang novelis Clifford Irving.

Saat itu pada tahun 1971, Irving menulis otobiografi palsu miliuner AS, Howard Hughes. Karena serakah, Irving mengelabui penerbit terkemuka AS McGraw-Hill dengan mengatakan bahwa ia sedang mengerjakan otobiografi resmi juragan pesawat terbang Hughes.

McGraw pun memberi honor satu juta dolar AS untuk Irving. Namun akhirnya yang namanya kebohongan cepat atau lambat pasti akan terkuak, dan hal tersebut terjadi saat Hughes mengaku tak tahu-menahu soal buku otobiografi itu.

Hoax yang dilakukan Irving tidak hanya tejadi di dunia kariernya, namun juga terjadi di dunia percintaannya. Dimana Irving mencintai istrinya, Edith namun berselingkuh dengan Nina Van Pallandt, tidak itu saja, Irving juga menjalin kasih terlarang dengan asistennya Hope Davis.


Sejak film The Hoax tersebut kata hoax akhirnya lebih sering muncul dan sering digunakan.
Lalu apa itu hoax?

Dikutip dari wikipedia disebutkan bahwa
A hoax is a falsehood deliberately fabricated to masquerade as the truth. It is distinguishable from errors in observation or judgment, rumors, urban legends, pseudosciences, and April Fools' Day events that are passed along in good faith by believers or as jokes.
Hoax adalah kepalsuan yang sengaja dibuat untuk menyamar sebagai kebenaran. Hal ini dapat dibedakan dari kesalahan dalam pengamatan atau penilaian, rumor, legenda kota, pseudosains, dan peristiwa Hari April Mop yang disampaikan dengan itikad baik oleh orang percaya atau sebagai lelucon.

Sedangkan jika kita kutip Oxford English dictionary di https://en.oxforddictionaries.com/definition/hoax, disebutkan bahwa :
hoax : A humorous or malicious deception. ‘the evidence had been planted as part of an elaborate hoax’
Penipuan yang lucu atau jahat. "Bukti telah ditanam sebagai bagian dari tipuan yang rumit"'. Jika kita menitikberatkan pada kata Malicious deception’ maka mempunyai arti ‘kebohongan yang dibuat dengan tujuan jahat’.

Secara etimologi, menurut Filolog Inggris Robert Nares (1753–1829) mengatakan bahwa kata hoax diciptakan pada akhir abad ke-18 sebagai kontraksi dari kata kerja hocus, yang berarti "untuk menipu""untuk memaksakan pada" atau (menurut Merrian -Webster) "sering berkeliaran dengan minuman keras yang dibius".  Hocus adalah kependekan dari mantra sihir hocus pocus, yang asalnya diperselisihkan.

Berikut adalah munculnya kata hoax dan berita hoax yang sempat menghebohkan dunia.

Tahun 1620
Pesulap dengan keterampilan tangan dapat menipu penonton dengan triknya sehingga pada 1620-an, pesulap kala itu kerap merupakan nama panggilan hocus.

Tahun 1656
Menurut Oxford English Dictionary, pesulap yang beraksi dalam forum pengadilan Raja James mengucapkan mantra "A candle in the dark, or a treatise on the nature of witches and witchcraft", yang ditulis fisikawan asal Inggris, Thomas Ady. pesulap menyebutkan frasa, 'hocus pocus, tontus talontus, vade celeriter jubeo'. Mantra tersebut masih dirapalkan oleh pesulap, dengan frasa 'hax pax max deus adimax’.

Tahun 1709
Menurut Alexander Boese dalam buku Museum of Hoaxes, mencatat hoax pertama yang dipublikasikan adalah almanak yang dibuat Isaac Bickerstaff alias Jonathan Swift pada 1709.

Tahun 1796
Oxford English Dictionary pertama kali mengutip kata hoax sebagai kata kerja pada 1796, yang tertuang dalam kamus Grose’s Classical Dictionary of the Vulgar Tongue: “Hoaxing, bantering, ridiculing. Hoaxing a quiz; joking an odd fellow. University wit,”.

Tahun 1808
Menurut Lynda Walsh dalam buku Sins Against Science, kata hoax dalam bahasa Inggris masuk sejak era industri dan pertama kali muncul pada 1808.

Tahun 1829
Edgar Allan Poe, penyair Amerika Serikat, sekitar 1829-1831, menulis di koran lokal, Baltimore, membuat hoax dengan mengatakan akan ada orang yang meloncat dari Phoenix Shot Tower pada pagi hari 1 April untuk mencoba mesin terbang buatannya, dan akan melayang ke Lazaretto Point Lighthouse yang berjarak 2,5 mil.

Tahun 1996
Pada tanggal 15 April 1996, Alan Sokal, seorang profesor fisika di New York University dan profesor matematika di University College London menerbitkan esai berjudul Physicist Experiments with Cultural Studies yang terbit di jurnal Lingua Franca, membeberkan bahwa papernya sebelumnya yang tayang di Social Text hanyalah parodi atau hoax untuk mengejek para pemikir posmodern.

Sebelumnya Alan Sokal menerbitkan paper berjudul Transgressing the Boundaries: Towards a Transformative Hermeneutics of Quantum Gravity, yaitu pada edisi ke-46/47 Spring-Summer 1996, Social Text. Salah satu kutipan paper dengan 39 halaman tersebut adalah “Konstanta Einstein bukan suatu konstanta, bukan sebuah pusat. Hal tersebut sesungguhnya adalah konsep variabilitas, dan pada akhirnya, konsep permainan. Dengan kata lain, hal tersebut bukan konsep tentang sesuatu – dari suatu pusat dari mana seorang pengamat menguasai medannya – tetapi sesungguhnya konsep permainan,”.


Sumber :
https://www.imdb.com/title/tt0462338/
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Hoax
https://en.oxforddictionaries.com/definition/hoax
https://m.kapanlagi.com/film/internasional/the-hoax-kisah-nyata-sang-pecundang.html#
https://m.liputan6.com/news/read/2820443/darimana-asal-usul-hoax
https://www.viva.co.id/digital/teknopedia/1134394-asal-usul-hoax
https://tirto.id/belajar-hoax-dari-prof-alan-sokal-cvRZ
https://www.rappler.com/indonesia/ayo-indonesia/181912-sketsatorial-apa-itu-hoax
https://m.brilio.net/life/ini-asal-usul-kata-hoax-dan-bagaimana-bisa-dikenal-banyak-orang-150520l.html

Sumber foto :
https://dribbble.com/shots/5088401-Logo-hoax

No comments:

Post a Comment