Pages

Thursday, July 30, 2020

Khotbah Idul Adha


KHOTBAH 1

Assalamu alaikum, Wr. Wb
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil Hamd.

Alhamdu lillahi robbil alamin
Wassholatu wassalamu ala sayyidina Muhammad wa alihi wa shohbihi ajma'in

Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadhirat Allah SWT, shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, kepada Keluarganya, para sahabatnya dan pengikut semuanya hingga akhir zaman.

Sekarang Indonesia dan Dunia masih dalam keadaan prihatin karena pandemi wabah sehingga kita tetap melaksanakan ibadah menyesuaikan pelaksanaan ibadah Idul Adha disesuaikan dengan protokol kesehatan.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil Hamd.

Ibadah haji dan Idul Adha serta kurban tidak bisa dilepaskan dari sejarah kehidupan Nabi Ibrahim as.

Karenanya sebagai teladan para Nabi, termasuk Nabi Muhammad Saw, Nabi Ibrahim As harus kita pahami untuk selanjutnya kita teladani dalam kehidupan sekarang dan masa yang akan datang.

QS. alKautsar ayat 1-3 dinyatakan:

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ

اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah, sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.”

Dalam surat Al-Kautsar di atas, Allah akan memberikan nikmat yang luar biasa kepada hamba-Nya yang mau beribadah dengan ikhlas, dengan catatan mendirikan shalat, mau berkurban, dan tidak menyekutukan-Nya.

Ibadah kurban merupakan salah satu ibadah tertua dalam ajaran islam.

Kisahnya dimulai sejak zaman Nabi Adam AS, kurban dilaksanakan oleh putra-putranya, yaitu Qabil dan Habil.

Saat itu Qabil mengeluarkan kurban dari hasil pertaniannya, dan dipilihlah buah-buahan yang sudah busuk dan jelek sebagai persembahannya.

Sementara Habil mengeluarkan kurban dari hasil peternakannya, dipilihlah hewan-hewan yang gemuk dan sehat.

Kurban Habil yang kemudian diterima oleh Allah SWT karena niatnya yang tulus dan ikhlas. Sedangkan kurban Qabil ditolak, karena mengeluarkan sebagian harta untuk berkurban karena terpaksa.

Kejadian ini tergambar dalam surah Al-Maidah ayat 27, sebagaimana Allah SWT berfirman;

''Ceritakanlah mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil).''

Kemudian kisah berlanjut pada masa nabi Ibrahim.

Nabi Ibrahim meyakini bahwa apapun yang diperintahkan Allah sebagai suatu kebaikan yang harus ditunaikan tanpa ada penolakan.

Ketika ada perintah Allah untuk meninggalkan Istri dan anaknya, nabi Ismail, yang masih bayi di lembah tandus dan sunyi sepi beliau melaksanakanya dengan penuh ketaatan. Yang akhirnya berujung kebaikan yang besar, keluar mata air Zamzam sebagai daya tarik bagi manusia lain untuk ikut menetap, maka jadilah sekarang sebuah kota yang terkenal yaitu kota Makkah yang dikunjungi jutaan kaum Muslimin tiap tahunnya.

Kemudian saat nabi Ismail beranjak remaja, Nabi Ibrahim AS mendapat perintah dari Allah SWT untuk menyembelih putra kesayanganya, Nabi Ismail AS.

Dengan keteguhan hati Nabi Ismail AS kemudian berkata, seperti yang tertuang dalam surat Ash Shaffaat ayat 102;

''Wahai bapakku kerjakanlah apa yang telah diperintahkan kepadamu, Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang bersabar.''

Dalam proses penyembelihan itu, akhirnya Allah SWT menggantikan kurban Nabi Ibrahim dengan seekor domba yang besar.

Oleh karena itu, kita diperintahkan untuk melaksanakan qurban dengan binatang ternak yang baik dan besar. Dan tradisi tersebut sampai hari ini dilaksanakan oleh segenap kaum muslimin seluruh dunia, sebagai suatu simbol ketaatan dan keikhlasan kepada Allah Tuhan semesta alam.

Lalu teladan kurban berikutnya ada pada Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW juga melakukan kurban pada saat melaksanakan Haji Wada di Mina. Secara umum, Baginda Rasul selalu melakukan kurban setiap tahun.

Kala itu Rasulullah SAW menyembelih 100 ekor unta, 63 ekor disembelih dengan tangannya sendiri dan sisanya disembelih oleh Ali bin Abu Thalib. Keseluruhan hewan kurban tersebut disembelih setelah salat Idul Adha dilaksanakan.


KHOTBAH 2

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil Hamd.
Alhamdu lillahi robbil alamin

Ya Allah saat ini kami bersimpuh menyebut nama-Mu yang agung, bermunajat kepadaMu dengan takbir, tahmid, dan tahlil.

Ya Allah, bersihkan hati dan jiwa ini dari hasad dan dengki, persatukan jiwa-jiwa ini dalam cinta karena-Mu dan dalam ketaatan kepada-Mu, jangan Engkau biarkan setan musuh-Mu menggerogoti persaudaraan kami.

Ya Rabbi, ampuni kami atas kehilafan dan dosa kami kepada anak-anak kami, suami, istri kami.

Ya Rabb, karuniakan kami jasad yang terpelihara dari maksiat, terpelihara dari harta haram, makanan haram, perbuatan haram. Izinkan jasad ini pulang kelak, jasad yang bersih.

Ya Rabb, bukakan pintu hati kami agar selalu sadar bahwa hidup ini hanya mampir sejenak, hanya Engkau tahu kapan ajal menjemput kami, jadikan sisa umur menjadi jalan kebaikan bagi ibu bapak kami, jadikan kami menjadi anak yang shaleh yang dapat memuliakan ibu bapak kami.

رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
rabbanā ātinā fid-dun-yā ḥasanataw wa fil-ākhirati ḥasanataw wa qinā 'ażāban-nār

"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".

الله اكبر الله اكبر الله اكبر
لااله الا الله اكبر
الله اكبر ولله الحمد

Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa ilaaha illallahu waallaahu akbar, Allaahu akbar walillaahil hamd.

No comments:

Post a Comment