Bagi seorang penulis, halaman kosong sering kali menjadi ruang yang menakutkan sekaligus memikat. Ada yang menyebutnya sebagai writer’s block, ada pula yang melihatnya sebagai kebebasan mutlak. Apa pun namanya, halaman kosong adalah titik awal, ruang hampa yang menunggu untuk diisi dengan kata, ide, dan makna.
Seorang penulis berhadapan dengan halaman kosong tidak hanya sebagai tantangan teknis, tetapi juga sebagai cermin dirinya. Di balik layar putih atau kertas polos, tersimpan keraguan: apakah kata-kata yang ditulis nanti akan cukup berarti?
Apakah cerita yang lahir dari jemarinya bisa menyentuh pembaca?
Pertanyaan-pertanyaan itu menekan, membuat halaman kosong terasa seperti jurang yang tak berujung.
Namun justru di situlah keindahannya. Halaman kosong bukanlah musuh, melainkan sahabat yang setia menunggu. Ia tidak menuntut, tidak menghakimi, hanya memberi ruang. Seperti kanvas bagi pelukis, seperti panggung yang masih gelap bagi aktor.
Halaman kosong memberi janji, bahwa apa pun yang dituliskan bisa menjadi sesuatu yang abadi.
Kadang, penulis mengisinya dengan coretan penuh gairah, menulis tanpa henti hingga halaman demi halaman terlampaui. Kadang pula, ia hanya menatap lama, sambil menimbang apakah kata pertama yang akan lahir sudah cukup kuat. Tapi yang paling penting adalah keberanian untuk memulai. Satu kata akan melahirkan kalimat.
Satu kalimat akan memicu paragraf. Dan satu paragraf akan menuntun pada cerita utuh.
Penulis dan halaman kosongnya adalah dua sahabat yang saling membutuhkan. Tanpa penulis, halaman kosong tetaplah kosong. Dan tanpa halaman kosong, penulis kehilangan wadah untuk mengabadikan pikirannya. Justru dari kekosongan itu, lahirlah dunia-dunia baru yang tak terhitung jumlahnya.
Halaman kosong adalah simbol kesempatan. Kesempatan untuk bercerita, untuk berterus terang, untuk menyusun ulang ingatan, atau sekadar membiarkan diri bermimpi. Dan tugas penulis, sesederhana tapi juga serumit itu: berani menorehkan kata pertama, lalu terus berjalan di antara barisan kalimat yang mengikuti.
No comments:
Post a Comment