Pages

Sunday, November 15, 2020

Protokol Ketat Candi Borobudur

Setelah puas menonton event Borobudur Marathon 2020 sekaligus ikut berlari di Borobudur Marathon Virtual Challenge (BMVC), dan setelah check out dari The Amrta Borobudur, kami sekeluarga melanjutkan petualangan dengan jalan-jalan ke Candi Borobudur.

InsyaAllah wisata ke Candi Borobudur aman dari virus Covid-19.

Karena di Candi Borobudur benar-benar menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat, bahkan konon destinasi wisata Candi Borobudur menjadi percontohan di tengah pandemi. 

Wisatawan sebelum memasuki area Borobudur wajib mencuci tangan dan harus dipandu oleh tour guide, serta pengunjung dibatasi, bahkan wisatawan hanya diperbolehkan sampai pelataran Candi Borobudur, hal ini dikhawatirkan jika batu candi disemprot disinfektan setiap hari dapat merusak batu candi tersebut.

Papan-papan informasi tentang tata cara pencegahan Covid-19 juga terpasang di berbagai sudut kawasan mulai dari penggunaan masker, cuci tangan, melakukan social distancing maupun physical distancing. 

Saat masuk kawasan, wisatawan akan dicek suhu tubuhnya. Bagi wisatawan dengan suhu di bawah 37,5 diberi stiker warna hijau, kemudian pengunjung dengan suhu di atas 37,5 sampai 37,8 diberi stiker warna kuning. Untuk pengunjung dengan suhu di atas 37,8 akan diberi stiker warna merah.

Sebelum sampai lokasi pembelian tiket, wisatawan dianjurkan untuk cuci tangan dan melewati disinfection chamber yang aman bagi pengunjung. 

Saya pribadi, sangat setuju dengan metode ini, dibandingkan dengan metode buka tutup destinasi. Lebi baik diperketat dari cara kita mengontrol. Karena jika destiansi ditutup ini akan ada problem ekonomi dan sosial. 

Sehingga sangat penting kampanye prinsip Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE), yaitu diantaranya adalah gerakan 3 M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.


Sumber :

https://www.inews.id/travel/destinasi/borobudur-jadi-destinasi-percontohan-di-tengah-pandemi.

No comments:

Post a Comment