Pages

Tuesday, March 2, 2021

Air Panas dan Virus

Tepat 1 tahun sejak pasien pertama Covid-19 akibat virus Corona dicatat di Indonesia, yaitu pada tanggal 2 Maret 2020, meskipun beberapa bulan sebelumnya, bulan Januari di dunia Novel Coronavirus telah menjadi calon Wabah yang Melanda Dunia.

Yang mengusik aku kali ini adalah penggunaan air panas dalam rangka membunuh virus. Apakah bisa? Apakah efektif? Karena penasaran, akhirnya aku mencoba mencari dan membaca beberapa referensi dan beberapa sumber. 

Referensi pertama, menyebutkan bahwa seorang ahli kesehatan membantah bahwa mandi air panas merupakan teori yang benar dan belum ada bukti kuat. Begitu virus masuk ke tubuh, reaksinya itu tergantung pada sistem kekebalan tubuh Anda untuk membunuhnya. Air panas dan minuman panas tidak akan membantu membunuh virus. Informasi bahwa air panas bisa membunuh virus corona telah berkembang jadi mitos di tengah pandemi. Belum ada cukup bukti untuk mendukung bahwa suhu tinggi bisa membunuh Sars-CoV-2 (virus yang menyebabkan Covid-19). Namun, satu studi tentang virus corona yang menyebabkan SARS memang menyatakan bahwa suhu lebih tinggi dari 56 derajat Celsius bisa membunuhnya.

Referensi kedua, dikatakan, penelitian terdahulu pada virus yang menyebabkan SARS menyebutkan bahwa suhu lebih dari 58 derajat celcius bisa membunuh virus tersebut. Air panas baik yang dikonsumsi ataupun untuk mandi, suhunya tidak akan bisa mencapai atau membunuh virus. Sebab, virus Covid-19 berada dalam sel tubuh. Sementara tubuh secara otomatis akan mengatur suhunya saat mendapatkan serangan virus. 

Referensi ketiga, sebuah studi mengungkapkan virus Corona mungkin cukup kuat untuk menahan suhu tinggi dan tidak akan mati karenanya. Virus itu mungkin cukup kuat untuk menahan suhu musim panas yang lebih hangat dan lebih tinggi. Para peneliti menciptakan 2 set kondisi yang berbeda, "bersih" mewakili kondisi laboratorium, dan "kotor," yang akan lebih seperti kondisi sampel kehidupan nyata diambil. Tim menjalankan 10 percobaan berbeda menggunakan prosedur berbeda untuk membunuh virus. Ini termasuk pemanasan dan metode kimia. Temuan menunjukkan dalam tes pemanasan, ketika virus terkena suhu 92 derajat Celcius selama 15 menit, selnya benar-benar tidak aktif. Dua kondisi panas lainnya, 60 derajat Celcius selama 60 menit dan 56 derajat Celcius selama 30 menit, menghasilkan 'penurunan infektivitas yang jelas', tetapi dengan beberapa sampel dengan viral load yang lebih tinggi tetap aktif. Hasil ini konsisten dengan penelitian sebelumnya tentang SARS-CoV dan MERS-CoV. Beberapa strain Sars-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, dapat bertahan hidup pada suhu 60 derajat Celcius selama satu jam. Untuk membunuh virus dalam pengaturan laboratorium, tim harus memanaskannya hingga 92 derajat Celcius selama 15 menit.

Referensi keempat, suhu panas nyatanya tidak berdampak pada virus, dan tidak ada wilayah di dunia yang memiliki risiko lebih rendah daripada yang lain sekarang karena iklimnya. Kita bisa terjangkit COVID-19, tidak peduli seberapa cerah atau panas cuaca di tempat kamu tinggal. Pengering tangan, mandi air panas, mandi es, lampu UV dan metode terkait lainnya kemungkinan juga tidak akan mencegah infeksi COVID-19 itu sendiri. 

Diatas merupakan pendapat yang semoga kedepan hasil pengamatan dan penelitiannya dapat menjadi sebuah panduan bagi kesehatan kita.

Cara terbaik membunuh virus adalah cuci tangan pakai sabun dan air atau pembersih tangan beralkohol.
Untuk melindungi diri sendiri, pastikan kamu sering membersihkan tangan dan teliti serta menghindari menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan. Mempraktikkan jarak sosial dan kebersihan yang baik adalah pilihan terbaik untuk menangkal virus corona. 

Sekali lagi, hal terbaik untuk mencegah COVID-19 adalah saran yang sudah diberitahu sejak awal, yaitu dengan cuci tangan, tutup mulut saat bersin atau batuk dan menerapkan physical distancing. Kebiasaan menjaga jarak dan sosial yang sehat adalah cara kita akan meratakan kurva dan memperlambat penyebaran virus. 

Sumber :

https://ayoyogya.com/read/2020/05/12/39368/air-panas-bunuh-virus-corona-berikut-kata-ahli

https://edukasi.kompas.com/read/2020/05/15/083102571/minum-dan-mandi-air-panas-bunuh-covid-19-ini-penjelasan-pakar-ugm?page=all.

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4984673/peneliti-sebut-virus-corona-mampu-bertahan-dalam-suhu-tinggi

No comments:

Post a Comment