Pages

Saturday, June 12, 2021

Christian Eriksen

Pertandingan antara Denmark Vs Finlandia dalam ajang Euro 2020 di Stadion Parken, Kopenhagen, pada hari Sabtu tanggal 12 Juni 2021 mengalami insiden. Saat itu gelandang Inter Milan, Christian Eriksen kolaps di tengah-tengah pertandingan.

Pertandingan pun sempat ditunda selama kurang lebih satu jam.

Kejadian tersebut terjadi pada menit ke-43. Saat itu Eriksen hendak menerima bola lemparan ke dalam. Lalu saat bola mendekat, tiba-tiba Eriksen kolaps. Wasit Anthony Taylor langsung bertindak cepat dengan meniupkan peluit untuk menghentikan laga.

Joakim Maehle, menjadi orang pertama yang memeriksa keadaan Eriksen, lalu dia meminta bantuan. Seketika kapten timnas Denmark, Simon Kjaer, berlari menghampiri rekan setimnya tersebut. Kjaer langsung membuat tindakan pencegahan dengan memaksa Eriksen agar tidak menelan lidahnya sendiri sehingga pemain Inter Milan itu bisa terus bernapas sampai tim medis datang membantu.

Tim dokter terlihat melakukan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) sebagai upaya pertolongan medis pertama. CPR dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan kemampuan bernapas dan mengembalikan sirkulasi darah dalam tubuh. Selain itu, tim medis juga terlihat menggunakan AED (Automated External Defibrillator) atau dikenal sebagai alat kejut jantung.

Kjaer dan rekan-rekan membentuk lingkaran dan menutupi Eriksen agar tak disorot kamera.

Kemudian Kjaer dan Kasper Schmeichel menenangkan istri Eriksen, Sabrina yang terlihat emosional di pinggir lapangan. Setelah mendapat perawatan medis di lapangan, Eriksen lalu meninggalkan lapangan dengan brankar.

Beberapa pemain sepakbola tercatat pernah mengalami serangan jantung yang mengakibatkan dampak yang cukup fatal. Diantaranya yaitu

  1. Eri Irianto, meninggal pada tahun 2000 saat memperkuat timnya melawan PSIM Yogyakarta. Sempat dilarikan ke rumah sakit, Eri kemudian dinyatakan meninggal oleh dokter rumah sakit karena serangan jantung. Saat ini Persebaya, klub terakhir yang dibela Eri, memensiunkan nomor punggung 19, untuk menghormatinya. 
  2. Marc-Vivien Foé, pemain Timnas Kamerun ini meninggal pada 26 Juni 2003 di Stade de Gerland, Lyon, Prancis. Ketika itu Foe membela Kamerun bertanding melawan Kolombia di Semifinal Piala Konfederasi 2003. 
  3. Miklos Feher, pemain Hongaria yang membela klub asal Portugal, Benfica. Dia meninggal pada tahun 2004 saat membela timnya melawan Vitoria Guimares di Estadio da Luz. 
  4. Antonio Puerta, 28 Agustus 2007, pemain Sevilla itu meninggal saat bermain membela timnya melawan Getafe dalam lanjutan Liga Spanyol musim 2007/2008. 
  5. Daniel Jarque, kapten Espanyol pada musim 2009/2010, kolaps di lapangan ketika latihan bersama rekan satu klubnya. 
  6. Sekou Camara, penyerang Pelita Bandung Raya ini terkena serangan jantung saat berlatih pada 27 Juli 2013 akibat serangan jantung.
  7. Cheick Tiote, meninggal dunia pada 5 Juni 2017, setelah mengalami serangan jantung di sesi latihan timnya, Beijing Enterprises. 
  8. Ricky Yacobi, menutup usia usai mengalami serangan jantung tanggal 21 November 2020, pada usia 57 tahun, saat ikut bertanding di ajang Trofeo Medan Selection di Lapangan A Senayan. 
  9. Jusub Luluporo, meninggal dunia dalam usia 47 tahun akibat serangan jantung ketika sedang bermain sepak bola di Lapangan Mini Soccer Green Yakin KM 11, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, saat menjajal laga persahabatan, di mana ia membela Poltabes FC menghadapi Boss FC.


Selain itu juga mantan kiper Real Madrid, Iker Casillas, yang saat itu menjaga gawang FC Porto mengalami serangan jantung saat latihan.

Kemudian Davide Astori juga ditemukan meninggal di kamar hotelnya akibat serangan jantung.

Kemungkinan pesepak bola terserang penyakit jantung sama seperti yang dialami atlet olahraga ketahanan seperti balap sepeda, maraton dan triatlon.

Atlet sepak bola rata-rata menempuh total 9-12 km per pertandingan. Belum lagi aktivitas sprint, yang jika dikalkulasi bisa sprint sejauh 2,1 km. Mobilitas cukup tinggi sehingga para pemain mengeluarkan energi lebih banyak.

Sehingga pemain sepak bola memiliki risiko yang sama tingginya untuk terkena serangan jantung, bahkan mungkin memiliki risiko lebih tinggi lagi. Terlebih pemain profesional umumnya bermain sekali dalam sepekan.

Berbeda dengan atlet maraton yang memiliki aturan membatasi atletnya bertanding hanya dua kali dalam setahun.

Penyakit jantung cukup sulit dirasakan, tapi gejala yang biasanya muncul untuk ciri-ciri penyakit jantung adalah sebagai berikut:

  • Nyeri di bagian dada
  • Rasa tidak nyaman di bagian leger, lengan kiri, bahu, rahang, hingga punggung
  • Sesak napas
  • Pusing seperti berputar
  • Mual dan keringat dingin


Kembali ke Eriksen, setelah dirawat di rumah sakit kawasan Kopenhagen, Eriksen berangsur-angsur pulih. Setelah pulih, Eriksen malah lebih banyak bertanya tentang kondisi tim. Dia lebih terdengar mengkhawatirkan rekan-rekan dan keluarganya.

Ini menunjukkan kepribadiannya yang besar.

Semua insan sepakbola dunia berbondong-bondong memberi dukungan dan doa kepada Eriksen agar segera kembali bermain. 


Sumber :

https://jatim.idntimes.com/sport/soccer/edwin-fajerial/seperti-iker-casillas-5-pemain-bola-ini-mendapat-serangan-jantung/5

https://www.bola.net/piala_eropa/termasuk-legenda-timnas-indonesia-ini-deretan-korban-serangan-jantung-di-lapangan-hijau-2e8705.html

https://www.indosport.com/sepakbola/20201129/serangan-jantung-yang-akrab-dengan-dunia-sepak-bola

https://www.bolasport.com/read/312738229/kronologi-christian-eriksen-kolaps-saat-laga-kontra-finlandia-denmark-kalah-tetapi-hidup-menang?page=all

https://www.kompas.com/sports/read/2021/06/13/06150008/4-kasus-serangan-jantung-di-sepak-bola-salah-satunya-dialami-pemain?page=all.

https://male.co.id/detail/7620/mengapa-pemain-bola-rentan-kena-serangan-jantung-sport-hobby-0-sport-hobby

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3608689/benarkah-pemain-sepak-bola-rentan-kena-serangan-jantung

https://bola.okezone.com/read/2021/06/14/51/2424623/meski-sakit-christian-eriksen-lebih-peduli-pada-timnas-denmark-dan-keluarganya

No comments:

Post a Comment