Sunday, June 22, 2025

Shock Breaker Belakang

Shock breaker atau peredam kejut adalah salah satu komponen penting pada sistem suspensi mobil yang berfungsi menyerap getaran dan guncangan ketika kendaraan melintasi jalanan yang tidak rata. Komponen ini tidak hanya mempengaruhi kenyamanan berkendara, tetapi juga berkaitan erat dengan kestabilan dan keselamatan. 

Ketika shock breaker belakang mulai melemah atau rusak, gejalanya dapat terasa jelas: mobil terasa limbung saat menikung, bagian belakang memantul berlebihan setelah melewati polisi tidur, atau bahkan muncul suara berdecit dari area roda belakang.

Mengganti shock breaker belakang sebaiknya dilakukan jika usia pemakaian sudah mencapai 50.000–100.000 km, atau lebih cepat jika sering melintasi medan berat. 

Aku pilih shock breaker orisinil yang pastinya sesuai spesifikasi pabrik.Setelah mengganti shock breaker mobil menjadi terasa lebih stabil, dan kenyamanan penumpang meningkat drastis. 

Blogger Tricks

Saturday, June 21, 2025

Menguak Bau Bensin dari Kabin Xenia

Sabtu pagi yang seharusnya tenang berubah menjadi penuh kekhawatiran ketika hidung mencium bau bensin yang menyengat dari dalam kabin mobil. Bau itu tidak asing. Ingatan langsung melayang ke tahun 2020, saat kejadian serupa saat harus ganti Oring Injector Xenia, yang sudah aus.

Tanpa menunggu lama, saya langsung membawa mobil ke bengkel langganan. Potensi bahaya dari kebocoran bensin, atau masalah kecil lainnya seperti ini tidak boleh dianggap remeh. Sesampainya di bengkel, mekanik langsung melakukan pengecekan. Bau bensin yang kuat di ruang mesin langsung mengarah pada kecurigaan lama: O-ring injector.

Setelah kap mesin dibuka dan pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, benar saja—O-ring salah satu injector mengalami putus karena aus, yang menyebabkan uap dan sedikit tetesan bensin bocor ke luar. Sama seperti yang terjadi lima tahun lalu, karet seal kecil itu kembali jadi sumber masalah besar.

Pihak bengkel menyarankan penggantian seluruh O-ring injector, bukan hanya satu, demi keamanan dan keawetan jangka panjang. Tak butuh waktu lama, perbaikan pun dilakukan. Kadang, komponen kecil yang luput dari perhatian bisa menimbulkan risiko besar.

Setelah penggantian selesai dan uji coba dilakukan, bau bensin pun menghilang. 

Mobil kembali normal, dan saya pun bisa melanjutkan akhir pekan dengan lega. 

Friday, June 13, 2025

Sidoarjo-Solo-Surabaya dalam Harmoni Perjalanan

Perjalanan dengan kereta api, deru roda di atas rel, lanskap pedesaan yang bergulir perlahan di balik jendela, serta pertemuan singkat dengan penumpang lain yang sama-sama melintasi waktu dan jarak. Jumat siang aku memulai perjalanan dari Sidoarjo menuju Solo dengan Kereta Api Sri Tanjung, moda transportasi dengan harga terjangkau.

Perjalanan menuju Solo cukup panjang, tapi tidak membosankan. Sepanjang jalur, pemandangan berganti-ganti: persawahan luas, pasar tradisional, sungai, hingga perkampungan yang masih mempertahankan wajah klasiknya.

Kereta berhenti di beberapa stasiun besar dan kecil, namun tetap tepat waktu. 

Menjelang petang, kereta akhirnya tiba di Stasiun Solo Purwosari. Dari stasiun, cukup berjalan kaki menuju penginapan yang sudah dipesan, yang sebelumnya sempat menginap disini juga saat Rangga Ulang Tahun, POP! Hotel Solo, yang terletak di kawasan strategis. 

Hotel ini menjadi pilihan karena harganya yang ramah di kantong, desainnya yang ceria, serta kenyamanan fasilitasnya, cocok banget untuk backpacker.

Malam pun tiba di Solo dengan angin yang lembut dan suasana kota yang tenang. Aku sempatkan berjalan kaki di jalanan Slamet Riyadi untuk mencari makan malam sambil mencari sepasang kaos dan celana pendek yang tertinggal.


Keesokan paginya, Solo menyambut dengan langit cerah dan udara pagi yang segar. Selepas sholat subuh, aku bergegas menuju Jalan Slamet Riyadi berolahraga pagi sambil berolahraga pagi mencari sarapan pagi. 

Selepas sarapan, aku melanjutkan perjalanan menuju sebuah sekolah anakku untuk mengambil rapor. Sekolah sudah ramai sejak pukul 7 pagi, penuh wajah-wajah ceria dan gugup para siswa serta orang tua, suasana penuh harap dan doa.

Sebelum rapot dibagikan dan sebelum konsultasi orang tua dan siswa kepada guru masing-masing, terdapat pertunjukkan apik yang disajikan oleh para siswa dari angkatan PD 06 dan PD 07.

Setelah semua urusan sekolah selesai, waktu menunjukkan pukul 13.30, alih-alih langsung ke stasiun, kita memutuskan untuk mampir ke sebuah kafe di Paragon Mall Solo Hotel. Kafe ini menjadi tempat ideal untuk beristirahat sejenak. 

Seperti biasa aku memesan coffee latte panas sedangkan anakku memesan es cokelat dan roti.

Menjelang sore kita menuju Stasiun Solo Balapan. Kereta api Sancaka jurusan Surabaya sudah siap berangkat. Duduk di kursi dekat jendela, saya menatap langit oranye yang perlahan meredup. Ada rasa lega sekaligus syukur telah menuntaskan perjalanan yang padat namun penuh makna. 

Kereta melaju meninggalkan Solo, membawa pulang bukan hanya badan, tapi juga hati yang lebih tenang dan pikiran yang lebih jernih.

Monday, June 9, 2025

Waktunya Ganti Rantai Set

Pengalaman ini jadi ingat pengalaman pertama tentang rantai sekira 12 tahun lalu. Yaitu saat rantai sepeda motor Thunder kendor, sehingga sebelum berkendara pastikan kekencangan rantai motor agar saat berkendara bisa dengan aman dan lancar. 

Setelah seharian berjibaku dengan tumpukan pekerjaan di kantor, ada kepuasan tersendiri ketika bisa menyempatkan waktu untuk hal-hal sederhana tapi penting—seperti merawat kendaraan kesayangan. Sore itu, sepulang dari kantor, saya langsung mengarahkan motor ke bengkel langganan. 

Sudah terasa sejak beberapa hari terakhir bahwa rantai mulai kendor dan suara gesekan mulai mengganggu kenyamanan saat berkendara. Ditambah lagi, sudah waktunya ganti oli. Maka keputusan singkat pun dibuat: ganti rantai set sekalian ganti oli dengan spesifikasi SAE 20W-50 seperti sebelumnya.

Di bengkel, mekanik langsung paham apa yang harus dilakukan. Rantai set diganti dengan yang baru, lebih kuat dan mulus saat dipasang. Tak hanya mengurangi suara berisik, tapi juga memperbaiki performa tarikan motor. 

Sementara itu, oli Mesran 20W-50 menjadi pilihan karena kekentalannya yang cocok untuk mesin yang sudah mulai berumur dan sering digunakan dalam kondisi jalanan padat—cocok untuk pemakaian harian dari rumah ke kantor. 

Oli ini memberikan perlindungan maksimal terhadap aus dan menjaga suhu mesin tetap stabil, apalagi di kemacetan kota yang sering bikin mesin cepat panas.

Perawatan ringan seperti ini memang sering dianggap sepele, tapi justru di sinilah pentingnya: menjaga agar kendaraan tetap prima dan tidak mendadak rewel di tengah jalan. Sore yang singkat itu terasa produktif dan memberi ketenangan. 

Karena bukan hanya tubuh yang butuh istirahat setelah seharian kerja, kendaraan pun perlu perhatian agar tetap setia menemani perjalanan esok hari.

Kalau kamu juga merasa motor mulai tak nyaman dikendarai, mungkin ini saatnya mampir sebentar ke bengkel. Karena perawatan kecil hari ini bisa menyelamatkan dari kerusakan besar di kemudian hari.

Saturday, May 31, 2025

Merajut Langkah, Menyulam Makna

Perjalanan Lanjutan dari Bumiaria ke ITB Jatinangor dan Ganesha.

Perjalanan panjang dari Surabaya ke Jatinangor dengan kereta Harina bukan hanya tentang jarak, tapi juga tentang transisi suasana. 

Dari kost Bumiaria, Jatinangor, langkah dimulai. Udara pagi masih segar, jalanan belum terlalu padat. Tujuan pertama: kampus ITB Jatinangor. Tak jauh dari tempat kost, cukup berjalan kaki hanya memakan waktu beberapa menit, kampus sudah terlihat dengan bangunan-bangunan yang menunjukkan geliat perkembangan pendidikan.

Di ITB Jatinangor, suasana begitu segar sembari memandangi langit Sumedang yang berawan tipis.

Menjelang siang, perjalanan berlanjut menuju ITB Ganesha, kampus utama yang ikonik di pusat kota Bandung. Menggunakan moda transportasi online perjalanan kurang lebih 1 jam. Namun sebelum kesana kita sempatkan terlebih dahulu bersih-bersih diri dan istirahat di Wisma Dago yang berlokasi di Jl. Ciungwanara No.16, Coblong, Bandung, Jawa Barat.


ITB Ganesha menyambut dengan suasana khasnya—pohon besar menaungi jalan, mahasiswa berdiskusi di selasar, dan suasana kampus yang menyimpan sejarah panjang pendidikan teknik dan sains di Indonesia. 

Di sinilah berbagai kenangan terpatri akan berbagai tokoh bangsa yang pernah mengenyam pendidikan disana. Perjalanan dari ITB Jatinangor ke kampus Ganesha Bandung bukan sekadar perpindahan lokasi, tapi peralihan dari satu fase kehidupan ke fase berikutnya—dari belajar menjadi berkontribusi.

Langkah-langkah hari itu mungkin terasa biasa. 

Namun di balik itu terselip semangat yang tak biasa: semangat untuk terus belajar, bertumbuh, dan menjelajah lebih luas lagi. 

Sebuah perjalanan yang tampaknya lokal, tapi bermakna universal: dari kamar kecil di rumah, menuju ruangan mimpi besar.

Semangat kuliah anakku.

Friday, May 30, 2025

Bukan Hanya Tentang Jarak

Sore ini, Jumat 30 Mei 2025, Stasiun Pasar Turi Surabaya mulai ramai. Di antara deretan penumpang yang bersiap naik kereta jarak jauh, aku berdiri menunggu keberangkatan KA Harina—kereta malam yang menghubungkan Surabaya dan Bandung. 

Kereta ini memiliki waktu tempuh yang cukup panjang, sekitar 10 jam, yang menempuh perjalanan lintas provinsi dari Jawa Timur, Jawa Tengah hingga Jawa Barat.

Kereta berangkat pada pukul 17.45 WIB, ke arah Barat melewati Lamongan, Semarang, hingga Cikampek. Lalu kemudian berbelok ke arah Selatan menuju Bandung.

Di dalam kereta, suasananya nyaman: penumpang tenang, AC sejuk, dan pramugari kereta sesekali lewat menawarkan makanan dan kopi panas. Sambil menyeruput kopi dari restorasi, saya sempat membuka laptop, menyelesaikan beberapa pekerjaan ringan. Malam berganti, dan mata pun terpejam ditemani guncangan lembut roda baja di atas rel.

Sabtu dini hari, sekitar pukul 04.15 WIB, KA Harina tiba di Stasiun Bandung. Suasana masih dingin dan berkabut kita sholat subuh di masjid stasiun. Beruntung didepan stasiun ada outlet Burger Bangor yang sudah buka, jadi sambil menunggu matahari terbit kita sarapan terlebih dahulu.

Dari sana, saya lanjutkan perjalanan menuju Jatinangor menggunakan layanan jasa transportasi online. Perjalanan Bandung–Jatinangor memakan waktu sekitar 1 jam jika lalu lintas lancar, melewati kawasan Dago dan Cileunyi yang mulai ramai oleh aktivitas pagi.


Tiba di Jatinangor, sebelum jalan-jalan ke ITB Kampus Jatinangor, kita mencari kos Bumiaria yang sebelumnya sudah kita kontak. Lanjut ke kampus Jatinangor, langsung terasa suasana kampus yang tenang, rindang, dan penuh semangat akademik. 

Perjalanan panjang dari Surabaya ke Jatinangor dengan kereta Harina bukan hanya tentang jarak, tapi juga tentang transisi suasana: dari hiruk-pikuk kota pelabuhan menuju atmosfer pendidikan yang tenang dan reflektif. 

Dan dalam perjalanan itulah, saya menemukan jeda yang berharga untuk merenung, mengingat, dan menyusun langkah berikutnya.

Thursday, May 29, 2025

Orisinalitas Bukanlah Selalu Melulu Hal yang Baru

Ketika mendengar kata orisinalitas, sebagian besar orang langsung membayangkan sesuatu yang benar-benar baru, belum pernah ada sebelumnya, dan muncul dari kekosongan. Padahal, kenyataannya orisinalitas tidak selalu harus identik dengan kebaruan mutlak. 

Dalam banyak hal, orisinalitas justru muncul dari cara pandang baru terhadap hal lama, dari keberanian meramu ulang gagasan yang sudah ada menjadi sesuatu yang relevan dan bermakna.

Seorang seniman, penulis, atau inovator seringkali tidak menciptakan sesuatu dari nol. 

Mereka memetik dari ingatan kolektif, dari tradisi, sejarah, dan referensi yang telah ada sebelumnya. Orisinalitas mereka terletak pada sudut pandang, pada keberanian untuk menantang pakem lama dengan pendekatan segar, atau pada keberhasilan mereka menyuarakan sesuatu yang dirasakan banyak orang tapi belum pernah diungkapkan dengan cara tersebut.

Dalam dunia bisnis pun demikian. 

Tidak semua startup yang disebut inovatif benar-benar menciptakan kategori baru. Banyak dari mereka justru sukses karena memodifikasi ide lama dengan pendekatan yang lebih relevan, efisien, atau humanis. Layanan transportasi daring, misalnya, bukan menciptakan konsep transportasi itu sendiri, tetapi merevolusi cara kita mengakses dan menggunakannya.

Maka, penting untuk menyadari bahwa mengejar orisinalitas bukan berarti harus memaksakan kebaruan yang belum tentu berguna. Kadang, yang dibutuhkan adalah kepekaan membaca kebutuhan zaman, lalu menjawabnya dengan pendekatan yang unik—meskipun bahan-bahannya sudah ada sejak lama. 

Karena pada akhirnya, orisinalitas bukanlah soal menemukan hal yang belum pernah ada, melainkan tentang menyampaikan sesuatu dengan cara yang belum pernah ada.


Batik tulis adalah contoh sempurna dari orisinalitas yang tidak selalu harus “baru”, tetapi kaya akan keunikan, ekspresi personal, dan nilai budaya. 

Setiap lembar batik tulis adalah karya yang lahir dari tangan manusia—dengan ketidaksempurnaan yang justru menjadi ciri khas dan bukti orisinalitasnya. Tidak ada dua batik tulis yang benar-benar sama, karena motif, tekanan malam, goresan canting, dan suasana hati pembatik ikut membentuk hasil akhirnya.

Sementara itu, batik cetak atau batik printing meskipun efisien dan masif, kehilangan unsur personal tersebut. Ia bisa diulang persis, diproduksi cepat, tapi tidak menyimpan jejak kisah dan proses yang intim seperti batik tulis. 

Maka bisa dikatakan, orisinalitas batik tulis tidak terletak pada kebaruan motif semata, melainkan pada cara dan jiwa yang tertanam dalam pembuatannya.


Tulisan tangan seseorang pada sebuah artikel memancarkan orisinalitas dalam bentuk yang paling manusiawi—emosi, sudut pandang, dan pengalaman hidup yang tak bisa direplikasi persis oleh siapa pun, termasuk oleh kecerdasan buatan. Dalam tulisan manusia, kita bisa merasakan kegelisahan, semangat, atau bahkan kejanggalan logika yang justru menunjukkan proses berpikir yang hidup.

Sebaliknya, tulisan dari AI, meski rapi, cepat, dan informatif, cenderung terstruktur dan netral. Ia mampu meniru gaya, tapi tidak bisa sepenuhnya menyamai nuansa batin yang tertuang dalam tulisan personal. 

Seperti halnya batik tulis yang mengandung jiwa pembuatnya, tulisan tangan adalah ekspresi orisinal dari cara seseorang melihat dan merespons dunia—bukan sekadar kumpulan kata, tetapi narasi yang ditenun dari kesadaran unik.

Related Posts