Saturday, October 18, 2014

Ban Dalam Sepeda Motor

Dalam 1 minggu belakangan aku harus menambal ban dalam sepeda motorku 2x. Untung saja aku tidak perlu menuntun jauh-jauh karena saat bocor selalu dekat dengan tambal ban dan juga dekat dengan rumah.

Tapi jika ditambal lagi maka yang akan terjadi adalah pengulangan penambalan ban dalam belakang sepeda motor. Secara umur ban dalam sepeda motor mungkin memang sudah waktunya diganti nih.


Ban adalah salah satu komponen kendaraan yang fungsinya selain sebagai penanggung berat beban kendaraan termasuk penumpangnya juga sebagai penerus tenaga dari mesin.

Umur dari ban sepeda motor yang digunakan sehari-hari umur ban luar biasanya antara 1-1,5 tahun untuk ban depan dan 10-12 bulan untuk ban belakang. Sedangkan untuk ban yang ada ban dalamnya atau tubetype, selisih 1 bulan lebih sebentar dari ban tubeless. Tapi kalau ban dalam, bila sama sekali tidak pernah bocor atau kena paku, umurnya bisa sampai 1-1,5 tahun.

Pada sebuah ban terdapat simbol-simbol. Anda dapat temukan informasi seperti ukuran ban, TWI (Tread Wear Indicator), Tipe ban: tubeless atau tubetype, Nomor Lot, Speed Simbol & Load index, Anak Panah, hingga beban maksimum. Semua ini merupakan faktor penting yang perlu Anda pertimbangkan sebelum membeli ban sesuai kebutuhan Anda.

Kode ban yang tertera terdapat 2 standard yaitu sistem Metrik dan sistem Imperial. Sistem metrik dari pengukuran digunakan di Indonesia dan sering disebut dengan System International (SI). Sistem yang lain adalah sering digunakan di USA dan digunakan di Inggris Raya dan disebut dengan Sistem Imperial. Sistem Metrik didasarkan pada standar-standar bertingkat. Itu digunakan untuk mengembangkan semua unit. Unit-unit ukuran bertingkat dalam ukuran dengan factor-faktor sepuluh.

Namun dalam ban terdapat faktor lain yang menajdi perbedaan antara ban motor dengan ukuran matric dan imperial. Misal ban dengan ukuran imperial seperti 2.50/17 memiliki lebar tapak dan tinggi ban sama persis (aspec ratio 100 persen). Sedang ban matric seperti 80/90-17 memiliki profil tinggi ban sedikit lebih rendah. Banyak yang beranggapan ban dengan kode ukuran matric lebih baik karena banyak ban khusus balap yang menggunakan penghitungan ini.

Bila dilihat dari bentuknya memang ada perbedaan antara ban dengan ukuran ban matric dan imperial.

Ban matric memiliki pinggul di sisi permukaannya. Fungsinya untuk meningkatkan traksi saat menikung ekstreem, misalnya dipakai pada ban balap. Bila dilihat, ban matric umumnya akan lebih pendek dibanding ban imperial. Bila ban dengan ukuran matric memiliki keunggulan karena punya pinggul untuk meningkatkan traksi saat menikung. Ban dengan kode ukuran imperial justru memiliki kelebihan pada kenyamanan.

Namun hal ini tidak sepenuhnya benar karena untuk keperluan sehari-hari kualitasnya sama saja, untuk menikung pun ban imperial tidak pernah ada keluhan.

Awalnya ban dengan ukuran imperial banyak dipakai pada ban-ban berkonstruksi bias. Seiring perkembangan ban, ukuran ini tetap dipakai pada produksi ban radial. Tapi secara performa untuk keperluan sehari-hari sama baiknya.


Kiri ban imperial, kanan ban matric. 

Bisa dipahami dari spesifikasinya dan cara membaca ukurannya, ban ini memiliki aspec ratio 100 persen, dinding ban lebih tinggi dari ban matric.  Artinya kemampuannya membantu suspensi meredam getaran lebih baik. Buktinya banyak pabrikan ban sepeda motor yang tetap mempertahankan penggunaan ban imperial sebagai ban standar produknya.

Pada ban sepeda motor terdapat sebuah kode yang berupa (Simbol) angka atau huruf misalnya 130/90-16 67H atau 120/70-17 67H

120 menunjukkan kode untuk lebar ban “dalam satuan milimeter”
70 menunjukkan kode perbandingan tinggi ban terhadap lebar ban. 70 berarti juga perbandingan tinggi ban 90% dari lebarnya sesungguhnya. Apabila lebar ban 120 mm, maka tinggi ban tersebut adalah 70 % x 120 mm atau = 85.2 mm. Aspect ratio kecil pada sebuah ban akan meningkatkan kemampuan stabilitas serta handling kendaraan.
17 menunjukkan kode Diameter Velg/rim dalam satuan ( “ ) inchi.
67 menunjukkan kode untuk beban maximum yang diperbolehkan dari ( load index / LI ). LI 67 berarti : beban maksimum yang dapat ditanggung oleh sebuah ban sebesar 307 kg.
H menunjukkan batas kecepatan pemakaian (sama seperti pada contoh diatas)


Kode kecepatan ban
Q adalah kode untuk kecepatan maksimal = 160 km/jam.
S adalah kode untuk kecepatan maksimal = 180 km/jam.
T adalah kode untuk kecepatan maksimal = 190 km/jam.
U adalah kode untuk kecepatan maksimal = 200 km.jam.
H adalah kode untuk kecepatan maksimal = 210 km/jam.
V adalah kode untuk kecepatan maksimal = 240 km/jam.
W adalah kode untuk kecepatan maksimal = 270 km/jam.
Y adalah kode untuk kecepatan maksimal = 300 km/jam.
Z adalah kode untuk kecepatan di atas = 240 km/jam.

Indeks Beban :
62 adalah kode untuk beban maksimal 265 Kg.
63 adalah kode untuk beban maksimal 272 Kg.
64 adalah kode untuk beban maksimal 265 Kg.
66 adalah kode untuk beban maksimal 300 Kg.
68 adalah kode untuk beban maksimal 315 Kg.
70 adalah kode untuk beban maksimal 335 Kg.
73 adalah kode untuk beban maksimal 365 Kg.
75 adalah kode untuk beban maksimal 387 Kg.
80 – 89 adalah kode untuk beban maksimal 450 – 580 Kg.
90 – 100 adalah kode untuk beban maksimal 600 – 800 Kg.


Beberapa hal yang dapat mempercepat keausan ban atau ban kita cepat habis

1. Tekanan angin kurang/berlebih
2. Beban berlebihan
3. Pengereman dan akselerasi yang berlebihan
4. Kondisi musim (Musim kemarau ban akan lebih cepat aus)
5. Power motor besar tetapi penggunaan ban relatif kecil
6. Material karet kompon ban (Kompon lunak akan lebih cepat habis daripada kompon keras)

Dan agar ban sepeda motor yang kita gunakan lebih awet dan tahan lama, berikut adalah cara merawat ban
1. Periksa tekanan angin dan kondisi fisik secara berkala.
2. Saat motor diparkir gunakan standard tengah untuk mengurangi tekanan pada ban pada posisi yang sama diwaktu yang lama.
3. Hindari kontaminasi dengan cairan2 kimia yang merusak,olie dan bensin segera bersihkan dengan air dan sabun jika terkena cairan tersebut.
4. Hindari kontak dengan sinar matahari dengan waktu yang lama karena akan membuat karakter karet ban berubah.
5. Demi keamanan, ganti ban yang sudah melewati batas TWI.




Sumber :
http://kphmph.wordpress.com
http://iputuswardiyasa.wordpress.com
http://yadikajaya.wordpress.com
http://mobil.otomotifnet.com
http://oto.detik.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts