“Whatever we possess becomes of double value when we have the opportunity of sharing it with others"
Friday, October 3, 2014
Perbedaan Makan saat Idul Fitri dan Idul Adha
Malam hari sebelum hari raya Idul Adha aku menyaksikan ceramah dan dakwah dari Ustadz Muhammad Nur Maulana, dari awal sampai akhir ada 1 poin penting yang menarik perhatianku, yang mungkin baru aku dengar atau aku baru sadar bahwa dari sekian persamaan dan perbedaan Idul Fitri dan Idul Adha yang sederhana mungkin bagi orang lain tapi menjadi poin penting karena ada makna dibelakangnya. Yaitu mengenai sarapan pagi saat Idul Fitri dan Idul Adha.
Diriwayatkan bahwa Rasulullah tidak keluar untuk shalat Idul Fitri, hingga beliau makan terlebih dahulu. Sementara pada hari raya kurban (Idul Adha) beliau tidak makan hingga kembali (dari shalat).” (HR. Ibnu Majah).
Hikmah dianjurkan makan sebelum berangkat shalat Idul Fithri adalah agar tidak disangka bahwa hari tersebut masih hari berpuasa. Sedangkan untuk shalat Idul Adha dianjurkan untuk tidak makan terlebih dahulu adalah agar daging qurban bisa segera disembelih dan dinikmati setelah shalat ‘ied.
Ibnu Qudamah rahimahullah berkata,
“Idul Fithri adalah hari diharamkannya berpuasa setelah sebulan penuh diwajibkan. Sehingga dianjurkan untuk bersegera berbuka agar semangat melakukan ketaatan kepada Allah Ta’ala dan perintah makan pada Idul Fithri (sebelum shalat ‘ied) adalah untuk membedakan kebiasaannya berpuasa. Sedangkan untuk hari raya Idul Adha berbeda. Karena pada hari Idul Adha disyari’atkan memakan dari hasil qurban. Jadinya, kita dianjurkan tidak makan sebelum shalat ‘ied dan nantinya menyantap hasil sembelihan tersebut.” (Al Mughni, 2: 228)
Pada Idul Adha termasuk sunnah untuk tidak makan kecuali setelah sholat ied, sedangkan pada Idul Fitri sebaliknya : dianjurkan untuk makan terlebih dahulu sebelum sholat Ied
Konon saat keluarga Ibrahim yang diperitahkan untuk menyembeli Ismail tidak dapat makan, karena kesedihan akan ditingal oleh Ismail. Istri Nabi Ibrahim menyuruh Ibrahim untuk makan sebelum menyembeli Ibrahim. Namun lantran kesedihan akan kehilangan anaknya Nabi Ibrahim enggan untuk makan, kemudian Nabi Ibrahim menyuruh istrinya untuk makan, istrinya pun menjawab dengan jawaban yang sama. Begitu juga dengan Ismail yang akan disembeli, terlebih tidak memiliki selera untuk makan.
Diriwayatkan dari Buraidah ra:
“ Rasulullah tidak keluar pada hari Iedul fithri sebelum makan, dan tidak makan pada hari Iedul adha hingga beliau menyembelih qurban.”(HR Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Sumber :
http://rumaysho.com
http://www.indonesiaoptimis.com
http://ramadhan.yellowpages.co.id
https://www.facebook.com/PusatGroosirBatikZaveera
https://www.facebook.com/notes/puasa-sunnah-senin-kamis
Labels:
Insan Utama,
Rumah Kita,
Suasana di Kota Santri
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Dalam bekerja rasanya meski kita telah maksimal menyelesaikan pekerjaan tapi rasanya beban pekerjaan tidak ada habisnya. Rasanya waktu...
-
Biasanya, saat mencetak dengan menggunakan Printer Epson terjadi error sehingga mengharuskan Reset Printer Epson secara Manual . Indikasi a...
-
Di Amerika Serikat, hubungan antara ras sangat kuat, ibarat sebuah mangkuk salad, isinya berbagai macam jenis sayur (manusia), tapi sehat...
-
Video youtube TEDx dari Australia diatas menjadi salah satu video TEDx favoritku. Selain video TEDx ini beberapa video yang lain favoritku d...
-
Perjalanan dengan kereta api, deru roda di atas rel, lanskap pedesaan yang bergulir perlahan di balik jendela, serta pertemuan singkat denga...
No comments:
Post a Comment