Friday, December 26, 2014

Tsunami Aceh

Gempa bumi Samudra Hindia 2004 adalah gempa bumi megathrust bawah laut yang terjadi pukul 00:58:53 UTC pada hari Minggu, 26 Desember 2004, dengan episentrum di lepas pesisir barat Sumatera, Indonesia. Gempa ini dikenal di kalangan ilmuwan dengan nama Gempa bumi Sumatera–Andaman.Tsunami yang terjadi sesudahnya mendapat banyak nama, termasuk tsunami Samudra Hindia 2004, tsunami Asia Selatan, tsunami Indonesia, tsunami Natal, dan tsunami Hari Boxing.

Gempa bumi ini terjadi ketika lempeng Hindia disubduksi oleh lempeng Burma dan menghasilkan serangkaian tsunami mematikan di pesisir sebagian besar daratan yang berbatasan dengan Samudra Hindia. Gelombang tsunami yang puncak tertingginya mencapai 30 m (98 kaki) ini menewaskan lebih dari 230.000 orang di 14 negara dan menenggelamkan banyak permukiman tepi pantai.

Salah satu keajaiban tsunami Aceh adalah masih berdiri kokoh dan utuh saat tsunami di Aceh. Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah masjid Kesultanan Aceh yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam pada tahun 1022 H/1612 M. Bangunan indah dan megah yang mirip dengan Taj Mahal di India ini terletak tepat di jantung Kota Banda Aceh dan menjadi titik pusat dari segala kegiatan di Aceh Darussalam.


Alasan Ilmiah Masjid Raya Baiturrahman Selamat dari Tsunami Aceh

Terlepas karena kuasa Tuhan, suatu kejadian pasti mempunyai alasan ilmiah.

  1. Bangunan lama lebih kuat pondasi dan bangunannya, beda jika dibandingkan dengan bangunan baru jaman sekarang yang sudah banyak dikorupsi materialnya dengan tujuan penghematan biaya.
  2. Sehingga dengan konstruksi yang kokoh mengakibatkan tembok lebih kuat dari “hantaman” tenaga air.
  3. Halaman masjid luas, sehingga terjadi penumpukan sampah dari hantaman tsunami, jad isebelum gelombang sampai ke masjid energi tereduksi oleh tumpukan sampah. 
  4. Bangunan masjid pada umumnya tidak semua berdinding, jadi air dengan mudah dapat melaluinya tanpa hambatan.
  5. Secara teoritis, struktur kolom lebih kuat menahan gaya lateral dari daripada dinding bata, apalagi bangunan mesjid ini sedikit sekali dinding batanya, air dgn mudah masuk di antara kolom-kolom tersebut.



Sumber :
http://id.wikipedia.org
http://www.ilmusipil.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts