Friday, February 17, 2023

Quantum Realm

Dalam film Ant-Man and the Wasp: Quantumania mengisahkan petualangan superhero di Quantum Realm alias Microverse atau ‘dimensi super mini’ yang ada di semesta Marvel. Sebelumnya di film Ant Man yang pertama Marvel sudah menyewa Dr Spiros Michalakis, fisikawan Kuantum dari California Institute of Technology sebagai konsultan mengenai Quantum Realm.

Diceritakan dalam film tersebut bahwa di semesta tersebut terdapat bangsa atau makhluk yang mendiami Quantum Realm tersebut yaitu mulai dari K’ai, Insectivorid, Acroyear, Mitan, Traan, Lizard Men of Tok, dan Coronar.

Lalu bagaimana Quantum Realm ditilik dalam dunia ilmu pengetahuan?

Adalah William Lane Craig sang pencetus teori quantum, beliau berpendapat bahwa alam semesta akan terus ada dan berkembang serta tidak ada satu pun ruang hampa. Ruang hampa di alam semesta ini tidak ada namun terisi oleh partikel-partikel subatomik. 

Dalam dunia Quantum Realm seluruh kemungkinan peristiwa mempunyai probabilitas untuk terjadi. Tidak peduli seberapa fenomenal peristiwa itu, tetap akan selalu ada kemungkinan terjadi. Oleh karena itu memungkinkan adanya dunia paralel yaitu bahwa alam semesta terdiri dari beberapa bagian dan salah satunya adalah dunia paralel.

Kembali pada Quantum Realm sebagai bagian dari teori Fisika Kuantum. Dalam teori Fisika klasik dari Isaac Newton dinyatakan bahwa unsur terkecil dari benda atau kehidupan adalah molekul, partikel atau atom. 

Namun dalam penelitian dan percobaan ilmiah modern, ditemukan bahwa satuan benda yang paling terkecil setelah atom, yakni Quantum / Quanta / vibrasi. Di level Quantum hanya ada ruang hampa alias tidak ada benda padat namun tidak bisa dilihat oleh indra penglihatan. 

Itu adalah vibrasi atau gelombang. Gelombang ini bisa mempengaruhi  dan membentuk struktur atom atau partikel pada benda. Alam Quantum tidak terikat ruang dan waktu. 

Karena di Quantum hanya ada gelombang, berlaku hukum ketidakpastian. Hal ini disebabkan karena tidak terlihat secara fisik jadi keberadaan Quantum ada dimana-mana dan bisa membentuk atom seperti apa sesuai frekuensi dari gelombang tersebut.

Paul M. Sutter, profesor riset bidang astrofisika di SUNY Stony Brook University, mengatakan salah satu keanehan dari teori ini adalah tidak ada yang yakin apa yang mereka dapatkan sampai mereka melihatnya.

Sutter menyebut beberapa interpretasi lain dari mekanika kuantum, terutama teori Many-Worlds Interpretation dan Pilot Wave. Sutter membuka peluang terciptanya multimesta dalam level subatomik (multiverse quantum) dengan setiap semesta duplikat berisi salah satu hasil yang mungkin.


Sumber :

https://www.greenscene.co.id/2022/10/26/7-bangsa-yang-hidup-di-quantum-realm-ant-man-and-the-wasp-quantumania/

https://www.harapanrakyat.com/2022/03/teori-alam-semesta-quantum/

http://news.gunadarma.ac.id/2023/02/130223/

https://kumparan.com/haris-prasetyo1518054383123/ant-man-alam-quantum-dan-pikiran-manusia-27431110790541975/4

No comments:

Post a Comment

Related Posts