Beberapa minggu terakhir, setiap kali saya menarik tuas rem depan sepeda motor Thunder, terdengar suara “cit… cit…” yang cukup mengganggu telinga. Awalnya saya pikir itu hanya debu atau kotoran yang menempel di piringan cakram. Tapi lama-kelamaan, suara itu semakin sering terdengar, bahkan saat pengereman pelan.
Suara berdecit itu muncul pertama kali setelah perjalanan pulang kantor di tengah hujan. Piringan cakram yang basah mungkin bercampur debu, sehingga menimbulkan suara gesekan. Namun, setelah motor saya cuci, bunyinya tetap tidak hilang. Saat saya coba rem agak keras, tarikan tuas terasa sedikit dalam dan respons rem mulai berkurang.
Mulai curiga, saya pun memeriksa kampas rem. Ternyata, ketebalannya sudah sangat tipis—hampir rata dengan dudukannya. Wajar saja, gesekan logam kampas yang sudah habis dengan piringan cakram menimbulkan bunyi berdecit.
Keesokan harinya, saya langsung meluncur ke bengkel langganan. Mekaniknya, hanya butuh beberapa detik untuk memastikan:
“Ini kampasnya udah habis banget, mas. Kalau dibiarkan, cakramnya bisa baret dan harus ganti juga.”
Mendengar itu, saya langsung minta ganti kampas rem baru. Prosesnya tidak memakan waktu lama—sekitar 20 menit. Mekanik membuka kaliper, mengeluarkan kampas lama yang sudah tipis, lalu memasang kampas baru yang tebalnya bikin lega melihatnya.
Begitu selesai, saya langsung mencoba motor di halaman bengkel. Rasanya seperti beda dunia. Rem menjadi lebih pakem, tarikan tuas lebih ringan, dan yang paling penting—tidak ada lagi bunyi berdecit.
No comments:
Post a Comment