Monday, June 24, 2013

Penentuan dan Penetapan 1 Ramadhan 9 Juli


Dalam kalender Hijriyah, sebuah hari dimulai sejak terbenamnya matahari waktu setempat dan penentuan awal bulan tergantung pada penampakan bulan. Sehingga satu bulan kalender Hijriyah dapat berumur 29 atau 30 hari.

Untuk menentukan 1 Ramadhan dan 1 Syawal, kita perlu menghitung dahulu kapan terjadinya Ijtimak (new moon), yaitu saat dimana matahari-bumi-bulan berada dalam satu garis lurus. 

Terdapat 2 metode untuk menentukannya, yaitu:

Hisab, yaitu perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah.

Rukyat, yaitu adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi). Rukyat dilakukan setelah Matahari terbenam dengan mata telanjang atau dengan teleskop. 

Hilal hanya tampak setelah Matahari terbenam (maghrib), karena cahayanya yang sangat redup dan serta sangat tipis. Jika hilal terlihat, maka artinya waktu setempat telah memasuki bulan baru Hijriyah. Jika tidak terlihat maka awal bulan ditetapkan pada maghrib hari berikutnya.

Menurut ormas Muhammadiyah, awal puasa 1 Ramadhan 1434 H ditentukan dan ditetapkan pada hari Selasa Wage, 9 Juli 2013 Masehi. Dan hari raya Idul Fitri pada tanggal 8 Agustus 2013 Masehi di hari Kamis Wage.

Keputusan PP Muhammadiyah merujuk putusan majelis tarjih dan tajdid. Mungkin, nantinya ada perbedaan dengan jadwal pemerintah.

Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim) memprediksi awal Ramadhan 1434 Hijriah akan jatuh pada 9 atau 10 Juli 2013, namun NU akan melakukan rukyatul hilal atau melihat hilal / bulan sabit secara kasat mata.

Waktu ijtimak merupakan pertemuan secara astronomis antara bulan dengan matahari, yang akan terjadi pada hari Senin Pon tanggal 8 Juli sekira pukul 14.10 WIB - 14.17 WIB.

Sedangkan ijtimak jelang Syawal 1434 H terjadi pada Rabu, 7 Agustus 2013 pukul 04.52.19 wib. 

Tahun ini berpotensi terjadi perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan, karena diperkirakan ketinggian hilal kurang dari satu derajat, namun diperkirakan Hari Raya Idul Fitri bersamaan. 

No comments:

Post a Comment

Related Posts