Sunday, February 19, 2017

Menunggu 1 Jam Lebih

Tidak ada yang lebih tidak mengenakkan dibanding menunggu. Seperti perjalanan sebelumnya dari bandara Adi Sucipto di Yogyakarta penerbangan malam ke bandara Juanda di Surabaya tahun lalu, tahun ini perjalanan pulang dari Semarang ke Surabaya juga mengalami delay.

Jadwal semula maskapai S menjadwalkan perjalanan dari bandara Ahmad Yani di Semarang ke Surabaya pada pukul 19.10, namun delay ke pukul 20.00, pemberitahuan sudah diinfomasikan melalui sms 3 jam sebelumnya. Meskipun kemudian ada ralat kembali dimana pesawat delay ke pukul 20.20

Semisal ada hiburan di bandara sih mending.

Jadi ingat sebuah video di youtube, dimana seorang pengunjung secara spontanitas bermain piano di bandara di sebuah ruang tunggu. Aku cari lagi di Google dengan keyword, pianist at airport. Dan munculah video dengan judul Fur Elise in Different Tastes - Maan Hamadeh.


Dalam video youtube tersebut Maan Hamadeh bermain piano musik Fur Elise dengan berbagai versi dan dilanjutkan lagu My Heart will Go On Cover yang dipopulerkan oleh Celine Dion.

Maan Hamadeh adalah seorang pianist-composer dan seorang musisi dari Lebanon. Dia sekarang ini tinggal di Dubai and pertunjukan spontan Für Elise tersebut terjadi di Prague’s Vaclav Havel Airport pada bulan Agustus 2014 (tepatnya tanggal Aug 8, 2014) dan segera video tersebut menjadi viral di YouTube dan hanya dalam waktu 2 bulan saja dilihat oleh lebih dari 17 juta views dan pada bulan Februari 2017 ini saat aku tonton lagi adalah sebanyak 30,516,94.

Kembali ke cerita ku, untungnya maskapai S menunaikan kewajibannya atas keterlambatan, yaitu kompensasi berupa pemberian snack dan minuman, sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh Angkasa Pura, yaitu aturan lengkapnya sebagai berikut:


30 - 60 menit : minuman ringan
61 - 120 menit : minuman dan makanan ringan
121 - 180 menit : minuman dan makanan berat
181 - 240 menit : minuman makanan ringan dan makanan berat
lebih dari 240 menit : ganti rugi sebesar Rp 300.000
Pembatalan penerbangan : mengalihkan ke penerbangan berikutnya atau mengembalikan uang tiket


Bicara mengenai perjalanan saat balik tadi, kita sempatkan mampir ke Kawasan Industri Kendal yang juga merupakan sebuah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang memiliki luas 2.200 hektar berkonsep klaster yang terjalin atas joint venture Sembcorp Development Ltd dari Singapura dan PT Jababeka Tbk (KIJA) yang saham sebesar 51% dan sisanya, 49% dimiliki oleh Sembcorp. 









Sembcorp Development merupakan perusahaan terbuka di Singapura yang berada di bawah payung Temasek.

Konon Kawasan Industri Kendal memiliki tenant paling banyak dari sektor industri fesyen, elektronik, dan kemasan. 



Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Maan_Hamadeh
https://www.youtube.com/watch?v=vUxvoieB0fA

No comments:

Post a Comment

Related Posts