Thursday, April 8, 2021

Rollaas Coffee

Rollaas Coffee yang berada di Cito Mal adalah cafe favorit ku saat kopdar dan nongkrong bareng teman-teman. Namun sayang sekali pertengahan tahun 2020 lalu, cafe ini tutup. Banyak kisah dari Rollaas Coffee besutan dari PTPN Duabelas ini.

Mari kita simak.

PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) adalah anak usaha Perkebunan Nusantara III yang bergerak di bidang perkebunan kakao, teh, tebu, karet, dan kopi yang seluruh unit usahanya berada di Provinsi Jawa Timur.

Pada tanggal 11 Maret 1996 PTPN XII merupakan hasil penggabungan 3 buah PT Perkebunan (PTP), yaitu PTP 23, PTP 26 dan PTP 27 .

Pada tanggal 30 Juni 2020, PTPN XII menyerahkan mayoritas saham PT Rolas Nusantara Medika, yang mengelola Rumah Sakit Umum Kaliwates di Kabupaten Jember, Rumah Sakit Umum Krikilan di Kabupaten Banyuwangi, dan sejumlah klinik pratama, ke PT Pertamina Bina Medika, sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menyatukan kepemilikan semua rumah sakit yang dimiliki oleh BUMN.

PTPN XII mengembangkan usaha pasca panen atau industri hilir untuk produk komoditi kopi dan tehnya melalui gerai Rollaas Cafe. Saat tren pertumbuhan cafe cukup baik, di awal tahun kemarin pendapatan yang didapat sekitar Rp 100 juta per bulan.

Rollaas Coffee Tunjungan Plaza, jadi cafe paling laris dengan catatan pendapatan rata-rata sampai Rp 230 juta per bulan. Sedangkan Rollaas coffee di Cito Surabaya rata-rata meraup pendapatan Rp 110 juta per bulan. 

Pengoperasian kafe memberikan nilai tambah atas hasil produksi kopi dan teh, selain ekspor dalam bentuk bahan baku. Kafe tersebut menyediakan minuman kopi, teh, stroberi yang merupakan komoditas yang dibudidayakan. 

Namun, saat virus corona melanda, Rollas Cafe yang dikelola oleh PT Rolas Nusantara Mandiri sangat terpukul oleh pandemi Covid-19. Omzet Rollas Cafe tergerus sangat dalam selama 2020 lalu, karena sepinya pengunjung kafe. Omzet Rollas Cafe selama 2020 lalu hanya sebesar Rp 2,2 miliar, turun drastis dari tahun 2019 sebesar Rp 4,6 miliar. Secara keseluruhan omzet dari bisnis kafe dan ritel mencapai Rp 9,3 miliar pada 2020. Diantaranya ritel menyumbang Rp 7,06 miliar dan kafe Rp 2,2 miliar.

Omzet turun sementara beban operasional yang cukup tinggi (seperti untuk biaya sewa tempat yang cukup besar), maka dua gerai Rollas Cafe di Surabaya terpaksa ditutup. Satu di Jalan Kertajaya pada Desember 2020 dan di Cito Mal pada Mei 2020. 

Kini kita hanya menyisakan Rollas Cafe di Jalan Indrapura karena memanfaatkan aset kita sendiri, dan satu lagi di Jember.


Sumber :

http://kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/31372

https://www.beritasatu.com/gaya-hidup/730941/strategi-rollas-cafe-bertahan-di-masa-pandemi

https://id.wikipedia.org/wiki/Perkebunan_Nusantara_XII

https://ptpn12.com/2019/07/10/rollaas-cafe/

No comments:

Post a Comment

Related Posts