Friday, June 11, 2021

Kuliner di Jember

Jika pulang kampung di bulan April lalu adalah bukan mudik, maka pulang kampung bulan Juni ini juga bukan mudik pula.

Kebetulan hari ini, tanggal 11 Juni 2021 merupakan tepat 1 tahun perjalanan bukan mudik, bukan liburan pula, namun tepat 1 tahun wafatnya mbah Sadjiman Kartodimedjo yang terjadi pada tanggal 11 Juni 2020 lalu.

Kita berangkat pagi setelah sholat subuh, dikarenakan hendak mengejar jadwal jam buka Bank Jatim, untuk mengantar ibu yang hendak mengganti kartu ATM magnetik menjadi kartu ATM chip di Bank Jatim.

Setelah itu kita menuju Hotel 88 Jember yang merupakan hotel bintang 2 yang dikelola oleh Waringin Hospitality Hotel Group, yang memiliki 42 kamar dengan ukuran 36 - 42 m2, terdiri dari 3 tipe kamar, Deluxe, Junior Suite, dan Suite. Hotel 88 Jember berada di tengah kota, tepatnya di Jalan Diponegoro No. 43, Jember, Jawa Timur.

Jumat malam, kita ramai-ramai bersama saudara-saudara pergi ke Mie Kober. Mie Kober adalah pioneer mi setan di Jember yang pertama mengenalkan tempat makan dengan konsep semi kontainer di Jember. 

Jumat sore, sebelumnya sorenya sambil rehat sejenak kita beli tahu petis di Cafe Tahu Petis "Bagoestira Jember" yang berada di seberang Polres Jember. Namanya adalah Tahu Petis Bagoestira Jember, di jalan Gatot Subroto.

Mie ini memiliki beberapa level kepedasan. Mulai dari mie angel yang tidak pedas sama sekali, iblis yang lumayan pedas, dan level setan yang paling pedas. Yang paling pedas bukan mie bertabur sambal, tapi sambal bertabur mie.

Sabtu pagi, menu kuliner yang mau aku coba adalah Pecel Walisongo yang legendaris. Pecel Walisongo beralamat di Jl. Sultan Agung, Kaliwates, Jember. Nama Pecel Walisongo berasal dari lokasi berjualan warung tersebut, yang berada di sebuah gang sempit, persis di sebelah Toko Walisanga I.

Pecel Walisongo disajikan bersama sayuran rebus, gudeg nangka muda, tempe goreng, daging sapi, sambal goreng tempe, dan rempeyek. Tambahan lauk yang lain mulai dari dendeng sapi, telur ceplok, sate telur puyuh dan paru.

Minggu siang, sebelum balik ke Sidoarjo kita mencoba menu Es Pisang Ijo Jojo. Lokasinya ada di Pujasera GNI yang beralamatkan di Jln. Wachid Hasyim no 9 Jember. Es Pisang Ijo terbuat dari pisang yang dibungkus lapisan tepung hijau. Tekstur kulit pisang ijo yang kenyal dan pisang tidak mudah hancur, menjadi kunci kenikmatan es pisang ijo.


Dan terakhir, kita mencicipi kelezatan rujak manis legendaris yang ada di jl. Ciliwung, Jember Lor, Patrang. Konon rujak manis ini telah berusia 50 tahun. Buka dari pukul 10.00 hingga 4 sore. Bumbu kacang yang diracik menggunakan resep rahasia secara turun temurun yang disantap bersama kesegaran buah-buahan seperti mangga muda, pepaya, mentimun dan bengkuang. Setelah menyantap rujak manis, kita bisa menikmati es campur.

No comments:

Post a Comment

Related Posts