Tuesday, June 15, 2021

Mind Mapping

Aku bukan lah seorang yang menyukai pelajaran menghafal. Sehingga sejak kecil sudah membiasakan diri untuk membuat rangkuman atau resume dalam belajar dengan menggunakan Mind Map atau Mind Mapping,

Banyak para tokoh yang mencatat mirip Mind Map menggunakan diagram, grafik, gambar dan teknik asosiasi lainnya. Tokoh tersebut diantaranya: Leonardo Da Vinci, Charles Darwin dan Thomas Alfa Edison.

Mind Mapping adalah sebuah cara meringkas & mencatat dengan memanfaatkan bagaimana otak bekerja. Otak bekerja dengan gambar dan asosiasi, dan cara meringkas & mencatat Mind Mapping juga mengandalkan gambar dan asosiasi tersebut.

Kebiasaan tersebut aku pertahankan saat membaca buku dengan senantiasa membuat selembar Mind Map untuk merangkum buku. Langkah-langkahnya cukup sederhana, yaitu pertama, tulis topik utama atau judul buku. Lalu tulis cabang utama yang menjadi pokok pikiran dari buku. Kemudian sebelum meringkas buku ke dalam Mind Map usahkan kita harus memahami buku tersebut terlebih dahulu. 

Proses mencatat sekaligus menjadi proses belajar. Temukan kata kunci sehingga mampu mengingatkan kembali pada pembahasan dalam buku. Ini adalah kekuatan penting Mind Map. Dengan mencatat pemahaman, maka kita akan mengalami a-ha moment, yakni saat-saat di mana kita mendapat inspirasi atau pengertian baru dari apa yang dicatat.

Dengan begitu kita akan mampu mencurahkan keterkaitan antar konsep dalam Mind Map. Kita akan mampu menceritakan kembali semua keterkaitan konsep dengan penjelasan yang cukup kompleks. Menjadi suatu catatan jenius. Mind Map akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa saat membuat rangkuman kuliah. 

Memori atau daya ingat bekerja terkait dengan persepsi, perhatian yang diberikan (attention), dan proses berpikir atau memahami (reasoning). Informasi yang diterima akan dikaitkan dan saling terhubung dengan informasi yang sebelumnya telah diketahui atau dialami. Dengan demikian, secara alamiah manusia memilih informasi apa yang disukainya untuk diingat dan informasi apa yang tidak ingin disimpan. Proses memanggil kembali informasi ini bergantung kuat pada asosiasi yang dibentuk. Semakin kuat asosiasi sebuah informasi akan semakin mudah diingat dan dipanggil kembali. 

Begitu pula dengan Mind Mapping. Pada teknik Mind Mapping, kita akan mencatat menggunakan kata kunci (keyword) dan gambar. Perpaduan dua hal tadi akan membentuk sebuah asosiasi di kepala dan ketika kita melihat gambar tersebut maka akan terjelaskan ribuan kata yang diwakili oleh kata kunci dan gambar tadi. Lebih baik lagi jika kita menggunakan warna. Karena akan mempermudah untuk menyusun pokok pikiran yang berbeda serta memperkuat efek asosiasi yang dibentuk oleh kata kunci-gambar-warna.

Misal, bayangkan kata “jeruk”. Ketika membayangkan jeruk, maka kita akan melihat buah yang berwarna kuning, rasa yang kadang manis dan kadang sedikit asam, atau segelas jus jeruk yang menyegarkan.

Jarang jika kita mendengar jeruk yang terbayang adalah huruf J-E-R-U-K

Itulah kenapa Mind Mapping sangat handal.


Sumber :

https://www.muhammadnoer.com/bagaimana-meringkas-sebuah-buku-dalam-selembar-mind-map/

https://guraru.org/guru-berbagi/bagaimana-merangkum-buku-dalam-sebuah-mind-map/

http://www.supergreatmemory.com/?p=news&action=shownews&pid=9

No comments:

Post a Comment

Related Posts