Tuesday, January 2, 2024

Resiliensi

Setelah hampir 3 tahun dunia dihajar oleh pandemi wabah virus Corona (COVID-19), banyak hal yang menjadi babak belur dan luluh lantak olehnya. Tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik namun juga kesehatan mental. 

Hal ini dikarenakan adanya perubahan tatanan kehidupan sosial yang signifikan mulai dari pembatasan sosial, pemotongan jumlah karyawan, pemotongan upah, kewajiban bekerja dari rumah, hingga mengajar anak sekolah online. 

Permasalahan kesehatan mental yang muncul mulai dari kecemasan dan stres yang mengharuskan kita wajib mampu beradaptasi dengan realitas baru.

Untuk itu kita dituntut mempunyai kemampuan resiliensi untuk bangkit.

Bangun kembali optimisme dalam diri.

Resiliensi adalah kemampuan untuk bangkit dan pulih ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai harapan, apakah ketidakberhasilan tersebut dihasilkan dari perencanaan yang tidak efisien atau situasi di luar kendali kita. 

Resiliensi juga merupakan kemampuan menghadapi situasi sulit dan bertumbuh dari pengalaman yang kurang positif dan dapat membuat kita mencapai tujuan.


Kemampuan ini sangat penting digunakan untuk mengelola stres dalam kehidupan sehari-hari. Individu yang mampu mengembangkan kemampuan resiliensi dengan baik maka akan lebih sukses menghadapi permasalahan hidup yang sedang dihadapi.

Untuk terus meningkatkan dan melatih tingkat resiliensi adalah dengan menerapkan kebiasaan dan pola pikir, yaitu langkah-langkahnya sebagai berikut:.


Ubah persepsi tentang kegagalan, kita perlu meyakini bahwa kegagalan adalah suatu hal yang wajar dalam usaha untuk mencapai cita-cita. Dengan mengubah persepsi kegagalan menjadi hal yang lebih positif seperti mampu membuat kita menjadi pribadi yang lebih matang dan mampu memaknai kesuksesan secara lebih, dapat membantu kita untuk lebih termotivasi dibandingkan mengurung diri dalam keterpurukan.

Bangun kepercayaan diri, kepercayaan diri penting bagi pribadi yang ingin resilien. Dengan kepercayaan diri kita akan memiliki keyakinan bahwa kita akan sukses suatu saat nanti

Belajar untuk relaks, ketika kita menjaga pikiran dan tubuh kita, kita akan lebih mampu untuk mengatasi tantangan dalam hidup secara lebih efektif. Beberapa caranya adalah dengan membiasakan diri untuk tidur cukup, olahraga, meditasi, dan refreshing.

Kontrol respons diri, ingat bahwa kita semua pernah mengalami hari-hari berat. Tetapi kita memiliki pilihan dalam menanggapi. Kita bisa memilih reaksi yang panik dan pesimis ataupun tenang dan optimis. Pribadi yang resilien mampu memilih respons yang tepat dari masalah yang dihadapi yaitu dengan tetap tenang dan optimis.

Bersikap fleksibel, pribadi yang resilien memahami bahwa segala sesuatunya berubah, bahkan rencana yang sudah dibuat dengan hati-hati pun bisa gagal ataupun dibatalkan. Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan memahami masalah atau dengan memilih jalur lain.


Sumber :

https://cpmh.psikologi.ugm.ac.id/2020/10/18/resiliensi-sebagai-benteng-diri-di-masa-pandemi/

https://www.catalystindonesia.id/info/resilience

https://kampuspsikologi.com/resiliensi/

No comments:

Post a Comment

Related Posts