Friday, February 10, 2012

If Tomorrow Never Come


1328822804497199041

Hari minggu siang hari, aku dan Rafa, anak pertamaku ku ajak untuk pergi mengambil hasil kertas cetakan di digital printing.  Dan seperti biasa sebelum pergi selalu menyempatkan beli bekal di minimarket terdekat, di jalan Kenjeran. Setelah beberapa lama mengambil snack, kita kembali ke mobil.

Waduh, sudah terasa amat panas di dalam mobil. Padahal belum 10 menit. AC mobil pun digeber ke angka-2.

Setelah kembali dari tempat digital printing Klampis, kita kembali ke rumah. Di lampu merah perempatan Kenjeran-Suramadu, ampuuun lamanya. Mungkin kita terkena 5x lampu merah. Masing-masing 1 sesi lampu merah adalah 120 detik lampu merah dan 30 detik lampu hijau, jadi total 750 detik. Lebih dari 12 menit!

Gara-garanya banyak motor yang melewati garis lampu merah. Sehingga menyebabkan jalur menjadi lebih sempit bagi pengguna jalan dari arah kanan, dan yang kedua saat lampu sudah menyala hijau,  motor-motor yang berada didepan melewati garis lampu merah ini masih melamun, tidak menarik gas. Karena mereka tidak tau, lampu apa statusnya.

Aduuh panas. Meski pakai AC tapi masih terasa panas.
Tiba-tiba jadi terbayang, bagaimana kalau di neraka nanti, lha panas yang seperti ini aja sudah terasa tidak enak. Eh, tiba-tiba juga di radio SS 100, diputar lagu dari Ronan Keating “If Tomorrow Never Come”. 

Wah, bagaimana jadinya ya.


@taufanyanuar

No comments:

Post a Comment

Related Posts