Joker mempunyai beberapa penyakit, yaitu Delusional Disorder & Pseudobulbar Affect (PBA).
Delusional disorder
Delusional disorder adalah penyakit yang suka berkhayal. Terlalu tinggi khayalan bahkan menganggapnya nyata itu adalah sebuah penyakit. Sehingga pasien kejiwaan akan alami kesulitan dalam berinteraksi dengan banyak orang.
Gangguan delusi atau 'berkhayal' adalah penyakit mental serius yang kerap disebut gangguan psikotik. Sehingga penderita tidak dapat membedakan mana yang nyata dan mana yang khayalan semata. Mereka yakin apa yang dialami sekarang adalah kenyataan faktual, padahal itu hanya ada di pikiran.
Pseudobulbar Affect
Penyakit berikutnya adalah Pseudobulbar Affect (PBA) yang merupakan istilah untuk penyakit mental terkait gangguan emosi, sehingga sering membuatnya suka tertawa, meskipun dalam keadaan sedih.
Mendadak suka tertawa, padahal dia sebenarnya lagi sedih atau gugup. Atau bahkan tiba-tiba tertawa, tak peduli dalam kondisi apapun. Sehingga pengidap PBA sering minderan atau malu karena misalnya tertawa saat situasi sebenarnya lagi sedih atau genting. Gara-gara minder ini, mereka jadinya suka mengisolasi diri.
PBA yang disebut juga sebagai Pathological Laughter and Crying (PLC) ini, terjadi ketika gangguan sistem saraf memengaruhi area otak yang mengontrol ekspresi dari emosi, seperti korteks prefontal. Kerusakan pada korteks prefrontal, dimana ini adalah area otak yang mengontrol emosi.
Penderita PBA adalah mereka yang mengalami trauma otak pernah terkena stroke, alzheimer, demensia, dan parkinson, Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS), Multiple Sclerosis (MS), tumor otak dan cidera otak otomatis.
Sumber :
https://lifestyle.okezone.com/read/2019/10/07/481/2113682/penyakit-berkhayal-di-film-joker-dan-kesehatan-mental
https://tirto.id/pseudobulbar-penyakit-mental-joker-yang-bikin-tertawa-tanpa-sebab-ejlj
https://gensindo.sindonews.com/read/783/1/mengenal-pba-penyakit-joker-yang-bikin-penderitanya-mendadak-suka-tertawa-1570101043
No comments:
Post a Comment