Wednesday, October 30, 2019

More Than a Warehouse

Saat Medical Check Up (MCU) kapan hari diketahui bahwa kadar kolesterol dalam darahku berada di ambang batas sekira 20% lebih tinggi daripada normal. Jika tidak segera diantisipasi dan tetap berlebihan maka dapat menyumbat pembuluh darah dan memicu penyakit jantung atau stroke.

MCU sangat penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, sebagai langkah antisipasi yang efektif dalam mendeteksi dini keberadaan penyakit di dalam tubuh. Sehingga dapat mencegah perkembangan tingkat penyakit yang lebih parah di masa depan.

Jadi ingat beberapa tahun lalu saat berkecimpung di dunia Logistic & Warehouse.

Di dalam perusahaan, Departemen Produksi adalah jantung perusahaan karena memberi nilai value pada perusahaan dengan memproduksi suatu barang yang nantinya akan dijual dan pada akhirnya akan memberikan keuntungan.

Jika Departemen Produksi diibaratkan sebagai jantung, maka Divisi Logistic adalah darah.

Jika manajemen logistik kurang baik, maka produksi juga tidak akan berjalan dengan baik dan lancar. Karena penyumbatan pada aliran darah dapat mempengaruhi jantung, begitu juga sebaliknya jika aliran darah mengalir lancar maka akan membuat detak jantung menjadi sehat.

Divisi Logistik dan dalam rangkaian Departemen Supply Chain Management seperti Divisi Receiving, Divisi Buyer, Divisi Planning dan Divisi Shipping, maka akan membentuk rantai yang kuat untuk memutar roda perusahaan.

Departemen Logistic tidak hanya Divisi Gudang yang mempunyai dan fungsi sebagai tempat penyimpanan. Secara garis besar tugas Logistic adalah men-supply barang atau raw material ke area produksi dengan baik dan benar secara jumlah, kualitas & on time delivery, yang harus dipastikan oleh baik dari Bagian Receiving, Store Keeper, Shipment dan Admin. Sehingga aliran data informasi dan aliran barang bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Job description masing-masing Bagian dari Divisi Logistic diatas diantaranya adalah:

RECEIVING
1. Memastikan barang yang diterima (dari Supplier) dalam kondisi baik dan siap supply.
2. Memastikan barang di cek oleh QC person.
3. Melakukan penimbangan barang yang datang.
4. Memastikan penataan barang yang rapi, sesuai FIFO dan 1 part 1 location.

STORE KEEPER (Supply)
1. Men-supply barang ke Prod/Assy dengan baik dan benar (sesuai WO/DM).
2. Memastikan barang (komponen) yang kembali dari Prod/Assy dalam

SHIPMENT
1. Memastikan pengiriman dengan baik & benar (barang maupun jumlahnya)

ADMIN (Data Entry)
1. Mengupdate nota/mutasi in & out dengan benar dan tepat waktu.
2. Memastikan Stock Card bisa dipercaya (reliable) untuk digunakan oleh divisi lain.
3. Memastikan file-file tertata dengan rapi sehingga mudah saat dicari kembali.
4. Memberikan informasi tentang data stok/inventory barang (komponen atau barang jadi) kepada divisi lain.
5. Cycle count / stok opname.

TRANSPORTATION

Lakukan pemeriksaan secara rutin 5 Bagian diatas, agar tidak terjadi penyumbatan pada aliran data informasi dan aliran barang, yang dapat memicu problem di Departemen Produksi di dalam perusahaan, dan untuk mencegah masalah yang lebih besar di masa depan.


Selain pemeriksaan diatas, pengukuran performance untuk memonitor process improvement di Gudang juga perlu dilakukan. Misalnya dalam layanan yang ketat, standar biaya, dan kegagalan untuk mencapai sejumlah tujuan secara bersamaan, seperti minimisasi biaya, kiriman tepat waktu, dan akurasi ketertiban. Pentingnya monitoring ini karena gudang merupakan tempat terakhir sebelum barang dikirimkan ke konsumen sehingga perlu beberapa pengukuran untuk memastikan gudang bekerja secara efektif. Pengukuran ini termasuk::
• percentage of orders dispatched on time
• percentage of orders fully satisfi ed
• accuracy of order fill
• stock availability in the warehouse
• order lead time
• returns and customer complaints

Salah satu aktivitas dari Bagian Gudang yang menjadi ritual wajib adalah Stock Take atau Stock Opname adalah pencatatan atau perhitungan secara fisik barang yang berada di gudang untuk dicocokkan dengan stock di system dalam periode tertentu. Misalnya Daily cycle count (harian), Weekly stock take (mingguan), Monthly stock take (bulanan) dan Bi-yearly stock take (6 bulanan).

Setelah proses stock opname selesai, yang perlu dilakukan selanjutnya adalah melakukan pengecekan ulang atas stok yang discrepancy atau selisih. Jika sudah diverifikasi maka perlu dilakukan adjustment stock atau penyesuaian jumlah persediaan di system.

Manajemen Gudang yang baik dapat mendukung peran perusahaan untuk bisa menjalankan perkembangan dan pengaturan bisnis yang baik melalui proses supply chain management. Termasuk pelayanan terbaik kepada konsumen, baik itu pemberian informasi, ketepatan distribusi, dan pelayanan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan konsumen yang lebih besar kepada perusahaan. Hal ini kemudian akan menumbuhkan loyalitas konsumen terhadapa suatu perusahaan.

Sehatkan aliran darah dalam organisasi Anda, ciptakan situasi yang kondusif.

Bersiaplah untuk sukses!


Sumber :
http://supplychainindonesia.com/new/fungsi-gudang-dalam-sistem-logistik-dan-rantai-pasok/
https://www.3pl.co.id/cara-mengelola-manajemen-pergudangan-logistik/
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/manajemen-logistik.html
http://supplychainindonesia.com/new/pengelolaan-gudang/
http://logistikindonesia.blogspot.com/2010/08/stock-take.html
https://accurateaccountingsoftware.com/apa-yang-dimaksud-dengan-stock-opname/
https://dconsultingbusinessconsultant.com/prosedur-stok-opname/
https://www.jurnal.id/blog/2017-langkah-langkah-melakukan-stock-opname-dengan-benar/

No comments:

Post a Comment

Related Posts