Wednesday, October 13, 2021

Tuberkulosis

Menyedihkan mendengar seorang rekan kerja yang menderita TBC Tulang. TBC tidak hanya menyerang paru-paru. Penyakit TBC dapat menyerang organ-organ tubuh lain, misalnya TB kulit, TB tulang, saluran kemih, mata, tenggorokan, alat reproduksi dan lain-lain. Yang tidak bisa hanya di rambut, kuku, sama gigi. Meski persentasenya lebih kecil namun TB jenis ini juga sangat berbahaya, apalagi gejalanya seringkali tidak disadari. Untuk itu perlu menjaga etika batuk, tidak buang ludah sembarangan, jika batuk ditutup atau gunakan masker, tisu, sapu tangan ketika ada di ruang publik. 

Dan cukup menyedihkan bahwa bedasarkan data World Health Organization (WHO), kasus tuberkulosis (TB/TBC) pada 2015 mencapai 10,4 juta jiwa. Penderita TBC terbesar di India dengan 2,8 juta kasus, diikuti Indonesia dengan 1,02 juta kasus dan Tiongkok (918 ribu kasus). Angka kematian TBC pada tahun yang sama di Indonesia mencapai 100 ribu jiwa/tahun termasuk 26 ribu penderita terindikasi HIV positif. Adapun prevalensi penyakit ini 395 per 100 ribu populasi dan angka kematian 40 per 100 ribu populasi.  

Sejak puluhan tahun lalu, peringkat penderita penyakit akibat kuman Mycobacterium tuberculosis itu naik turun. Pada 2007, Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah India dan Tiongkok (China, Red). 

Tahun selanjutnya, peringkat Indonesia turun menjadi kelima di bawah Nigeria dengan tetap tiga besar dipegang India, Tiongkok, Afrika Selatan dan Nigeria (selengkapnya lihat grafis). Tapi posisi itu berubah pada 2016 lalu, Indonesia menjadi peringkat kedua setelah India dalam jumlah penderita TBC terbanyak di dunia.

Bahkan, pada 2016 lalu, TBC menjadi penyakit menular yang banyak membunuh dengan angka 274 kematian per hari. Saat ini, diperkirakan terdapat 1.020.000 penderita penyakit menular tersebut. 

Di tahun 2020 / 2021 saat pandemi Covid-19 melanda, sejumlah program antisipasi dan program stop TBC terhambat, bahkan akibat Covid-19 program TBC bisa mundur 5 sampai 8 tahun.   

Pada Januari 2021, WHO mengumpulkan data dari beberapa negara dari 84 negara yang menyatakan bahwa Covid-19 mengakibatkan tambahan kematian di dunia sebanyak 1,5 juta orang. Selama 10 tahun, angka kematian TBC terus turun walaupun penurunannya tidak tajam, tapi di tahun 2020 mengalami kenaikan untuk pertama kalinya. Di Indonesia, ada sekitar 845.000 kasus TBC dari 271 juta penduduk, dengan rata-rata kematian mencapai 96 ribu kasus.   

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menanggulangi TBC dan Covid-19 secara bersamaan yaitu testing, tracing, surveilans, kontrol dan pencegahan infeksi, dan komunikasi risiko. 

Jika kita melihat data World Life Expectancy, 5 besar penyakit di Indonesia (sampai 14 Desember 2021) adalah sbb:

  1. Coronary Heart Disease = 623,664
  2. Stroke = 493,878
  3. Tuberculosis = 216,052
  4. Diabetes Mellitus = 201,093
  5. COVID-19 = 143,960


Sumber :

https://www.kebijakanaidsindonesia.net/en/article/news/1701-ketika-indonesia-juara-dua-penderita-tbc-terbanyak-di-dunia

https://lifestyle.bisnis.com/read/20211115/106/1466212/angka-kematian-akibat-tbc-bertambah-15-juta-di-tahun-2020.

https://www.jpnn.com/news/akibat-covid-19-penanggulangan-tbc-di-indonesia-terhambat

No comments:

Post a Comment

Related Posts