Hijrah seringkali dipahami sebagai langkah mulia meninggalkan masa lalu yang kelam menuju kehidupan yang lebih baik, lebih dekat dengan nilai-nilai spiritual dan kebaikan.
Namun, tidak sedikit yang mengalami fase sulit dalam prosesnya—jatuh, tergelincir, bahkan kembali ke titik awal setelah berjuang. Artikel ini mengangkat sisi manusiawi dari perjalanan hijrah: saat seseorang memutuskan untuk kembali setelah pernah mundur.
“I am back”—sebuah pernyataan sederhana, tapi sarat makna. Ini bukan sekadar pengumuman, tapi bentuk pengakuan dan tekad untuk bangkit dari kejatuhan. Mereka yang pernah hijrah dan kemudian kembali ke kehidupan lama tidak layak dicaci.
Justru, ketika seseorang mengakui kesalahan dan berniat kembali ke jalan kebaikan, itulah momen di mana kekuatan spiritualnya sedang bekerja paling nyata. Bukan semua orang berani mengakui bahwa ia sempat mundur. Lebih sedikit lagi yang berani melangkah lagi ke depan setelah itu.
Fenomena “hijrah yang kembali” bukan kegagalan, tapi fase rekalibrasi. Seperti GPS yang mencari ulang rute ketika kendaraan salah arah, manusia pun butuh waktu untuk memahami arah sejati hidupnya.
Mungkin dulu hijrah dilakukan karena tren, tekanan sosial, atau semangat sesaat. Namun kali ini, saat seseorang berkata “I am back,” itu mungkin lahir dari perenungan panjang, luka batin, dan kesadaran mendalam bahwa perjalanan ini bukan tentang sempurna—tetapi tentang terus memilih kembali.
Hijrah bukan garis lurus.
Ia berliku, penuh tantangan, bahkan kadang membuat pelakunya merasa sendirian. Tapi bagi yang memilih kembali, mereka tahu bahwa Tuhan tidak pernah benar-benar meninggalkan. Setiap langkah menuju perbaikan adalah bagian dari proses yang disambut hangat oleh langit.
Dan untuk mereka yang kini kembali, dengan malu-malu atau penuh keyakinan, ketahuilah: kamu tidak sendiri. Tak perlu menjelaskan apa pun kepada dunia. Cukup jalani perjalanan ini, satu langkah kecil yang konsisten. Karena setiap kembalinya seorang hamba—itu bukan akhir, melainkan awal yang baru.
No comments:
Post a Comment