Tuesday, October 24, 2023

Legacy of Destiny

Stephen Covey dalam bukunya menjelaskan bahwa manusia mempunyai 4 panggilan, yaitu to live (hidup), to learn (belajar), to love (mencintai) dan to leave a legacy (meninggalkan legacy).

Begitu pula seorang pemimpin besar, akan mewariskan maha karya terbaik untuk bangsa, negara dan daerah tercinta, yang disebut juga sebagai legacy atau warisan terbaik demi keberlangsungan estafet kehidupan yang lebih baik di masa-masa mendatang.

Dalam alur kehidupan manusia, terdapat jejak-jejak yang membentuk perjalanan dan warisan yang kita tinggalkan. "Legacy of Destiny" atau Warisan Takdir adalah konsep yang merangkum dampak dan peninggalan yang kita ciptakan dalam kehidupan kita. Ini bukan hanya tentang warisan materi atau pencapaian besar, tetapi juga tentang warisan nilai, pengalaman, dan inspirasi yang kita berikan kepada orang lain.

Pada hakikatnya kepemimpinan ber-legacy adalah yakni pemimpin yang selalu dikenang meskipun peradaban berubah dan zaman juga terus berubah, namun legacy-nya tetap abadi dan selalu dikenang karena hasil prestasi yang bisa dinikmati masyarakat.

Seorang pemimpin sukses akan senang untuk mempersiapkan warisan ‘legacy’ yang berarti.

Legacy of Destiny tidaklah sekadar tentang pencapaian individu, tetapi juga tentang perjalanan dan kisah di baliknya. Ketika kita merenung tentang konsep ini, kita diingatkan bahwa setiap tindakan, keputusan, dan interaksi kita memiliki potensi untuk menciptakan jejak yang berarti dalam kehidupan orang lain.

Legacy tidak harus sebuah bangunan, namun juga cukup hanya sekedar perilaku. Perilaku yang baik dan menyenangkan. Seperti misalnya seorang Raja yang berperilaku sabar, menjaga emosi dan kepatutan selama memegang tahta kerajaan. Terlebih dalam masa digital sekarang ini, perilaku kita akan mudah terekam dan menyebar ke media masa. Untuk menghapus konten yang negatif jelas tidak mungkin.

Dalam pandangan yang lebih dalam, Legacy mempertanyakan arti sebenarnya dari kekayaan dan keberhasilan. Bukankah kekayaan yang sejati adalah bagaimana kita mempengaruhi dan membantu orang lain? Warisan spiritual, seperti kebaikan, empati, dan kasih sayang, seringkali memiliki dampak yang lebih abadi daripada kekayaan materi.

Legacy yang lain adalah manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat. Misalnya sebuah kota menjadi lebih tertata, trotoar, taman, jalan-jalan, menjadi lebih rapi. Untuk itu diperlukan seorang pimpinan yang tegas. Selain juga harus memiliki integritas tinggi, karakter yang kuat, dan tidak mudah goyah.

Peninggalan bukanlah hanya tentang apa yang kita tinggalkan di dunia fisik, tetapi juga tentang bagaimana kita memengaruhi pikiran dan hati orang lain. Kisah-kisah inspiratif dari tokoh-tokoh sejarah, filosof, dan pemimpin spiritual mengingatkan kita bahwa apa yang kita wariskan kepada dunia seringkali lebih besar dari keberhasilan pribadi kita.

Pengawasan menjadi titik utama agar sebuah sistem dapat berjalan. Dan satu lagi, tidak boleh menunda solusi.

Dengan memahami Legacy of Destiny, kita dihadapkan pada tanggung jawab untuk hidup dengan penuh kesadaran dan integritas. Setiap tindakan kita saat ini membentuk jejak yang akan kita tinggalkan untuk generasi mendatang. Dengan demikian, kita diingatkan untuk hidup dengan tujuan yang lebih besar daripada kepentingan diri sendiri.

Sehingga sekali lagi, legacy menjadi nilai utama kepemimpinan yang membedakan apakah seseorang adalah pemimpin sejati atau hanya sekadar seorang penguasa. Legacy bukan hanya pencapaian, tapi juga sebuah panggilan. Sehingga saat berkuasa seorang pemimpin akan memberikan yang terbaik. Tidak hanya sekedar memberikan wacana, retorika, dan politik citra.

Atau bahkan sekedar smoke and mirrors hide hard truths. Yaitu pemimpin yang sibuk bahkan ahli dalam permainan asap dan cermin (smoke and mirrors), yang diadopsi dari trik yang digunakan para pesulap. Dimana pemimpin malah pintar mengelabui khalayak pencapaian pemerintah yang moncer, padahal kenyataannya hal itu tidak terjadi atau tidak tercapai.

Dalam perjalanan kehidupan ini, mari kita jadikan Legacy of Destiny sebagai kompas moral kita. Melalui tindakan-tindakan kita yang penuh kasih dan kebijaksanaan, kita dapat menciptakan jejak yang abadi dalam kehidupan orang lain. Warisan Takdir adalah panggilan untuk hidup dengan penuh arti dan tujuan, sehingga kita dapat meninggalkan dunia ini dalam keadaan yang lebih baik daripada ketika kita datang ke dalamnya.

Bagi kamu yang saat ini menjadi pemimpin, mari sibuk berbuat hal yang baik, benar dan bermanfaat sebagai legacy kita kepada anak, cucu dan masyarakat. Dan jika saat ini kita telah memiliki legacy, jangan berbuat hal buruk dan salah, karena legacy kita akan runtuh berantakan. 


Sumber :

https://insight.kontan.co.id/news/pola-pikir-yang-menentukan-legacy-sang-pemimpin

https://portal.luwuutarakab.go.id/post/legacy-sang-presiden-dan-logo-kehidupan

https://www.kompasiana.com/171717/606551d78ede48174c5faaf2/legacy-dalam-kepemimpinan

https://funmasteracademy.com/play-legacy-kekuatan-seorang-pemimpin-besar/

https://rm.id/baca-berita/kolom/140924/legacy-kepemimpinan-sang-ratu#google_vignette

https://indrihapsariw.com/2014/03/23/legacy-seorang-pemimpin/

https://www.inilah.com/mr-president-romance-is-over

https://mudanews.com/opini/2023/10/14/gibran-wapres-dan-skenario-legacy-jokowi/

No comments:

Post a Comment

Related Posts