Bosan Bukan pada Orangnya, Tapi pada Situasinya
Menjalani pernikahan selama 24 tahun bukanlah perjalanan yang singkat. Ada banyak kisah, suka duka, tawa, tangis, bahkan pertengkaran kecil yang mewarnai hari-hari. Bagaimana bisa langgeng menjalaninya?
Pernahkah terlintas sepintas bosan?
Cinta yang bertahan puluhan tahun bukan berarti tidak pernah bosan. Justru kebosanan adalah tanda bahwa hubungan itu butuh upgrade.
Namun, bukan bosan dengan orangnya, yang kadang menimbulkan rasa bosan adalah situasinya.
Rutinitas bisa menjadi jebakan.
Bangun pagi, bekerja, mengurus rumah, menemani anak, dan seterusnya. Hari berganti hari tanpa terasa, tapi pola hidup tetap sama. Di titik inilah kebosanan hadir, bukan karena pasangan sudah tidak menarik, melainkan karena situasi terasa monoton. Hubungan pun butuh “angin segar” agar tidak kehilangan kehangatannya.
Solusi sederhana tapi bermakna adalah dengan menjadwalkan waktu khusus bersama. Bukan sekadar berkumpul di rumah, tapi benar-benar quality time. Memberi ruang untuk “me time berdua”, Bisa dengan pergi berdua seperti masa pacaran dulu, makan malam di luar tanpa distraksi, menonton film di bioskop, pergi ke toko buku, atau traveling singkat sembari ada event lari misalnya.
Atau sekadar berjalan-jalan di pagi hari sambil ngobrol santai.
Aktivitas ini tidak hanya menyegarkan, tapi juga mengingatkan bahwa cinta dan kebersamaan bukan hanya soal menjalani kewajiban, melainkan juga menikmati perjalanan.
Menjadwalkan “kencan” kembali setelah puluhan tahun menikah adalah cara efektif untuk menghidupkan kembali percikan cinta yang kadang tertutup rutinitas.
No comments:
Post a Comment