Monday, January 19, 2015

Fenomena Alam : Petir


Apa definisi dari petir, kilat, halilintar, guntur, guruh dan geledek?

Petir, kilat, atau halilintar adalah gejala alam yang muncul pada musim hujan di saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Petir dapat terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi. Hal ini terjadi karena muatan pada awan yang bergerak terus menerus secara teratur sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi, sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya.

Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara.

Guntur adalah suatu bunyi menggemuruh yang terdengar pada saat hujan yang terjadi saat petir menyambar dari awan ke bumi.

Guruh atau geledek adalah gelombang kejut suara yang dihasilkan akibat terjadinya pemanasan dan pemuaian udara yang sangat cepat ketika dilewati oleh sambaran petir.


Bagimana cara menghitung jarak antara kita dengan sumber petir saat menyambar?

1. Hitung berapa detik saat anda melihat cahaya kilat dari petir, sampai anda mendengar suara geledek
2. Lalu bagi 3 untuk mengetahui jarak dalam Kilometer

Contoh:
Jarak antara cahaya kilat petir dengan suara geledek adalah 12 detik, maka jarak petir dengan kita adalah 12/3 = 4 km

Asumsi
Kecepatan cahaya adalah 299.792.458 meter perdetik, sehingga ketika kilat menyambar seketika itu kita kita langsung melihatnya, karena tidak ada jeda untuk mencapai mata kita.
Kecepatan suara "hanya" 344 m/detik (1238 km/jam) sehingga perlu beberapa saat hingga mencapai telinga kita
Sehingga jarak petir dengan pendengar suara guruh sekitar 1 kilometer setiap tiga detik.
Guruh jarang terdengar pada jarak lebih dari 25 kilometer.

Kenapa 3 detik?
Itu disebabkan karena jarak 1 kilometer ialah 1000 meter. sedangkan kecepatan suara ialah 344 meter/detik. 344 m/dtik ini bisa juga disebut 1/3 kilometer (dibulatkan). Sehingga untuk mengetahui jaraknya dalam kilometer cukup dengan dibagi 3.


Energi dan kekuatan petir

Energi yang dilepaskan oleh satu sambaran petir lebih besar daripada yang dihasilkan oleh seluruh pusat pembangkit tenaga listrik di Amerika. Suhu pada jalur di mana petir terbentuk dapat mencapai 10.000 derajat Celcius.

Suhu di dalam tanur untuk meleburkan besi adalah antara 1.050 dan 1.100 derajat Celcius. Panas yang dihasilkan oleh sambaran petir terkecil dapat mencapai 10 kali lipatnya.

Panas yang luar biasa ini berarti bahwa petir dapat dengan mudah membakar dan menghancurkan seluruh unsur yang ada di muka bumi.

Perbandingan lainnya, suhu permukaan matahari tingginya 700.000 derajat Celcius. Dengan kata lain, suhu petir adalah 1/70 dari suhu permukaan matahari.

Cahaya yang dikeluarkan oleh petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt. Sebagai pembanding, satu kilatan petir menyinari sekelilinginya secara lebih terang dibandingkan ketika satu lampu pijar dinyalakan di setiap rumah di Istanbul.

Kilatan yang terbentuk turun sangat cepat ke bumi dengan kecepatan 96.000 km/jam. Sambaran pertama mencapai titik pertemuan atau permukaan bumi dalam waktu 20 milidetik, dan sambaran dengan arah berlawanan menuju ke awan dalam tempo 70 mikrodetik. Secara keseluruhan petir berlangsung dalam waktu hingga setengah detik.


Data unik seputar petir

Di seluruh dunia terjadi sekitar 14 juta petir per tahun atau 40.000 petir per hari, terutama di musim hujan dengan intensitas air hujan yang besar. Petir biasanya berakhir hanya 15 sampai 30 menit setelah dimulai, namun badai lain mungkin baru mulai di daerah yang sama. 

Gedung Empire State di New York City saja disambar sekitar 100 kali per tahun. untuk itulah penangkal petir sangat dibutuhkan dan dipasang disetiap bangunan tinggi

Frekuensi petir yang melanda kota Bogor tergolong luar biasa. Dari tahun 1991 sampai 2008, rata-rata petir terjadi 215 hari per tahun. Lebih besar dibanding Brasil, Amerika Serikat, dan Afrika Selatan, masing-masing 140, 100, 60 hari per tahun. 

Dari 2004 hingga 2008, petir tertinggi dalam satu bulan sebanyak 13.056 kali pada bulan April 2007 dan 10.363 kali pada bulan November 2006. 

Data Stasiun Klimatologi Dramaga menunjukkan, sepanjang tahun 2008 hingga 2011 terjadi 52.528 kali sambaran petir. Dalam kurun waktu empat tahun itu, jumlah petir terbanyak tercatat pada tahun 2010 yang mencapai 22.708 kali sambaran. 

Dalam sehari misalnya puncak frekuensi tertinggi dalam sehari, petir terjadi pada 6 April 2007 dan 17 November 2006 masing-masing dengan jumlah 1.555 kali dan 1.151 kali dalam sehari. 

Karena itu tidak aneh jika sambaran petir di kota ini dicatat dalam Guiness Book of World Record dengan sambaran petir 322 kali ( kondisi normal hanya 80 kali )

Sementara, jumlah paling sedikit terjadi tahun 2009 yakni 2.514 kali. Tahun 2011 hingga akhir Oktober telah tercatat 22.559 kali petir.



Sumber :
http://id.wikipedia.org
http://id.harunyahya.com
http://www.pikiran-rakyat.com
http://www.kaskus.co.id
http://globalcyber.pun.bz
http://sainsforhuman.blogspot.com
http://yatsuta-thelucky.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts