Monday, September 2, 2019

Ke Jakarta Aku kan Kembali

Baru sehari meninggalkan Jakarta untuk menuju kota Bogor, akhirnya kita kembali ke Jakarta. Pertama kali aku menjejakkan kaki ke Jakarta adalah bulan Februari 2004. Kemudian kedua kalinya adalah pada bulan Maret 2005.

Untuk yang ketiga adalah tahun 2012 yaitu saat 7th Indonesian International Printing Exhibition 2012Sedangkan untuk keempat kalinya adalah 3 tahun lalu saat Satu Kali 24 Jam ke Jakarta, yaitu tahun 2016, tepatnya bulan Mei 2016.



Sesampai di Stasiun Juanda, aku berjalan kaki menuju hotel Amaris Juanda yang jaraknya hanya 200 meter. Ini bukan merupakan pengalaman pertama menginap di hotel Amaris group, sebelumnya aku pernah menginap di Amaris Embong Malang di Surabaya saat perhelatan lomba Surabaya Marathon bulan Agustus 2019 lalu.


Setelah beristirahat sebentar, kita lanjut malam itu menuju ke Bundaran HI untuk melihat Tugu Selamat Datang, melihat kereta MRT dan menyantap makan malam di Plaza Indonesia.


Di Bundaran HI (Bundaran Hotel Indonesia) terdapat Monumen Selamat Datang yang berupa patung sepasang manusia yang sedang menggenggam bunga dan melambaikan tangan. Patung tersebut menghadap ke utara yang berarti mereka menyambut orang-orang yang datang dari arah Monumen Nasional.



Setelah puas berfoto ria, kita lanjutkan jalan-jalan ke Tugu Monas yang terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Monas (Monumen Nasional) adalah monumen peringatan setinggi 132 meter yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda.

Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Sukarno dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala.

Dari Tugu Monas kita naik Bajaj untuk kembali ke hotel dan beristirahat.



 

Keesokan harinya sebelum pulang kembali ke Surabaya, kita sempatkan dulu ke Masjid Istiqlal. Masjid Istiqlal diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Masjid Istiqlal atau Masjid Merdeka adalah masjid nasional negara Republik Indonesia yang terletak di bekas Taman Wilhelmina, di Timur Laut Lapangan Medan Merdeka.


Karena waktu terbatas akhirnya kita berangkat ke Stasiun Gambir untuk pulang menggunakan kereta api Argo Bromo Anggrek, yang akan menempuh perjalanan 9 jam, dari pukul 9.30 hingga 18.30, dengan rute sejauh 725 km.


Kereta api Argo Bromo Anggrek adalah kereta api kelas eksekutif argo dan luxury jurusan Stasiun Gambir (GMR)-Stasiun Surabaya Pasarturi (SBI) pp, yang diresmikan pada 24 September 1997. Kereta api ini membawa 8 kereta kelas eksekutif dan 1 kereta kelas eksekutif jenis luxury.

Argo Bromo Anggrek berhenti di Stasiun Jatinegara, Stasiun Cirebon, Stasiun Pekalongan dan Stasiun Semarang Tawang.


Yang menarik dari Kereta Api sekarang adalah Pegawai PT.KAI berjejer dan memberi salam hormat pada kereta api yang akan berangkat. Tentunya hal ini menjadi menambah kecintaan bagi penumpang.

Gestur hormat itu dilakukan dengan menyilangkan tangan di dada dan sedikit membungkukkan badan. Sikap ini dilakukan baik oleh porter, petugas keamanan atau petugas lain.

Tujuannya gestur hormat ini adalah sebagai pemberian salam hormat atau salam terima kasih, sebagai bentuk untuk meningkatkan pelayanan atau service excellence, pada para penumpang kereta api.

Previous Article : Rain City without Rain

No comments:

Post a Comment

Related Posts