“Whatever we possess becomes of double value when we have the opportunity of sharing it with others"
Friday, July 31, 2015
Perang Terbesar
Perang Badar adalah perang besar sekaligus perang pertama antara umat Islam melawan musuh-musuhnya. Perang ini terjadi pada 17 Maret 624 Masehi atau 17 Ramadan 2 Hijriah. Pasukan Muslim hanya berjumlah 313 orang melawan bertempur pasukan Quraisy Mekkah yang berjumlah 1.000 orang. Sekitar dua jam, pasukan Muslim dapat mengalahkan pasukan Quraisy.
Perang Badar begitu dahsyat karena menelan korban puluhan nyawa manusia dari 1000 orang yang terlibat dari pihak tentara kafir. Saat itu kita akan merasa merinding mendengarkan musuh-musuh yang memiliki senjata perang yang begitu lengkap. Keganasan musuh menyerang bertubi-tubi dengan pedang yang ditujukan ke tubuh kita, sangat mengerikan dan menakutkan.
Akan tetapi perang Badar dianggap kecil oleh Rasulullah.
Rasulullah bersabda "Kita baru balik dari satu medan peperangan yang kecil menuju ke satu peperangan yang maha besar, kata Rasulullah. Maka keherananlah para sahabat lantas mereka bertanya, Peperangan apa ya Rasulullah? Jawab baginda Mujahadatunnafsi (melawan hawa nafsu)" - Riwayat Baihaqi
Perang Badar dianggap kecil kalau dibandingkan dengan keganasan nafsu kita terhadap diri kita. Cuma nafsu bukan hendak membunuh jasad, tetapi hendak membunuh jiwa kita. Dengan kata lain hendak membunuh iman kita. Hendak menerjunkan kita ke neraka.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Yang baik belum tentu benar, tapi yang benar pasti baik. Beberapa hari terakhir kita disuguhi berita dari media massa, media cetak da...
-
Soeket Rumput mengajarkan kita tentang filosofi hidup tentang bagaimana menjadi orang yang tangguh dan adaptasi . Rumput mampu hidup dengan...
-
Color Vocabulary Jenis-jenis warna jika sudah dipadu menjadi campuran warna primer (primary color), yakni merah, biru, dan kuning maka ...
-
"Logika mereka gak jalan karena gak tau besok mau makan apa. Akhirnya mereka defend institusi dan pembuat kebijakan. Logika tanpa logis...
-
Jika kita mendengar debat para politisi atau para pakar di televisi, sering kita dengar kata-kata "Substansi" dan "Esensi&...
No comments:
Post a Comment