Friday, July 3, 2015

Persiapan Mudik

Persiapan Mudik agar Mobil Fit

Tahun 2015 ini umur mobil Xenia yang senantiasa aku gunakan berumur 5 tahun. Tentunya terdapat beberapa spare part yang harus diremajakan kembali. Apalagi 2 minggu lagi adalah hari Lebaran, artinya rutinitas mudik ke kampung akan tiba. Sejauh 1200 km akan diarungi.

Daripada saat mudik ada kendala, lebih baik dipersiapkan sebelumnya. Rencana yang akan aku perbarui adalah aki dan ban mobil Xenia.


Aki

Rata-rata aki mempunyai umur 1 hingga 2 tahun, namun jika dirawat dengan baik dan benar umur aki akan lebih panjang yaitu sekitar 2.5 hingga 3 tahun. Aki juga dapat habis dengan sendiri jika mobil dibiarkan berada dalam cuaca sangat panas tanpa menghidupkan mesin setidaknya sekali setiap 48 jam.

Aki mobil yang mati (kering) tidak akan merusak aki, namun hal ini berpotensi memperpendek masa pakai. Untuk memastikan aki mobil Anda berumur panjang, periksa kondisi aki secara berkala dan lakukan perawatan kendaraan anda 1-2 bulan sekali.

Terakhir aku mengganti aki mobil Xenia adalah pada bulan Februari 2013, atau telah berumur 2.6 tahun. Nah, setelah diganti umur aki yang aku gunakan sekarang adalah 2.4 tahun. Sehingga berpotensi akan habis dan dapat menyebabkan mogok saat mudik.

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan maka aku ganti aki tepat saat km spedometer mobil Xenia menunjukkan angka 76548.

Saat membeli aki mobil Xenia aku mendapat 2 opsi dari penjual, yaitu tipe aki NS40Z dengan kapasitas 35 Ampere dan tipe NS60 dengan kapasitas 45 Ampere. Aki tipe NS60 berkapasitas 8 ampere lebih besar dari NS40 namun tidak perlu modifikasi macam-macam karena tinggal pasang saja. Perbedaan hanya terletak pada tatakan plastik yang sebelumnya terlihat kosong, sekarang tertutup penuh karena bodi aki NS60 yang berdimensi lebih besar.

Untuk harga aki mobil Xenia dengan tipe NS40Z ditawarkan dengan harga Rp 480.000 sedangkan tipe NS60 dijual dengan harga Rp 530.000.


Ban

Berikutnya adalah ban mobil. Seperti aki yang telah dibahas diatas, ban mobil juga memiliki umur. Umur ban mempunyai pemakaiannya maksimal 40.000 km, referensi lain menyebutkan 50.000 km. Jika menggunakan satuan waktu, maka umur ban adalah tiga tahun hingga 6 tahun.

Yang perlu dicek juga adalah Tread Wear Indicator (TWI). TWI merupakan simbol untuk menunjukkan batas pemakaian ban. Biasanya, TWI pada ban berupa simbol segitiga di sisi ban atau berupa tonjolan pada sela-sela pattern ban.

Nah, agar ban tetap awet, perawatan harus dilakukan. Tetap jaga suhu dalam ban. Jika terlalu panas, ban tidak akan berumur panjang. Kondisi ban ketika digunakan jangan terlalu dalam kondisi panas. Karena karet ban yang panas itu lebih mudah cepat retak. Lebih mudah kena seuatu barang-barang yang tumpul.

Untuk itu, perjalanan pun memiliki waktu maksimal agar menjaga suhu ban tetap dingin. Idealnya, jika sudah menghabiskan waktu 3 sampai 4 jam, pengendara disarankan untuk mengistirahatkan mobilnya. Hal itu pun bisa dimanfaatkan juga oleh pengendara untuk beristirahat. Istirahat sekitar 15 atau 20 menit cukup untuk mendinginkan ban.


Tipe ban mobil Xenia Xi

Tipe ban mobil Xenia Xi adalah 185/70 R14. Pilihan untuk tipe ban Xenia Xi adalah
  • B250 185/70 R14, yang ini merupakan tipe standart bawaan dari pabrik, harganya Rp 660.000
  • EP150 185/70 R14 (Bridgestone Ecopia), harganya adalah Rp 600.000

Selain 2 tipe diatas, Bridgestone juga punya 3 tipe lain, yaitu Potenza, Turanza dan Techno.

Tipe ban Bridgestone Potenza memiliki motif atau desain yang menggambarkan satu arah yang mana ketika kita akan memasang ban tersebut harus cukup berhati-hati dan jeli dalam melihat arah pasangnya. Jangan sampai terbalik dalam pemasangan karena bisa mengakibatkan kondisi ban menjadi slip saat digunakan untuk berjalan cukup kencang. Pada dasarnya Bridgestone Potenza ini sangat cocok digunakan untuk keadaan kencang selama pemasangannya benar karena memang sudah di design sedemikian rupa.

Sedangkan untuk ban Bridgestone Turanza memiliki desain permukaan yang berbeda atau dua arah sehingga bisa dipasang dalam muka apapun dan ban ini sangat cocok digunakan untuk di dalam kota dimana kita hanya menggunakan kecepatan normal saja.

Tipe ban B250 memiliki keunggulan kenyamanan yang konsisten, berkendara lebih stabil dan mulus, serta kebisingan yang rendah. Keamanan dan kemudahan berkendara, manufer yang responsif, pengendalian dan pengereman di jalan basah yang andal, serta daya tahan tinggi. B250 tidak hanya meningkatkan integritas dari kualitas ban Bridgestone, ban B250 membuat berkendara lebih ramah lingkungan dan menjanjikan kenyamanan bagi penumpang.

Ban Bridgestone Techno dengan harga yang terjangkau dengan keunggulan pengendalian stabil, masa pakai lebih lama dibandingkan ban sejenis di kelasnya, ketahanan yang baik dan ekonomis. Pengendalian lebih stabil maksudnya adalah lebih stabil baik di jalan kering maupun basah. Ban ini juga sangat sesuai dengan kondisi cuaca maupun jalan di Indonesia. Karena didesain oleh untuk mengakomodir kebutuhan ban berkualitas tinggi di negara – negara beriklim tropis. Ban Bridgestone Techno dibuat di pabrik di Indonesia dan menggunakan material asal Indonesia sehingga harga menjadi lebih murah.

Ban Bridgestone Ecopia didesain dengan bentuk yang tidak simetris dan alur slot di aplikasikan pada pundak ban bagian dalam sehingga keausan di area yang tidak merata tidak lagi terjadi. Sementara itu, sisi luar ban didesain dengan blok pundak yang lebih lebar untuk meningkatkan kestabilan saat mobil berjalan, termasuk saat menikung.

Agar konsumsi BBM menjadi lebih hemat, ban didesain khusus agar hambatan gulirnya berkurang dan dengan konstruksi terbaik. Ban mobil bridgestone dengan tipe Ecopia EP150 ini merupakan ban ramah lingkungan yang memiliki usia pakai lama dan tidak mudah benjol terutama jika dibandingkan dengan jarak yang di tempuh dan kondisi jalan yang di lalui.

Ini merupakan sebagai jawaban dari keluhan pengguna mobil jenis MPV yaitu :

  • Mobil yang kurang stabil 
  • Sering kehilangan traksi
  • Ban selalu cepat aus di area yang tidak rata
  • Mobil selalu boros dalam konsumsi BBM

Karena keunggulan faktor diatas aku akhirnya memilih ban Bridgestone Ecopia MPV-1 dengan tipe EP150 185/70 R14. Harganya pun cukup terjangkau, yaitu Rp 600.000 per ban.


Arti Kode Ban

Sedari tadi kita melihat kode ban dengan serangkaian angka, apa makna dari rangkaian kode angka tersebut? Berikut akan kami berikan penjelasan.

☞ Contoh : 205/65/R1594H
↳ 205 ⇨ Lebar BAN
↳ 65 ⇨ Tinggi BAN
↳ R ⇨ Type Radial
↳ 15 ⇨ Ukuran/Ring
↳ 94 ⇨ Max Beban
↳ H ⇨ Max 210km/h
↳ S ⇨ Max 180km/h
↳ T ⇨ Max 190 km/h
↳ U ⇨ Max 200km/h
↳ V ⇨ Max 240km/h
↳ Z ⇨ >240km/h
↳ W ⇨ 270km/h
↳ Y ⇨ 300km/h


Manufacturing date yaitu waktu yang menunjukkan kapan ban mobil tersebut dibuat, yang tercatat pada setiap sisi ban dengan 4 angka tercatat sebagai week code.
↣ Contoh : 4914
Artinya ban tersebut dibuat dan dikeluarkan dari pabrik pada pada minggu ke 49 tahun 2014, atau bulan Desember minggu pertama pada tahun 2014.


Mengganti ban dan mendongkrak mobil

Sebelum mengganti ban dan mulai mendongkrak mobil, yang perlu kita lakukan adalah parkir mobil di permukaan datar/rata. Ini penting agar titik tumpu mobil pada dongkrak tidak bergeser. Kemudian, luruskan posisi ban depan.

Agar mobil tidak bergerak maju atau mundur, posisikan tuas transmisi pada posisi “P” (transmisi otomatis) atau dorong ke titik “gigi 1″ (transmisi manual). Kedua, tarik tuas rem parkir (biasa disebut rem tangan) atau injak pedal rem parkir (untuk mobil dengan rem parkir model pedal).

Supaya meningkatkan keselamatan, gunakan dua balok kayu atau batu bata merah sebagai pengganjal salah satu roda yang akan menjadi titik tumpu ketika mobil didongkak. Letakkan satu balok di depan roda, dan satu sisanya di belakang. 

Apabila Anda masih memiliki sepasang balok kayu, lakukan hal yang sama pada ban lain yang sejajar dengannya. Umpamanya, pada kedua ban depan atau pada kedua ban belakang yang akan menjadi tumpu. Hindari mendongkrak lebih tinggi guna mengurangi dampak gravitasi yang menyebabkan mobil mudah bergerak.

Untuk mendongkrak ban mobil gunakan dongkrak hanya untuk mengangkat satu sisi mobil, jangan ditengah dengan maksud mengangkat dua roda. Cari tumpuan yaitu “tulang” yang paling keras. Kepala dongkrak bisa diletakan di bagian sasis yang terletak di kolong pintu samping. 

Selain itu, untuk bagian depan tumpuan yang bisa digunakan di bagian arm, sedangkan di bagian belakang bisa mengandalkan bagian bawah rumah axle belakang. Buat tipe bodi monokok, titik tumpuan juga telah tersedia. Terletak diantara kolong bagian dalam di pintu samping. Bagian ini bukan yang dicat, bukan di rocker panel juga. Posisinya agak ke dalam.

Yang perlu diperhatikan, pondasi dongkrak mesti datar agar stabil. Sebelum mulai mendongkrak, pastikan rem parkir telah digunakan, bila perlu tambahkan pengganjal di setiap roda. 



Sumber :
http://otomotif.kompas.com/read/2014/06/30/1507514/Begini.Mekanisme.yang.Benar.Menggunakan.Dongkrak
http://dapurpacu.com/1332/biar-aman-begini-cara-dongkrak-mobil/
http://realcoffeelatte.blogspot.com/2013/02/aki-umur-tanda-soak-dan-perawatan.html
http://mobil.otomotifnet.com/read/2011/08/05/322185/205/28/Upgrade-Aki-Toyota-Avanza-Tambah-8-ampere-Tanpa-Ubahan
http://oto.detik.com/read/2014/12/15/122647/2777410/1213/berapa-lama-umur-sebuah-ban
http://www.jualban.com/bridgestone-potenza-vs-bridgestone-turanza/
http://www.duniaban.com/keunggulan-spesifikasi-dan-review-ban-bridgestone-techno/

No comments:

Post a Comment

Related Posts