Thursday, December 19, 2019

WeWork

Startup yang demikian menarik ternyata memiliki celah kegagalan cukup besar dan berpotensi menimbulkan gelembung (bubble) ekonomi. Hal ini dikarenakan startup pada umumnya masih dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat.

Salah satu yang sekarang banyak dibahas adalah startup WeWork.


WeWork adalah perusahaan rintisan sewa properti atau coworking space, yang mempunyai nama resminya "The We Company". Perusahaan WeWork menyediakan ruang kerja bersama untuk perusahaan rintisan teknologi, wiraswasta, pekerja lepas, UKM, dan perusahaan besar.

WeWork berdiri tahun 2010 dan berkantor pusat di New York City. Perusahaan ini merancang dan membangun ruang kerja bersama fisik dan virtual serta layanan perkantoran untuk wiraswasta dan perusahaan.

Awalnya, ide berbagi ruang kerja bersama datang dari Adam Neumann, yang tengah mencari ruangan kantor. Neumann kemudian bekerja sama dengan Miguel McKelvey sebagai arsitek, menggunakan sebuah gedung di Brooklyn, AS membuat beberapa ruang-ruang dan dibagi-bagi untuk disewakan sebagai kantor atau ruang kerja bersama.

Neumann dan McKelvey kemudian menjadi pendiri WeWork melahirkan proyek bernama Greendesk. Proyek itu berhasil dijual dan menjadi cikal bakal lahirnya WeWork. Wework mempunyai dua gerai di Indonesia yaitu WeWork Revenue Tower dan WeWork Sinar Mas MSIG Tower yang berada di Sudirman Central Business District (SCBD). WeWork Revenue Tower dapat menampung 1.900 anggota di 7 lantai, dan WeWork Sinarmas MSIG Tower akan menjadi tempat bagi 800 anggotanya dengan terdiri atas 3 lantai.

Tahun 2015, valuasi WeWork menyentuh angka $10,5 miliar. Pelanggan yang membayar keanggotaan untuk menyewa ruang kerja bersama WeWork mencapai 23 ribu di 32 lokasi dengan minimum harga sewa $45 per bulan.

Tahun 2017-2018, SoftBank mengalirkan investasi sekitar $8 miliar ke WeWork, yang membuat valuasi perseroan melonjak hingga $20 miliar pada 2017.

Tahun 2019 SoftBank kembali mengucurkan dana investasi potensial dengan total senilai $16 miliar sehingga melipatgandakan nilai valuasi WeWork menjadi $47 miliar.

Dari dana tersebut Adam Neumann menggelontorkan dana senilai $13 juta di Wavegarden, perusahaan rintisan pembuat ombak buatan dalam ruang. Instalasi ombak buatan dalam ruang Wavegarden bernilai jutaan dolar dan telah tersebar di tiga negara termasuk AS.

Pengeluaran yang cenderung pemborosan lainnya misalnya membelanjakan 12 juta kaki persegi kaca, 750 ribu kaki persegi karpet, 8,8 juta kaki persegi lantai kayu, 9,6 juta pon aluminium, serta 12 ribu sambungan telepon selama tujuh tahun terakhir, untuk memoles berbagai ruang kerja bersama di WeWork.

Selain itu, Neumann juga membeli unit pesawat jet pribadi mewah senilai $60 juta. Jet pribadi jenis Gulfstream G650 ini digunakan Neumann dan keluarga kecilnya untuk terbang ke seluruh dunia. Akhirnya, pesawat itu dijual untuk menambal biaya operasional perusahaan.

Dalam 3 tahun terakhir, WeWork membuka lebih dari 400 lokasi co working space baru. WeWork juga memberikan diskon besar agar kantor yang disewa menjadi penuh. Hal ini menjadikan WeWork mengalami kerugian.

Karena ekspansi yang sangat agresif, menjadikan keuangan WeWork menjadi negatif.

Tahun 2018, WeWork rugi USD 2,8 miliar.
Tahun 2019, WeWork rugi USD 900 juta.

Tanggal 16 September 2019 WeWork mengumumkan batal mencatatkan saham di lantai bursa atau IPO, initial public offering (penawaran saham perdana). Lalu diikuti dengan kinerja perseroan kian limbung hingga kini hingga kemudian nilai valuasi perusahaan menjadi anjlok.

Sebelumnya WeWork sempat memiliki nilai valuasi mencapai $47 miliar (sekitar Rp662,7 triliun) namun kemudian terjun bebas menjadi hanya $6,94 miliar.

Lalu bagaimana kelanjutan drama WeWork.

Kita nantikan bersama


Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/WeWork
https://tirto.id/wework-gagalnya-startup-bergelimang-dana-investor-emoX
https://inet.detik.com/business/d-4732925/edan-startup-wework-bakar-duit-rp-39-triliun-per-tahun
https://peluangusaha.kontan.co.id/news/memiliki-potensi-besar-wework-tingkatkan-penetrasi-di-asia-tenggara
https://surabaya.bisnis.com/read/20181128/449/863848/ruang-kerja-bersama-dua-gerai-baru-wework-beroperasi
https://money.kompas.com/read/2019/11/26/104809826/startup-terus-bakar-uang-waspadai-bubble-ekonomi?page=all.

No comments:

Post a Comment

Related Posts