Saturday, August 12, 2023

Kulit Gatal

Ini merupakan kunjungan kedua ke Dokter Kulit untuk memeriksakan kulit gatal yang diderita oleh anak saya. Karena sebelumnya yaitu pada bulan Juni 2018, sudah pernah periksa ke dokter juga karena gatal pada kulit anak. Dan setelah diperiksa oleh dokter, penyebab dan cara pencegahan sama persis dari pemeriksaan yang sebelumnya.

Setidaknya ada 4 hal yang harus diperhatikan yang diberitahukan oleh bu dokter yaitu:

  1. Pakai sabun non antiseptik (dove)
  2. Jauhi makanan instan (mie, fastfood, nuget)
  3. Cari pencetus makanan, diingat-ingat habis makan apa
  4. Tidak digaruk, jaga kebersihan

Kulit menjadi gatal akan menjadi lebih berisiko terjadi pada orang dengan beberapa faktor berikut:
  • Kulit kering
  • Pernah menderita peradangan kulit
  • Menderita penyakit tiroid
  • Memiliki riwayat alergi
  • Sedang menderita penyakit infeksi
  • Stres
  • Sedang mengonsumsi obat tertentu, misalnya antibiotik penisilin
Gejala gatal bisa makin memburuk jika kulit terpapar udara kering, serta suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin. Mandi air panas atau sauna juga bisa memperparah kulit menjadi gatal. Selain itu untuk menghindarinya ada beberapa yang bisa dilakukan, misalnya jangan memakai baju yang berbahan kasar, jangan menggunakan sabun yang tidak mengandung parfum dan produk lain untuk kulit sensitif, serta jangan berendam dalam air yang terlalu panas.

Kemudian kelola stres dengan baik, misalnya dengan berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, atau meditasi. Senantiasa menjaga kelembapan kulit. Dan jangan menggaruk kulit bila gatal. Untuk meringankan gejala dermatographia biasanya dokter akan meresepkan obat cetirizine.

Tujuan pengobatan adalah memutus siklus gatal garuk. Yaitu melalui obat krim, salep dan obat minum. 

Apabila terasa gatal, kita bisa menggunakan kompres es untuk mendinginkan area yang gatal. Untuk mencegah gatal muncul, kita bisa melembabkan kulit sesering mungkin dengan menggunakan pelembap, seperti Vaseline atau krim hypoallergenic.

Cara pencegahan yang lain adalah hindari makan fast food atau junk food, karena makanan jenis junk food menjadikan semakin besar pula risiko untuk terkena alergi. Junk food memang bukan kategori makanan yang dapat menyebabkan reaksi alergi. Karena jenis makanan yang paling sering menyebabkan alergi adalah telur, susu sapi, kacang-kacangan, cokelat, gandum, ikan dan udang. Atau dari dokter anak dulu disingkat dengan S.T.I.K (susu, telur, ikan, kacang).

Namun junk food pada junk food memiliki suatu senyawa yang berkaitan karena produk akhir glikasi atau AGEs (Advance Glycatin End-prducts). Bahkan kandungan AGEs pada junk food tergolong sangat tinggi. AGEs tidak terlalu baik untuk tubuh. 

Sumber makanan AGEs berkontribusi pada meningkatnya kejadian alergi makanan. AGEs dapat mencetus terjadinya alergi makanan. Bahkan kasus alergi makanan meningkat hingga hampir 200% dalam 20 tahun terakhir. 

Benar bahwa alergi multifaktorial, termasuk genetik dan kondisi lingkungan. Faktor lainya yang berkontribusi adalah pengenalan makanan ketika kecil, perubahan iklim, pola diet yang buruk.

Hampir semua alergen adalah protein. Sedangkan bagi orang normal, protein ini bukanlah alergen karena sistem kekebalan tidak bereaksi terhadapnya. Sedangkan bagi orang yang memiliki alergi maka akan muncul reaksi karena sistem kekebalan tubuh salah mengenali beberapa protein dalam makanan sebagai zat berbahaya. 

Berikut makanan yang sering menyebabkan alergi: 
  • Telur
  • Ikan
  • Susu sapi
  • Kacang pohon 
  • Kacang tanah
  • Udang
  • Kedelai
  • Gandum 
Alergi makanan umum lainnya, yaitu :
  • Alergi sereal
  • Alergi kelapa
  • Alergi buah dan sayuran
  • Alergi daging
  • Alergi padi
  • Alergi wijen
  • Alergi rempah

Sumber :
https://www.alodokter.com/dermatographia
https://www.klikdokter.com/info-sehat/kulit/cara-mengobati-darah-manis-prurigo
https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/hobi-makan-junk-food-rentan-picu-alergi
https://health.kompas.com/read/2021/05/28/160400868/8-makanan-yang-sering-menyebabkan-alergi?page=all.

No comments:

Post a Comment

Related Posts