Sunday, May 29, 2016

Reinventing Business Process (SSG-31)

Hari Minggu ini, tanggal 29 Mei 2016 ada 3 gawe besar. Yaitu yang pertama merupakan final Liga Champion antara Real Madrid melawan Atletico Madrid yang akan membuktikan tidak hanya siapa yang menjadi terbaik di Spanyol tapi juga yang terbaik di tanah Eropa. Pertandingan yang dimulai pukul 01.45 hingga 04.45 akhirnya dimenangi oleh Real Madrid setelah 2x45 dan 2x15 draw 1-1 lalu dilanjutkan adu penalti dengan skor 5-3.

Acara kedua adalah acara nostalgia Festival Sangangpuluhan di Surabaya Urban Culture Festival 2016 yang diadakan di Jalan Tunjungan.

Dan acara ketiga adalah Surabaya Study Group ke-31.


Alhamdulillah acara Surabaya Study Group yang ke-31 yang dilaksanakan hari Minggu, tanggal 31 Mei 2016 tadi pagi dari pukul 09.00 hingga pukul 12.00 berjalan dengan lancar. Mengangkat tema "Reinventing Business Process Based on ERP Database" yang diberikan oleh Prof. Iwan Vanany ST., M.T., Ph.D. dengan bertempat di gedung baru Kampus Teknik Industri ITS.

Peserta yang hadir waktu itu adalah

  1. Arif Subagyo (PT Djabes Sejati)
  2. Artha Nugraha Jonar (PT Tiga Permata Ekspres)
  3. Benard Budi Santoso (PT Indolakto)
  4. Fauzi Arif (PT. Guentner Indonesia)
  5. Taufan Yanuar (PT H.S.I)
  6. Wijanarko Kertowijoyo (PT IMS Logistics)
  7. Dedy Ardian (PT Betts Indonesia)
  8. Rahadian Prabowo (PT.Indospring,Tbk)
  9. Agung Ektika (PT. Cargill Indonesia)
  10. Maramis Setiawan (PT Semen Indonesia)
  11. Issa Dyah Utami (Universitas Trunojoyo Madura)
  12. Hilda Prabandini (PT PJB)
  13. Heri Awalul Ilhamsah (Universitas Trunojoyo Madura)
  14. Trisita Novianti (Universitas Trunojoyo Madura)
  15. Fitri Agustina (Universitas Trunojoyo Madura)
  16. Ika Deefi Anna (Universitas Trunojoyo Madura)
  17. Ida Lumintu (Universitas Trunojoyo Madura)
  18. Ismail (PT Holcim Indonesia, Tuban)
  19. Yayan (Wahyu Habiyan Setiawan ) (PT. Netmarks Indonesia)
  20. Ivan Rachmadhanni (PT. Cargill Indonesia, Gresik)
  21. Rizal Mirza Muchsinin S.T (PT Surya Megah Cemerlang)
  22. Adi Hertanto


Acara ini merupakan kerja sama IPOMS Surabaya (Indonesian Production and Operation Management Society) dengan ALTIUS (Alumni Teknik Industri ITS).



Kisi-kisi acara Surabaya Study Group kemarin diantaranya membahas :

Business Process Modelling (BPM) atau Pemodelan Proses Bisnis adalah diagram umum yang mewakili urutan  kegiatan, yang menunjukkan peristiwa, tindakan dan hubungan secara berurutan.

Business Process Modelling secara tradisional bersifat Top-Down dapat dikategorikan menjadi:
High Level Modelling, yaitu misalnya CIMOSA dan Value Chain
Medium & Low Level Modelling, yaitu misalnya Flowchart, EPC, BPMN dan UML

CIMOSA merupakan kepanjangan dari Computer Integrated Manufacturing Open System Architecture, yaitu merupakan metode generik yang bisa digunakan tanpa melihat model organisasi yang dipakai.

Cross Functional Flowchart atau Swim lane diagram adalah sebuah diagram yang merepresentasikan flow proses yang menggambarkan interaksi dari beberapa bagian yang berbeda dan bagaimana perkembangan proses melalui beberapa phase yang berbeda.

Eksekusi kegiatan dari proses bisnis yang terjadi setiap hari perlu dilakukan analisa semacam X-Ray pada tubuh manusia. Sehingga dapat diketahui apakah proses bisnis yang terjadi di organisasi masih ramping (Lean) atau sudah gemuk sehingga jika digambarkan lagi tidak sesuai dengan flowchart namun sudah mirip dengan mie dalam mangkok atau yang disebut dengan Fenomena Spaghetti .

Untuk mengurai keruwetan tersebut maka perlu dilakukan analisa
- Apakah ada proses yang tidak diperlukan dan dapat dielemiminasi?
- Apakah dan dimana terjadi bottleneck?
- Apakah ada pekerja / mesin yang overload / underload?

ERP Software misalnya adalah SAP, Oracle, Microsoft maupun INFOR atau juga ada yang membuat ERP in-house. Pemanfaatan ERP database mmepunyai tujuan akhir agar produksi berhalan dnegan efektif dan efisien.

Tujuan utama ERP adalah agar proses pencatatan data antara proses bisnis bisa tercapai karena adanya orchestration yang dikelola. Jika ERP diimplementasi dengan baik, namun ternyata produksi tidak berjalan dengan efektif dan efisien, maka perlu dilakukan continues improvement dengan memetakan kendala yang terjadi di setiap lini proses.

Kita dapat menganalisa data dari ERP sebagai metode helicopter view untuk melihat kendala pada flow of process. Hal ini dapat dikarenakan adanya distorsi atau kongesti yang menyebabkan adanya antrian pekerjaan ataupun pekerjaan yang overload di satu titik proses.

Jika dahulu, para business improvement melakukan proses analisa dengan cara mengumpulkan data dan mengerjakannya dengan proses statistika untuk membaca trend, akan tetapi di dalam perkembangannya saat ini telah dibantu dengan proses analisa dengan tools.

No comments:

Post a Comment

Related Posts