Saturday, November 5, 2022

Sengkuni Sang Kalajengking

Dalam epos Mahabhrata terdapat sesosok tokoh Trigantalpati yang merupakan tokoh elite Astina di pemerintahan Kurawa, yaitu Sengkuni yang merupakan saudara kandung dari Permaisuri Gandari yang merupakan istri dari Destarata (Raja negara Astina) dan ibu dari Duryudana Sosoknya dikenal jahat, suka mengadu domba, dan selalu menghalalkan segala cara dalam mendapatkan keinginannya. 

Sengkuni atau Sangkuni atau Sangkuning atau Saubala merupakan personifikasi dari Dwaparayuga, yaitu masa kekacauan di muka Bumi, pendahulu zaman kegelapan atau Kaliyuga.

Sengkuni terkenal tindak kejahatan dengan kerap menyusun rencana licik yang menghalalkan segala cara. Terciptanya perang saudara antara Pandawa dan Kurawa yang dikenal dengan bharatayudha juga merupakan andil dari Sengkuni.

Karakter Sengkuni hampir selalu muncul dalam dunia politik untuk perebutan kekuasaan.

Tidak hanya Pandawa, kerajaan Majapahit juga pernah diguncang prahara disebabkan oleh sosok "Sengkuni" bernama Mahapati. Dengan hasutannya memicu pemberontakan di masa awal kepemimpinan Raden Wijaya sehingga terjadi perlawanan dengan Ranggalawe, Kebo Anabrang, Lembu Sora, dan Nambi yang notabene keempatnya merupakan sahabat Raden Wijaya.

Ranggalawe masa awal berdirinya Majapahit kecewa setelah dirinya gagal menjadi Adipati Tuban.

Mahapati pun menghasut Nambi sang patih bersama Lembu Sora dan Kebo Anabrang dengan mengirimkan pasukan untuk menyerang Ranggalawe hingga akhirnya Ranggalawe tewas di dekat Sungai Tambak Beras, Jombang.

Di Tambak Beras pula nyawa Kebo Anabrang melayang di tangan Lembu Sora.

Lalu Mahapati menebar fitnah bahwa Lembu Sora adalah pemberontak yang pantas dihukum mati. Terjadilah pertempuran hingga akhirnya Lembu Sora dan para pengikutnya tewas di tangan pasukan Majapahit yang dipimpin Nambi.

Kemudian Mahapati menebar isu kembali saat Nambi kembali ke Lumajang untuk menengok ayahnya yang sakit. Jayanegara sang raja Majapahit saat itu mengirim pasukan. Nambi pun tewas meskipun sempat membangun benteng pertahanan di Lumajang.

Mahapati pun akhirnya berhasil mendapatkan posisi patih di kerajaan Majapahit.

Kisah Mahapati dan Sengkuni ini mirip kalajengking yang culas dan licik. Ada sebuah kisah fabel yang menceritakan keluguan seekor katak yang mati akibat kalajengking. Kisah dimulai saat katak di tepi sungai dimintai tolong oleh kalajengking untuk diseberangkan dari sungai karena kalajengking tidak bisa berenang.

Namun katak ragu karena khawatir dan takut kalajengking akan menyengat katak. Kalajengking berjanji tidak akan menyengat karena tujuannya hanya ingin menyeberang.

Akhirnya sang katak menyanggupinya.

Saat ditengah perjalanan menyeberang sungai kalajengking menyengat juga. 

Katak pun heran, kenapa kalajengking ingkar janji dan khianat, padahal dengan tindakannya tidak hanya sang katak yang tenggelam, namun juga sang kalajengking itu sendiri.

Kalajengking pun bilang bahwa karena dia adalah sang kalajengking sehingga dia tetap menyengat sang katak. Itulah sang kalajengking dan itu adalah cara kalajengking. Ini merupakan sifat alami dari kalajengking.

Akhirnya sang katak mati dan tenggelam akibat racun begitu pula sang kalajengking yang ikut mati di sungai.



Kisah fabel Kalajengking dan Katak ini populer pada tahun 1954. Dipercaya kisah ini terinspirasi dari cerita "Kalajengking dan Penyu" tahun 1847 yang merupakan cerita rakyat Persia Kalilah dan Dimna..


Sumber :

https://www.kompas.com/tren/read/2021/11/19/203246365/sengkuni-dan-politik-adu-domba-belajar-karakter-manusia-dari-kisah?page=all.

https://id.wikipedia.org/wiki/Sangkuni

https://intisari.grid.id/read/032992456/para-pahlawan-majapahit-menjelma-jadi-pengkhianat-lewat-intrik-liciknya-inilah-mahapati-sengkuni-dengan-akhir-hidup-bak-seekor-babi?page=all

https://www.kompasiana.com/rintar_sipahutar/5aea097c16835f5ac517c6c2/sebuah-renungan-di-hari-buruh-kalajengking-dan-katak?page=all#section1

No comments:

Post a Comment

Related Posts