Sunday, February 25, 2024

Cerpen 90-an

Setidaknya ada 3 cerpen dari Majalah Bobo tahun 1990-an yang masih aku ingat, yaitu Pencurian Palsu, Bolpoin Ajaib dan Nasi Uduk Ayam Cubit. Dan sore ini tidak sengaja saat berselancar menemukan 2 dari 3 cerpen diatas, yaitu dari sebuah buku lama yang diunggah di laman repositori.kemdikbud.go.id yang berjudul Memahami Cerita Anak-Anak : Studi Kasus Majalah Bobo, Ananda, Dan Amanah, terbit tahun 1998.

Yuk, kita simak.

21. Cerpen "Pencurian Palsu"

a. Sinopsis

Andri merasakan ada sesuatu yang janggal ketika mengetahui uang SPP Tono hilang. Apalagi, ketika Ratna, ketua kelas, mengajak Tono untuk melapor kepada Bu Guru Nurki, Tono menolak. Tono hanya meminta bantuan kepada teman-temannya bahwa uang itu hilang dan ia berharap ibunya pasti akan memakluminya dan membayar lagi uang SPP-nya.

Menurut Andri, Tono memang ingin membohongi teman-teman dan ibunya. (Jang yang hilang digunakan Tono untuk membeli hadiah ulang tahun Ratna. Ratna yang mengetahui hal itu menjadi malu. Andri, Ratna, dan Tono sepakat untuk menghadap Ibu Guru Nurki untuk mengatakan yang sebenamya.


b. Alur

Alur cerpen "Pencuri Palsu" terbagi atas lima kelompok peristiwa.

Pertama, dilukiskan keadaan kelas yang gaduh karena Tono berteriak kehilangan uang SPP.

Kedua, inisiatif Ratna sebagai ketua kelas untuk mengaduklan masalah uang Tono yang hilang kepada Ibu Guru Nurki.

Ketiga, mulai memuncakny a peristiwa, yaitu ketika Ibu Guru Nurki menanyakan hilangnya uang Tono kepada Tono. Namun, Tono tidak dapat berkata apa-apa.

Keempat, mulai penyelesaian peristiwa, yaitu ketika Andri menanyakan kebenaran kata-kata Tono. Dalam peristiwa itu Tono mengakui perbuatannya.

Kelima, Andri, Ratna, dan Tono sepakat untuk menceritakan kejadian itu kepada Ibu Guru Nurki.


c. Tokoh/Penokohan

Tokoh utama cerpen "Pencurian Palsu" adalah Tono. Ia pendiam dan nakal. Sifatnya itu dapat diketahui dari tindakannya yang menyuruh temantemannya mengatakan kepada ibunya bahwa uangnya hilang dicuri orang.

Namun, perilakunya itu dapat diketahui oleh Andri dan Ratna. Tokoh lain adalah Ratna. Ia anak yang mempunyai tanggung jawab.

Ketika ia mengetahui Tono kehilangan uang SPP di kelas, ia, sebagai ketua kelas, menyelesaikan masalahnya. Selain Ratna, tokoh lain adalah Andri. Ia bersifat baik, cerdik, dan bijaksana. Karena kecerdikannya, perilaku Tono dapat terbongkar.


d. Latar

Latar cerpen "Pencurian Palsu" beradadi halaman sekolah dan di dalam kelas. Di dalam kelas dilukiskan peristiwa ketika Tono berteriak tentang uang SPP-nya yang hilang. Ratna, sebagai ketua kelas, segera bertindak unmk mencari sebabnya. Dalam latar di halaman sekolah dilukiskan peristiwa Andri dalam menyelidiki uang SPP yang hilang itu.Dalam peristiwa itu dapat diketahui bahwa Tono telah berbohong.


e. Tema

Tono telah mengatakan kepada teman-temannya sekelas bahwa uang SPP-nya telah hilang dicuri orang. Sikap dan tingkah lakunya membuat Andri curiga karena Tono tidak melaporkannya kepada Ibu Guru Nurki.

Tono temyata berbohong. Uangnya digunakan untuk membeli hadiah ulang tahun Ratna. Dari berbagai peristiwa dapat diketahui bahwa tema cerpen "Pencurian Palsu" adalah berbuat bohong pasti akan ketahuan.

Dari tema tersebut terdapat amanat yang ingin dikeraukakan oleh pengarang. Amanat cerpen itu adalah janganlah berbohong kepada siapa pun karena akibatnya buruk. Hal itu tampak pada perilaku Tono. Tono telah berbohong tentang uang SPP-nya yang hilang sehingga membuat ketua kelas sibuk menyelesaikan persoalan itu.


22. Cerpen "Pulpen Ajaib"

a. Sinopsis

Eka menganggap bahwa dengan bergabungnya ia belajar dengan Teguh akan menjadikannya pandai. Teguh dan kelompok belajamya dianggap sebagai grup belajar yang paling terkenal dan terbaik. Karena Eka bergabung di dalam kelompok itu, ia dengan sungguh-sungguh mengikutinya. Apalagi, ketika esoknya akan diadakan ulangan, Eka mengikuti kelom pok belajar dengan baik.

Pada saat ulangan tiba, Eka gemetaran karena kebingungan. Namun, berkat kebaikan Teguh yang memberi pulpen ajaib, ia dapat menyelesaikan ulangannya. Pulpen yang diberikan oleh Teguh bukan pulpen ajaib, melainkan pulpen biasa yang digunakan untuk penambah semangat saja.


b. Alur

Alur cerpen "Pulpen Ajaib" terbagi atas empat kelompok peristiwa.

Pertama, dilukiskan kebahagiaan Eka ketika mengetahui bahwa ia termasuk dalam kelompok belajar Teguh.

Kedua, suasana belajar yang dipimpin oleh Teguh. Dalam peristiwa itu Teguh dianggap sebagai murid pandai di kelasnya sehingga selalu dimintai pertolongannya dalam belajar.

Ketiga, mulai memuncaknya peristiwa, yaitu ketika Eka menghadapi ulangan. Eka merasa gemetaran, tetapi berkat pulpen yang diberikan oleh Teguh, ia dapat mengeijakan ulangan dengan baik.

Keempat, penyelesaian, yaitu Eka mendapat nilai terbaik dan ia merasa senang atas kebaikan Teguh. Eka menganggap bahwa Teguh telah dapat meyakinkan kemampuan dirinya.


c. Tokoh/Penokohan

Tokoh utama cerpen "Pulpen Ajaib" adalah Eka. Ia anak yang rajin dan grogi dalam menghadapi ulangan. Hal itu tampak pada kesungguhannya belajar. Pada waktu ulangan ia kebingungan, tetapi hasilnya tetap baik.

Tokoh lain adalah Teguh. Ia bersikap baik dan ramah. Sikap itu tampak dalam kepemimpinan kelompok belajamya. Ia juga mau membantu temannya yang mengalami kesulitan.


d. Latar

T atar cerpen "Pulpen Ajaib" berada di kelas dan di ruang tamu. Dalam latar di ruang tamu dilukiskan peristiwa ketika ia bersama kelompok belajamya sedang belajar bersama untuk menghadapi ulangan. Dalam latar di kelas dilukiskan peristiwa ulangan umum. Dalam ulangan itu Eka dengan memberikan pulpen. Dengan pulpen yang dianggap ajaib itu, Eka dapat menyelesaikan ulangannya dengan baik.


e. Tetna

Eka merasa gemetar ketika menghadapi ulangan umum. Padahal, ia telah belajar dengan baik dan ia termasuk anak yang pandai. Teguh memberi semangat dengan cara memberi pulpen yang dikatakan pulpen ajaib. Berkat semangat Teguh, Eka dapat menyelesaikan ulangannya dengan baik. Dari berbagai peristiwa dapat dikemukakan bahwa tema cerpen "Pulpen Ajaib" adalah semangat dari orang lain dapat membantu kesuksesan.

Dari tema tersebut terdapat amanat yang ingin disampaikan pengarang.

Amanat itu adalah hendaknya dalam menghadapi suatu pelajaran kita hams tetap percaya pada diri sendiri karena akibatnya baik. Hal itu tampak pada Eka. Meskipun diberi semangat temannya, Eka tetap mengeijakan ulangan dengan kemampuannya sehingga hasilnya baik.


Sumber :

https://repositori.kemdikbud.go.id/2273/1/Memahami%20Cerita%20Anak-Anak%20Studio%20Kasus%20Majalah%20Bobo%2CAnanda%2C%26%20Amanah%20comp%20%281998%29.pdf

No comments:

Post a Comment

Related Posts