Thursday, April 18, 2019

BBM is Dead

Kamis malam, saat mengantar dan menunggu anak pulang les ada notifikasi masuk dari BBM, BlackBerry Messenger. Ya, BBM yang sudah lama vakum aku gunakan. Aku klik ada artikel yang berjudul "Time to Say Goodbye".


Isi dari artikel dengan judul "Time to Say Goodbye" dari BB adalah sebagai berikut :

Hari ini kami mengumumkan bahwa BBM akan berhenti beroperasi pada 31 Mei 2019.
Tiga tahun lalu, kami mengawali perjalanan untuk memperbaharui BBM, salah satu aplikasi pesan instan yang paling dicintai. Kami berambisi menghadirkan sebuah layanan lintas-platform yang memungkinkan pengguna untuk tak hanya berkirim pesan dan berbagi cerita, tetapi juga menikmati berbagai konten dan bahkan membayar aneka tagihan.
 
Kami telah mencurahkan hati dan tenaga kami untuk mewujudkannya, dan kami bangga atas apa yang telah berhasil kami capai hingga saat ini. 
Namun, tak dapat dipungkiri, industri teknologi begitu dinamis. Walau kami telah mengerahkan berbagai upaya, banyak pengguna memilih beranjak ke platform lain, sementara pengguna baru sulit untuk didapat. 
Walaupun berat, kini telah tiba waktunya untk kami pun beranjak. 
Kami mengucapkan terima kasih pada para pengguna, mitra, dan karyawan kami yang telah menjadi bagian dari BBM selama ini. Dukungan Anda sangat berarti bagi kami.
Kami harap Anda akan terus mengenang berbagai memori indah bersama BBM yang telah turut membentuk masa depan platform pesan instan hingga hari ini.

Wah, cukup disayangkan sebenarnya. Namun itulah resiko bisnis berbasis teknologi yang rentan digilas oleh perubahan yang sangat cepat.

Alasan BBM menutup layanan chatting adalah sulitnya mendapatkan pengguna baru, pengguna BBM juga disebut memilih beranjak ke platform lain, misalnya WhatsApp, Messenger, Line, WeChat, dan Telegram.

BBM merupakan aplikasi chatting dengan menggunakan "nomor PIN" atau sistem PIN BlackBerry, dengan menggunakan paket data BlackBerry khusus. 

Tanggal 1 Agustus 2005, BlackBerry Messenger mulai diluncurkan. 

Kemudian dirilis BlackBerry Messenger 5.0, sehingga BlackBerry memungkinkan pengguna untuk menggunakan Kode QR untuk saling menambahkan ke daftar teman.

Tanggal 13 Oktober 2009, Research In Motion (RIM) meluncurkan BlackBerry Messenger versi terbaru yaitu OTA OS 5.0 untuk tipe 83xx / 81xx, 9000 Bold, 8900 Javelin, 95xx.

Hingga akhir 2013, komunikasi hanya dimungkinkan antara perangkat BlackBerry ketika chatting, atau selain menggunakan identifikasi PIN numerik juga menggunakan alamat email yang terkait dengan BlackBerry pengguna. 

Desember 2012, dirilis BlackBerry Messenger 7.0 dengan tambahan tool obrolan suara (BBM Voice Call).

November 2013, BBM meluncur versi sistem operasi BlackBerry OS yang dapat lintas platform Android, iOS, Windows Phone.

Tahun 2015, ada lebih dari 190 juta pengguna BBM di seluruh dunia dengan infrastruktur BlackBerry menangani 30 petabyte lalu lintas data setiap bulan. 

April 2016, Indonesia adalah satu-satunya negara di mana BBM adalah aplikasi perpesanan paling populer - diinstal pada 87,5% perangkat Android di negara ini. 

Juni 2016, BBM menjalin kerja sama dengan Emtek dalam bentuk brand, perjanjian lisensi software, dan hak kekayaan intelektual atas aplikasi pesan instan BBM, dengan nilai perjanjian mencapai 207,5 juta dollar AS (sekitar Rp 2,7 triliun).

Tahun 2017, server BBM pindah dari pusat data di Kanada ke pusat data berbasis Google Cloud Platform di Asia. 

Tanggal 18 April 2019, BBM mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan BBM untuk layanan konsumen secara global pada 31 Mei 2019. 


Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/BlackBerry_Messenger
https://blog.bbm.com/2019/04/18/time-to-say-goodbye-versi-indo/
http://makassar.tribunnews.com/2019/04/19/tribunwiki-berikut-sejarah-hadirnya-blackberry-messenger-akan-tutup-layanan-31-mei-2019?page=all.

No comments:

Post a Comment

Related Posts