Monday, February 7, 2022

New Africa

Setelah membahas Rona-Rona Indomie yang cukup nge-trend di Afrika, bahkan beberapa pabrik dibangun disana, diantaranya di negara Nigeria, Egypt / Mesir, Sudan, Ethiopia, Kenya dan Morocco. Jadi jangan dibayangkan negara Afrika adalah negara miskin seperti beberapa dekade yang lalu. Saat ini sejumlah negara di Afrika memiliki nilai produk domestik bruto (PDB) yang besar.

Menurut African Economic Outlook, seperti yang dikutip dari African Exponent, PDB di Afrika diproyeksi tumbuh sebesar 3,4 persen pada tahun 2021 setelah sebelumnya pada 2020, hanya mencapai 2,1 persen.

Yang cukup mengejutkan adalah negara Ethiopia. Di tahun 2018 lalu tercatat tingkat pertumbuhan Ethiopia diperkirakan 8,5 persen tahun ini, melampaui China yang diproyeksikan 6,5 persen. Bahkan selama satu dekade terakhir, Ethiopia memiliki rata-rata pertumbuhan sekitar 10 persen. 

Ethiopia memiliki perjalanan yang relatif matang sejak awal, dengan adanya Kerajaan Aksumite pada abad pertama sesudah Masehi. Para penguasa kerajaan berikutnya melaksanakan pemerintahannya secara adil sampai abad pertengahan dan seterusnya. 

Setelah Ethiopia meninggalkan ideologi komunis tahun 1970-an kemudian membuat reformasi mendasar, pemerintahannya bisa terus meningkat. Kondisi infrastrukturnya cukup baik dibanding negara-negara di sekitarnya.

Dalam perkembangan pembangunan tersebut negara China cukup banyak membantu di Ethiopia. Mulai dari apartemen baru dan modern yang tersebar di sekitar kota Addis Ababa, lalu sistem transportasi kereta di Addis yang terlihat bagus, bendungan untuk pembangkit listrik tenaga air, serta koneksi rel berkecepatan tinggi ke Djibouti dan pantai.  

Untuk men-support hal tersebut dibangunlah kembali Jalur Sutra Baru (New Silk Road) dengan tujuan utama yaitu mengamankan perdamaian dan stabilitas dunia dengan membangun infrastruktur tersebut. Jalur Sutra (Silk Road) merupakan jalur perdagangan Cina Utara dan Cina Selatan melewati Bulgar - Kipchak - Eropa Timur - Semenanjung Crimea - Laut Hitam - Laut Marmara - Balkan - Venezia. Rute lainnya melewati Turkestan - Khorasan - Mesopotamia - Anatolia - Antiokia - Laut Tengah - Levant - Mesir - Afrika Utara.

Hal ini akhirnya berdampak pada penurunan tingkat kemiskinan di Afrika. Benarkah?

Saat ini, satu dari tiga orang Afrika—422 juta orang—hidup di bawah garis kemiskinan global. Mereka mewakili lebih dari 70 persen orang termiskin di dunia. Menurut proyeksi dari World Data Lab, pada Maret 2019—dan untuk pertama kalinya sejak dimulainya SDG—lebih banyak orang Afrika yang keluar dari kemiskinan ekstrem daripada yang jatuh (atau dilahirkan) di bawah garis kemiskinan. Laju pengentasan kemiskinan bersih ini saat ini sangat kecil: hanya 367 orang per hari. Namun demikian, pada akhir tahun ini, angka ini akan meningkat menjadi lebih dari 3.000 orang per hari, menghasilkan pengurangan 1 juta orang dalam total kemiskinan Afrika pada tahun 2020.

Jika tren luas ini berlanjut, pada tahun 2030, Afrika akan mengurangi peringkat penduduknya yang sangat miskin hingga 45 juta dan kemiskinan relatif akan menurun dari 33,5 persen saat ini menjadi 24 persen. Namun, ini masih berarti bahwa benua itu akan gagal mencapai Sustainable Development Goal (SDG), memberantas kemiskinan ekstrem pada tahun 2030. Sekitar 377 juta orang Afrika masih akan hidup dengan kurang dari $1,90 per hari dan sangat sedikit negara Afrika yang akan mengakhiri kemiskinan. .

Laporan Accelerating Poverty Reduction menyatakan bahwa orang Afrika yang hidup dalam kemiskinan ekstrem telah turun secara substansial—dari 54% pada tahun 1990 menjadi 41% pada tahun 2015—tetapi karena pertumbuhan populasi yang tinggi selama periode yang sama, jumlah orang miskin di Afrika sebenarnya telah meningkat dari 278 juta pada tahun 1990 menjadi 413 juta pada tahun 2015.

Jika keadaan tetap sama, tingkat kemiskinan diperkirakan akan turun menjadi 23% saja, pada tahun 2030 dan kemiskinan global akan semakin meningkat di Afrika, meningkat dari 55% pada tahun 2015 menjadi 90% pada tahun 2030.


Sumber :

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210924160809-132-699077/5-negara-termaju-di-afrika-berdasarkan-nilai-pdb/1.

https://properti.kompas.com/read/2018/05/30/125907921/kini-ethiopia-sudah-seperti-china-di-afrika?page=all.

https://www.tribunnews.com/travel/2019/03/11/seleum-liburan-ke-addis-ababa-3-hal-ini-perlu-kamu-waspadai

https://www.worldbank.org/en/region/afr/publication/accelerating-poverty-reduction-in-africa-in-five-charts

https://www.brookings.edu/blog/future-development/2019/03/28/poverty-in-africa-is-now-falling-but-not-fast-enough/

No comments:

Post a Comment

Related Posts