Wednesday, May 20, 2020

Sejarah 7 Hari dalam Seminggu

Penghitungan waktu yang ada di dunia ada hubungan erat dengan pergerakan planet, bulan dan bintang. Misalnya 1 hari selama 24 jam adalah waktu bumi berputar pada porosnya. Kemudian 1 tahun selama 365 ¼ hari adalah waktu revolusi bumi untuk mengelilingi Matahari.

Sedangkan 1 minggu adalah 7 hari berbeda lagi.

Bangsa Mesir, membagi 1 minggu terdiri dari 10 hari.

Bangsa Romawi, membagi 1 minggu terdiri dari 8 hari.

Bangsa Babilonia, selain membagi waktu 1 jam terdiri dari 60 menit, sebagai ahli astronomi juga membagi 1 minggu terdiri dari 7 hari, karena terdapat 7 benda langit, yaitu Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus.


Orang Babilonia membagi bulan berdasarkan pergerakan Bulan menjadi 7 hari dalam seminggu. Siklus bulan yang berlangsung 28 hari. Kemudian membagi 28 hari tersebut menjadi empat bagian, masing-masing terdiri dari 7 hari.

Pengaturan 1 minggu terdiri dari 7 hari diadopsi oleh orang-orang Yahudi yang menjadi tawanan orang Babilonia. Termasuk yang mengadopsi juga berikutnya adalah kekaisaran Persia dan Yunani. Terlebih saat Alexander Agung menyebarkan budaya Yunani ke Timur Dekat sampai India, konsep ini menyebar.

Bangsa Romawi saat dipimpin oleh Kaisar Konstantinus menetapkan bahwa 7 hari dalam 1 minggu adalah minggu resmi Romawi dan menjadikan hari minggu sebagai hari libur umum pada 321 Masehi.


Sumber:
https://www.kompas.com/sains/read/2020/05/19/130500123/mengapa-ada-tujuh-hari-dalam-seminggu-?page=all#page3.

No comments:

Post a Comment

Related Posts