Tuesday, May 19, 2020

Olbers Paradox

Olbers Paradox atau Paradoks Olbers menjelaskan mengapa antariksa gelap, padahal ada matahari dan bintang. Mengapa alam semesta yang gelap mulai terang. Mengapa alam semesta tetap gelap? Mengapa ruang angkasa tidak terlihat terang, padahal banyak bintang baru dan galaksi tercipta?

Perlu dipahami sebelumnya bahwa secara ilmiah, hitam bukanlah warna, namun warna adalah spektrum tampak dari gelombang cahaya.

Hitam adalah sebuah ketiadaan warna, dikarenakan objek berwarna hitam menyerap semua warna dari spektrum tersebut. Sedangkan 'putih' merupakan pencampuran semua warna dan mengandung seluruh gelombang cahaya yang terlihat.


Saat ledakan Big Bang yang menjadi awal pembentukan alam raya, sehingga saat itu tidak ada bintang-bintang untuk memancarkan cahaya. Alam semesta tampak buram.

Setelah 300 ribu tahun, masuk pada era kegelapan kosmik, ruang angkasa mulai mendingin dan partikel-partikel dari ledakan tadi mulai menyatu menjadi atom dan molekul. Alam semesta menjadi transparan cenderung gelap karena sama sekali tidak ada sumber cahaya tercipta.

Kemudian bintang pertama mulai terbentuk akibat percampuran hidrogen dengan helium. Bintang-bintang yang pertama terbentuk tersebut, ukurannya 300 kali lebih besar dari Matahari, dan cahayanya jutaan kali lebih terang. Mereka bersinar selama beberapa juta tahun sebelum akhirnya meledak yang kita kenal dengan sebutan supernova.

Radiasi terus menerus dari bintang-bintang pertama itu kemudian mengionisasi atom hidrogen. Saat ini alam semesta kita ini 'baru' berusia kurang dari 14 miliar tahun. Cahaya memiliki batas kecepatan. Kecepatan cahaya memengaruhi apa yang kita lihat. Kita hanya bisa melihat cahaya bintang yang lokasinya kurang dari 14 miliar tahun cahaya dari Bumi. Mata kita tidak mampu melihat bintang yang lebih jauh dari itu karena cahayanya belum sampai ke Bumi.

Mengingat alam semesta terus berkembang, panjang gelombang cahaya juga bertambah dan bergeser menjadi merah hingga akhirnya mata kita tidak mampu melihatnya lagi.

Ini adalah alasan lain mengapa alam semesta terlihat gelap pekat. Ruang angkasa sebenarnya dipenuhi bermacam radiasi, hanya saja kita tidak bisa melihatnya.

Hal ini juga menjelaskan mengapa lubang hitam berwarna hitam, padahal lubang hitam merupakan sumber cahaya yang besar, kita tetap tidak bisa melihatnya.

Hal ini dikarenakan lubang hitam memiliki gravitasi yang sangat kuat dan tidak bisa memancarkan cahaya sehingga tidak pernah bisa terlihat.

Sehingga selaras dengan penjelasan awal, 'hitam' adalah ketiadaan warna.


Sumber :
https://www.gregschool.org/gregschoollessons/2017/5/14/bentleys-and-olbers-paradoxes-e6hj4-pzpcf
https://inet.detik.com/science/d-5020019/kenapa-antariksa-gelap-padahal-ada-matahari-dan-bintang?single=1

No comments:

Post a Comment

Related Posts