Saturday, May 2, 2020

Erwin Prasetya


Hampir 1 bulan lalu, tepatnya tanggal 8 April 2020, Indonesia kehilangan musisi yaitu Glenn Fredly.

Hari ini tanggal 02 Mei 2020, Indonesia kembali kehilangan musisi yaitu Erwin Prasetya, pemain bass pertama band Dewa 19. Erwin lahir di Surabaya, pada tahun 1972 dan mulai eksis di industri musik ketika ia bersama tiga rekannya di SMPN 6 Surabaya yaitu Ahmad Dhani pemegang vokal dan keyboard, Wawan Juniarso pemegang drum, dan Andra Junaidi pemegang gitar membentuk band Down Beat, pada tahun 1986. Down Beat mengusung musik fusion sering mengikuti lomba-lomba band dan memenangkannya.

Pada tahun 1992 Down Beat berganti nama menjadi Dewa dan mengeluarkan album pertamanya yang berjudul 19. Alasan pengambilan judul ini adalah karena sebagian besar anggota grup berumur 19 pada saat itu.

Beberapa karya hits dari Erwin di Dewa 19 yang sampai sekarang lantunannya pun masih banyak dinikmati generasi muda, yaitu diantaranya Kirana, Restoe Boemi, Kamulah Satu-Satunya, Still I'm Sure We'll Love Again, Sebelum Kau Terlelap dan Selatan Jakarta.

Karir Erwin di Dewa 19 berakhir pada tahun 2002, dan posisinya digantikan oleh Yuke Sampurna, mantan pembetot bass The Groove. Erwin hengkang dan meninggalkan Dewa 19 karena merasa tidak cocok dengan manajemen di band tersebut.

Hubungan Dhani dan Erwin sendiri sempat renggang. Pada 2005, ia sempat menuntut Dhani hingga Rp6,7 miliar karena merasa dilecehkan dalam Sinetron Dewa tahun 2004 lalu.

Ia pun lanjut menggeluti industri musik di luar naungan Ahmad Dhani. Erwin banyak terlibat dalam proyek musik musisi ternama, Ari Lasso, mantan voklasi Dewa 19, dengan menciptakan lagu hit Misteri Ilahi dan Relakan Aku Pergi.

Selain itu juga Erwin terlibat dalam proyek bersama TIC band dan NuKla yang merupakan kelanjutan KLa Project milik Katon Bagaskara.

Erwin menjadi additional player untuk album ketiga TIC band, Suara Anak Adam (rilis tahun 2003), seminggu setelah Erwin hengkang dari Dewa 19.

Erwin bergabung dengan KLa Project yang dimotori oleh Katon Bagaskara. Album yang dikeluarkan adalah New Chapter.

Tahun 2006 Erwin memutuskan membentuk bandnya sendiri, EVO Band. Nama ini diartikan evolusi, evolusi musik rock Indonesia. EVO Band terdiri dari Elda Suryani (Vocal), Adnil Faisal (gitaris)/ Eks Base Jam, Didit Saad (gitaris) / Eks Plastik, Angga Tarmizi (keyboard & syntetizer) / Eks Bullet, Ronald Fristianto (drummer) / Eks GIGI Band dan DR PM. Album eVo dimulai dengan instrumentalia dalam Prelude yang merupakan opening song album ini, kemudian Agresif merupakan theme song Reinkarnasi, Dia dan Aku, Telah Berlalu, Amalia, Evolution, Space Bound, Takkan Lagi, Stop, Kepala Batu.

Pada tahun 2009 ia mendirikan grup musik Metadewa, yang terdiri dari drummer dari masa awal Dewa 19, yaitu Wawan Juniarso, Yuda (gitaris), Roby Zoelky(vokalis). Lagu yang dihasilkan adalah Aku dan Laguku, Jamilah, Kirana,Cintamu Cintaku, Avril, Sehidup Semati, Kuingin, Kembali seperti Dulu, Nikmatilah Diriku, Tuhan Tolonglah.

Selain sebagai pemain bass, Erwin Prasetya juga merupakan seorang musikus, komposer dan penulis lagu. Ahmad Dhani menyebut Erwin Prasetya merupakan salah satu personel yang taat dalam menjalankan ibadah shalat.

Pada tahun 2017, Erwin merilis single lagu baru yang berjudul MU. MU adalah menceritakan mengenai seorang manusia yang merindukan "sosok" dalam hatinya yang bisa berarti Tuhan Semesta Alam dengan Cahaya Cinta Kasih Sayang NYA secara keseluruhan yang juga sebagai penyambung tali rasa kerinduan di relung hati tersebut kepada siapapun, bisa sosok ibunya, ayahnya, putra putrinya, istrinya, suaminya, keluarganya, saudaranya, kekasih hatinya, sahabatnya dan temannya.

Setiap pagi siang dan malam segala rasa yang ada dalam hatinya merindukan cahaya wajah sosok siapapun yang membahagiakannya terbesit spontan dalam dirinya yang hanya Tuhan yang mengetahui dan selalu dijawabNYA tanpa disadarinya maupun disadarinya bertemu dengan bagian sinarNYA di dalam orang2 yang dicintai dan dirindukannya, karena hanya lewat MU semua bisa terwujud, berwujud dan terjawab semua rasa, doa dan keinginan dalam hatinya dengan perantara sinar MU. Di dalam jiwa dan hati manusia banyak sekali rahasia yang terasa dan terbersit spontan maupun tidak, disadari maupun tidak, yang secara keseluruhan sebenarnya semua rasa hati, jiwa dan pikiran saling terhubung terkait menjadi satu kesatuan dengan cinta MU sinar MU.


Sumber :
https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2020/erwin-prasetya-pemain-bass-pertama-dewa-19-meninggal-dunia/
https://www.kompas.com/hype/read/2020/05/02/135429366/erwin-prasetya-meninggal-dunia-ahmad-dhani-dia-yang-paling-rajin-ibadah?page=all.
https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20200502112004-227-499380/erwin-prasetya-kuartet-pendiri-dewa-19-hingga-metadewa
https://id.wikipedia.org/wiki/Erwin_Prasetya
https://lirik-lagu-dunia.blogspot.com/2018/02/lirik-lagu-erwin-prasetya-mu.html
https://www.mahamerulambar.com/2018/02/mu-new-single-erwin-prasetya.html
https://mojok.co/agm/ulasan/pojokan/selamat-jalan-erwin-prasetya/

No comments:

Post a Comment

Related Posts