Thursday, May 14, 2020

Obat Batuk Alergi

Batuk alergi yang dialami anakku kambuh lagi. Terakhir dialami adalah awal bulan Januari 2020. Segera kita bawa ke dokter spesialis THT dan diberi beberapa resep obat dan alhamdulillah sembuh setelah beberapa hari minum obat tersebut.

Batuk alergi dapat berlangsung selama beberapa hari bahkan berbulan-bulan, tergantung lamanya Anda terpapar alergen tersebut. Sementara batuk flu tidak pernah bertahan hingga lebih dari 2 minggu. Batuk alergi tidak menular, meski bisa diturunkan dari orangtua ke anak. 

Sebaliknya, batuk flu sangat menular lewat bersin, batuk, maupun kuman yang terdapat di telapak tangan penderitanya. Batuk alergi biasanya juga menimbulkan mata berair dan gatal, sedangkan batuk flu kadang kala disertai dengan rasa pegal pada sekujur badan. Batuk flu kadang kala disertai demam, sedangkan batuk alergi tidak.

Kemudian, sekira bulan April 2020, batuk alergi menyerang anakku lagi. Hanya saja sejak bulan Maret 2020, di Indonesia pada umumnya dan di Surabaya pada khususnya sedang dilangsungkan PSBB karena pandemi wabah virus corona penyebab Covid-19.

Sehingga kita mengurungkan niat pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan ke dokter. Sehingga kita mencoba mengobati atau mencoba mengurangi dampak dari batuk alergi tersebut dengan menggunakan obat alami dan cara yang alamiah. Namun gagal.

Lalu kita cari copy resep dan struk pembelian obat saat periksa bulan Januari lalu, namun oleh pihak apotek tidak diperbolehkan untuk membeli obat tersebut jika tanpa resep dokter.

Dan bulan Mei 2020 adalah bulan puasa, akan sangat mengganggu tentunya jika batuk alergi masih melanda. Untung kemudian saat kita browsing ternyata terdapat obat untuk batuk alergi yang dapat dibeli karena memang bebas dijual, dengan cara perhatikan label obat, jika terdapat keterangan lingkaran merah pada obat maka itu bukanlah obat bebas melainkan harus dengan resep dokter, namun jika obat Anda berlabel hijau atau biru artinya Anda dapat membelinya tanpa resep dokter.


Beberapa obat batuk alergi yang dijual bebas juga bisa mengandung antihistamin maupun dekongestan. Beberapa jenis obat kombinasi ini adalah:
  • Cetirizine dan pseudophedrine.
  • Fexofenadine dan pseudophedrine.
  • Diphenhydramine dan pseudophedrine.
  • Pseudophedrine dan triprolidine.
  • Naphazoline dan pheniramine.
  • Acrivastine dan pseudophedrine.
  • Azelastine/fluticasone (kombinasi antihistamin dengan steroid).
Perlu diketahui bahwa obat batuk alergi hanya meredakan gejala alergi. Sedangkan untuk mencegah batuk itu tidak kambuh lagi, Anda harus mengenali pemicu alergi Anda sendiri dan sebisa mungkin menghindarinya.

Yang kita beli adalah Cetirizine HCL. Obat ini mampu mengatasi gejala alergi, seperti pilek, hidung tersumbat, mata berair, bersin-bersin, rasa gatal pada mata, hidung atau tenggorokan, serta ruam pada kulit. Dalam obat cetirizine, terkandung bahan aktif cetirizine hydrochloride (HCl).

Cetirizine bekerja dengan cara menghalangi kerja senyawa histamin yang diproduksi oleh tubuh ketika terpapar oleh alergen. Hal ini karena senyawa histamin merupakan penyebab munculnya reaksi alergi.

Biasanya, obat ini hanya perlu diminum ketika gejala-gejala alergi sedang muncul. Obat ini bukan obat yang harus Anda minum secara rutin atau dengan dosis harian.


Sumber :
https://www.sehatq.com/artikel/perbedaan-batuk-alergi-dan-batuk-flu
https://www.sehatq.com/artikel/ini-daftar-obat-batuk-alergi
https://www.alodokter.com/cetirizine

No comments:

Post a Comment

Related Posts