Monday, May 25, 2020

Susu dan Kue

Sebelumnya sudah aku bahas mengenai Batuk Alergi yang diderita oleh anakku. Dan alhamdulillah sudah dapat mengatasi gejala dan dampak setelah diberikan Obat Batuk Alergi.

Namun perlu diingat, bahwa obat ini hanya perlu diminum ketika gejala-gejala alergi sedang muncul. Karena obat ini bukan diperuntukkan untuk diminum secara rutin. Sebab fungsi dari obat batuk alergi adalah untuk meredakan gejala alergi.

Untuk itu kita harus mengenali pemicu alergi dan sebisa mungkin menghindarinya.

Pernah saat konsultasi dengan dokter anak, dijelaskan bahwa pencetus alergi adalah ada 4, yaitu untuk mempermudah pakai singkatan STIK, yang terdiri dari Susu Telur Ikan Kacang. Selain alergi makanan, alergi juga bisa disebabkan oleh debu, hewan, serangga dan asap.

Dan dokter terakhir memberikan hipotesa mengenai Sinus dan Alergi anak saya untuk menghindari makanan seperti diantaranya es, gorengan, dan makanan crispy. Makanan crispy ini seperti snack atau biasa kita sebut chiki karena mengandung msg atau micin atau vetsin.

Semua penyebab alergi tersebut sudah kita hindari semaksimal mungkin.

Saat liburan Lebaran, aku mendapatkan video cukup bagus oleh dr Julie L. Wei yang berbicara di ajang TEDx Wilmington. Julie Wei adalah seorang dokter spesialis THT anak yang bertugas di Nemours Children’s Hospital di Orlando, Florida.

The Hidden Dangers of the “Milk and Cookie Disease” | Julie Wei | TEDxWilmington

Dokter Wei menemukan ada kondisi aneh yang dipicu oleh konsumsi kedua makanan 'sehat' tersebut, setelah bertahun-tahun lamanya menemui kasus anak yang sehat, tapi mengalami kondisi berupa hidung meler dan mampet, batuk, sakit tenggorokan, sembelit, dan kelelahan.

Anak-anak tersebut tidak juga membaik kondisinya ketika diresepkan obat, dr Wei menemukan dalam banyak kasus, pasien anaknya makan banyak susu dan gula sepanjang hari, juga ngemil tepat sebelum tidur.

Makanan-makanan seperti ini memenuhi perut, kerongkongan, dan menyebabkan refluks, dengan gejala menyerupai pilek dan alergi, serta gangguan tidur. Wei lalu merekomendasikan pasien anaknya untuk berhenti mengkonsumsi susu dan gula sebelum tidur. Gejala penyakitnya pun berkurang signifikan.

Anak-anak ini sehat, tetapi memiliki berbagai gejala tanpa alasan medis. Untuk itu bagi anak dengan kondisi serupa, dr Wei menyarankan untuk mencatat makanan sehari-hari. Banyak orang tua yang terkejut betapa banyak susu dan gula yang dikonsumsi anak-anaknya setiap hari.

Lalu hentikan kebiasaan ngemil sebelum tidur, yaitu sekira 90 menit sampai 2 jam sebelum tidur agar makanan tidak tersimpan di perut sebelum tidur. Termasuk es krim, jangan dikonsumsi setelah makan malam, es krim bisa dinikmati misalnya setelah pulang sekolah.

Saat malam hari, kita bisa memberikan camilan sehat, misalnya semangkuk sereal, buah seperti pisang atau keripik gandum yang tak begitu asam.


Susu dan Biskuit oleh Julie Wei di tedxwilmington
(Bahasa Indonesia)


Sumber :
https://health.detik.com/anak-dan-remaja/d-2302662/penyakit-susu-dan-kue-penyakit-baru-pada-anak-akibat-salah-makan

No comments:

Post a Comment

Related Posts