Monday, September 13, 2021

Bank Digital

Istilah perbankan akhir-akhir cukup banyak dan cukup membingungkan bagi orang awam seperti kita. Mulai dari istilah Digital Rupiah, uang eletronik sampai uang kripto. Digital Rupiah merupakan uang digital yang diterbitkan bank sentra sehingga merupakan kewajiban bank sentral terhadap pemegangnya. Uang elektronik adalah instrumen pembayaran yang diterbitkan oleh pihak swasta atau industri dan merupakan kewajiban penerbit uang elektronik tersebut terhadap pemegangnya. Sedangkan uang kripto atau cryptocurrency seperti Bitcoin masih belum atau tidak diregulasi oleh regulator manapun dan sebagian pasokannya terbatas.

Diatas merupakan uang digital masih ada istilah lain, yaitu bank digital. 

Bank digital secara umum didefinisikan sebagai transformasi layanan perbankan dari cara tradisional menjadi daring atau online, dengan menggabungkan layanan perbankan online dan mobile banking dalam satu wadah, kita cukup mengakses layanan perbankan melalui situs web bank yang bersangkutan. Nasabah bisa melakukan log in akun ke dalam situs web tersebut untuk mengecek saldo, membayar tagihan, mengajukan pinjaman atau kartu kredit, dan layanan perbankan tradisional lainnya.

Bank digital merupakan jawaban dari tren digitalisasi dalam perubahan perilaku masyarakat.

Di Indonesia terdapat beberapa bank digital, yaitu:

  1. Jenius dari Bank BTPN, 
  2. Wokee dari Bank Bukopin, 
  3. Digibank dari Bank DBS, 
  4. TMRW dari Bank UOB, 
  5. Blu dari BCA digital.
  6. Jago dari Bank Jago.

Tentunya ini berbeda pula dengan e-wallet, seperti Dana, GoPay, OVO, dan LinkAja.

Yang menarik dari bank digital Jago dari Bank Jago karena diberitakan akan bekerja sama dengan GoTo, dimana GoTo merupakan Gotong Royong atau merger antara Gojek dengan Tokopedia. Kabar tersebut mulai muncul saat usai rencana akuisisi 51% saham Bank Artos oleh Jerry Ng dan Patrick Walujo. 

PT Bank Artos Tbk (ARTO) kemudian resmi berganti kepemilikan, setelah Jerry Ng melalui PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) dan Patrick Sugito Walujo lewat Wealth Track Technology Limited (WTT) menyelesaikan proses akuisisi 51% saham pada tanggal 26 Desember 2020, sebanyak 615,18 juta saham seharga Rp 395 per lembar, sehingga totalnya mencapai Rp 243 miliar.

Lalu rencana berikutnya PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) akan bertransformasi menjadi bank digital, untuk itu Bank Artos akan mencari pendanaan melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHEMTD) atau rights issue, dengan menerbitkan 15 miliar saham baru dalam right issue tersebut.

Jerry Ng sebelumnya adalah Direktur Utama Bank BTPN, sementara Patrick Sugito Walujo adalah investor Bank BTPN sebelum diakuisisi oleh SMBC.

SMBCI adalah Bank Sumitomo Mitsui Indonesia yang melakukan merger dengan Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) yang resmi efektif mulai hari ini, 1 Februari 2019. Tongkat kepemimpinan di BTPN pun beralih, dari Jerry Ng yang sudah menjabat sebagai Direktur Utama BTPN sejak akhir 2007 hingga 31 Januari 2019, kepada Ongki Wanadjati Dana.

Saat itu Jerry Ng mempunyai pemikiran bahwa sektor keuangan akan mengalami perubahan yang cukup fundamental dan signifikan dalam kurun waktu 3-5 tahun yang akan datang. Hal ini disebabkan antara lain oleh teknologi yang makin canggih dan unstoppable

Hidup kita saat ini, terutama pada saat pandemi menjadi being digitalized

Saat memimpin BTPN, Jerry berhasil merubah wajah bank BTPN yang sebelumnya hanya punya satu bisnis, yakni pensiunan, kemudian merambah bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan prasejahtra produktif melalui BTPN Syariah. 

Termasuk prestasi BTPN yang menjadi pionir di perbankan digital di Indonesia melalui produk BTPN Wow! dan Jenius.

Untuk aset juga ditingkatkan 10x lipat, dari sebelumnya hanya Rp10,6 triliun per Desember 2007, lalu di tahun 2018, aset BTPN sudah menembus angka Rp101,9 triliun dan mencetak laba bersih hampir Rp2 triliun. 

Yang menarik disimak adalah alasan Jerry untuk tidak melanjutkan kepemimpinan di BTPN pasca merger. Bahkan Jerry mengatakan saat yang tepat untuk mundur adalah ketika dirinya bersama tim manajemen berhasil membawa BTPN pada titik klimaks, yakni merger. 

Karena sebagai pemimpin, mau secanggih apapun pasti ada waktunya. Kreativitas kita ada waktunya. 

Sebagai pemimpin yang baik dari perusahaan yang memiliki good corporate governance yang baik pula, maka tongkat estafet harus disiapkan dari jauh-jauh hari. Pengumuman mengenai manajemen baru dari BTPN pasca merger pun dilakukan berbarengan dengan prospektus merger yang terbit.

Jerry mengatakan bahwa beliau belajar dari Pak TP Rachmat (pengusaha dan mantan CEO Astra), bahwa jangan sampai one bridge to far, kita itu harus tahu kapan waktunya, memberikan tongkat kepemimpinan pada yang berikutnya.


Sumber :

https://infokomputer.grid.id/read/122721033/perbedaan-digital-rupiah-uang-elektronik-dan-mata-uang-kripto

https://tekno.kompas.com/read/2021/04/22/10460097/daftar-bank-digital-di-indonesia?page=all.

https://tekno.kompas.com/read/2021/04/21/09150067/apa-itu-bank-digital-yang-kian-marak-di-indonesia.

https://www.makeduit.com/2021/07/bank-jago-vs-blu.html

https://katadata.co.id/agustiyanti/finansial/5e9a4e60be679/dikabarkan-jadi-bank-gojek-harga-saham-bank-artos-melejit-1438

https://katadata.co.id/desysetyowati/finansial/5e9a4c3d2f4d2/jerry-ng-dan-sugito-walujo-resmi-akuisisi-bank-artos-rp-243-miliar

https://katadata.co.id/febrinaiskana/finansial/5e9a4e5fce307/disuntik-jerry-ng-dan-patrick-walujo-rp-15-t-artos-jadi-bank-digital

https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Jago

https://infobanknews.com/jerry-ng-pamit-dari-btpn/

https://www.cnbcindonesia.com/market/20180804151128-17-26955/jerry-ng-berikan-tongkat-kepemimpinan-pada-yang-berikutnya

https://wearetechwomen.com/digital-banking-is-opening-doors-for-tech-women/isometricmobilephoneandinternetbanking-onlinepaymentsecuritytransaction/

No comments:

Post a Comment

Related Posts