Monday, August 5, 2019

Etika Komunikasi Non-Verbal


Etika Menulis Email atau Komunikasi Non Verbal

Komunikasi secara profesional bisa menunjukkan sikap profesionalitas seseorang. Penilaian terhadap seseorang tidak hanya dilihat dari segi visual saja namun juga dilihat dari tata cara dalam berkomunikasi baik verbal ataupun non-verbal.

Komunikasi non-verbal bisa melalui e-mail atau media lain seperti Whatsapp menjadi penilaian orang tersebut berkualitas atau tidak. Komunikasi non-verbal juga memiliki etika dan sopan-santun, hal ini perlu diperhatikan mengingat hingga saat ini tata krama masih menjadi kunci utama dalam mencari sebuah pekerjaan dan menjalin hubungan dengan rekan bisnis untuk memperluas koneksi.

Setidaknya ada 7 etika menulis e-mail di dunia pekerjaan:
  1. Tulis Subjek dengan Tepat dan Benar
  2. Gunakan Alamat E-mail yang Profesional
  3. Gunakan Salam Pembuka yang Sopan
  4. Gunakan Tanda Baca dengan Tepat, perhatikan penggunaan tanda baca, karena jika salah dapat membuat makna dari kalimat yang ditulis menjadi berbeda. Misalnya dalam penggunaan tanda seru. Gunakan Kata-kata yang Umum, kesalahpahaman dalam berkomunikasi sering terjadi apalagi jika perbedaan budaya adalah penyebabnya. Untuk itu kita perlu memilih kata-kata umum yang sering dibaca atau didengar oleh banyak orang.
  5. Koreksi Setiap Kalimat yang Ditulis
  6. Tulis Alamat E-mail Tujuan di Sesi Terakhir
  7. Cek Kembali Nama Orang yang Dituju



Tidak hanya untuk keperluan kerja, etika berkirim email atau komunikasi verbal juga berlaku saat mahasiswa berkirim informasi ke dosen. Bahkan beberapa kampus meletakkan banner Etika Mengirim Pesan Formal.

Contoh umum: Selamat pagi Bapak/Ibu, mohon maaf menganggu waktu Bapak/Ibu. Saya Putri, mahasiswa Administrasi Negara angkatan 2015 yang saat ini sedang menulis skripsi dan Bapak/Ibu sebagai pembimbingnya. Saat ini saya membutuhkan tanda tangan Bapak/Ibu pada lembar pengesahan saya. Kapan kiranya saya bisa menemui Bapak/Ibu? Terima kasih sebelumnya.

Selain email, ada juga bentuk komunikasi non-verbal melalui grup milis atau pun forum WA, berikut adalah beberapa etika khusus untuk berkomunikasi.
  1. Jangan Gunakan Huruf Kapital, karena huruf kapital mencerminkan penulis yang sedang emosi, marah, atau berteriak. 
  2. Kutip Seperlunya
  3. Perlakuan Terhadap Pesan Pribadi, jika seseorang mengirim informasi kepada Anda secara pribadi (private message), Anda tidak sepatutnya mengirim/menjawabnya di forum umum.
  4. Hati-Hati Terhadap Informasi/Berita Hoax
  5. Ketika Harus Menyimpang dari Topik (out of topic/OOT), berilah keterangan supaya subjek diskusi tidak rancu.
  6. Hindari Menyerang Pribadi Seseorang
  7. Kritik dan Saran yang Bersifat Pribadi Harus Lewat PM (Personal Message)
  8. Dilarang Menghina
  9. Dilarang menghina agama, ras, gender, status sosial, dan sebagainya yang berpotensi menimbulkan debat kusir yang mengarah ke situasi yang emosional.
  10. Cara Bertanya yang Baik
  11. Gunakan bahasa yang sopan.
  12. Jangan berasumsi Anda berhak mendapat jawaban.
  13. Beri judul yang sesuai dan deskriptif.
  14. Tulis pertanyaan Anda dengan bahasa yang baik dan mudah dimengerti.
  15. Buat kesimpulan setelah permasalahan Anda terjawab.

Sumber :
http://pelitaku.sabda.org/etika_penulisan_dalam_dunia_mayainternet
https://kumparan.com/@kumparanstyle/7-etika-menulis-e-mail-yang-perlu-kamu-ketahui
https://news.detik.com/berita/d-3673317/simak-nih-ini-contoh-kirim-wa-beretika-ke-dosen-versi-ui
https://kumparan.com/@kumparanstyle/memprihatinkan-hilangnya-sopan-santun-dalam-menulis-e-mail

No comments:

Post a Comment

Related Posts