Sunday, December 5, 2021

5 Menit dan 5 CM

Hari Minggu, tanggal 5 Desember 2020, menjelang akhir tahun 2020 waktu yang tepat untuk memulai review dan instropeksi diri. Dan kebetulan juga di tanggal 5 ini aku mendapat insight dari angka 5, yaitu 5 menit dan 5 cm.

Yang pertama kita bahas 5 cm, setelah melihat film 5 cm dirilis pada tahun 2012. Film yang sangat menginspirasi dari puncak gunung Mahameru. Dari film ini kita dapat memetik hikmah bahwa dalam menjalani hidup kita harus berjuang tanpa putus. Berjuang dengan sekuat tenaga, tidak peduli seberapa kuat angin itu menerpa.

Dan tips untuk berjuang untuk meraih mimpi, keinginan atau cita-cita adalah dengan menaruh di depan kening sejauh 5cm saja, jangan menempel dan jangan terlalu jauh, tapi biarkan mengambang, menggantung 5cm didepan kening, sehingga impian tersebut bisa kita bawa terus.


Baca juga di https://pandji.com/kenadeh/

Dan angka 5 berikutnya yaitu 5 menit, yang diungkapkan oleh youtuber dan komika Pandji Pragiwaksono. Bahkan Pandji menjelaskan ada 2 Pandji, yaitu Pandji Pragiwaksono yang sebelum "Kena Deh" dan Pandji Pragiwaksono setelah "Kena Deh." 

Pandji adalah mahasiswa lulusan Institut Teknologi Bandung sekaligus seorang penyiar radio biasa di Hard Rock FM Bandung selama 2 tahun hingga tahun 2003. Suatu hari Production House (PH) membeli ijin siar Oblivious yang yang kelak ditayangkan di ANTV dengan judul Kena Deh.

Presenter Kena Deh yang dibutuhkan adalah yang pinter ngomong, pinter improviasasi, dan tidak terkenal. Saat itu banyak sekali penyiar dari Jakarta dan Bandung, namun dikarenakan sesuatu hal, Pandji tidak ikut casting.

Tasya, sang Talent Koordinator masih belum menemukan presenter yang pas. Karena Tasya merasa ada satu penyiar yang sedang dicari. Penyiar tersebut yang dimaksud adalah Pandji Pragiwaksono. Dan akhirnya Tasya pun mendapatkan nomor Pandji, lalu casting, dan Pandji Pragiwaksono lulus.

Hidup Pandji pun berubah.

Alasan Tasya mencari Pandji karena dulunya Tasya adalah pendengar setia radio di Bandung. Dis suatu momen, Tasya mendengarkan di radio saat Pandji membawakan acara yang mirip dengan acara Kena Deh.

Saat itu Pandji turun ke jalan memakai handphone yang disambungkan ke handsfree dimana handsfree tersebut tersambung ke ruang siaran.Yang diajak ngobrol tidak tahu jika sedang on air.

Ini berarti ada sebuah moment dimana Tasya tidak sengaja mendengarkan Pandji dan kebetulan siaran dari Pandji cukup bagus. Terus didengerin, lalu besok dengerin lagi, masih bagus. Hingga seminggu dan seterusnya hingga menjadi pendengar setia.

Namun jika saat itu mencari frekuensi radio, lalu siaran Pandji jelek misal karena malas-malasan, atau karena tidak disiplin, atau karena mood lagi jelek, maka niscaya Tahsya tidak akan mendengar siaran, tidak menjadi pendengar setia Pandji dan tidak mengenal Pandji.

Sehingga, hidup Pandji ditentukan dalam satu buah lima menit (5 menit).

No comments:

Post a Comment

Related Posts