Tuesday, January 11, 2022

Sustainability dalam Supply Chain

Tantangan dan dampak di dunia supply chain kurang diperhatikan. Pada umumnya kita hanya fokus pada pasokan yang rendah, keterlambatan pengiriman, kenaikan biaya dan kekurangan pekerja. Beberapa topik yang diajarkan sudah usang.

Sudah saatnya kita beralih pada supply chain yang lebih berkelanjutan.

Studi EY pada tahun 2021 menemukan bahwa 84% konsumen merasa sustainability sangat penting saat membuat keputusan membeli, dan 61% menginginkan lebih banyak informasi untuk membantu membuat pilihan yang lebih berbau sustainability.

Emisi di jalan raya saat ini 70% lebih tinggi daripada di awal milenium.

Hal ini akan berefek pada perubahan iklim sehingga perlu dicari solusi agar selaras dengan praktik supply chain yang memiliki nilai-nilai lingkungan dan berkomitmen pada green supply chain. Dan supply chain bertanggung jawab atas 90% ecological footprint atau jejak ekologis.

Laporan dari McKinsey tahun 2021 ini menunjukkan kurang dari 50% perusahaan yang disurvei memiliki visibilitas ke supplier tingkat 1. Hal ini memungkinkan perusahaan mencari supplier dengan komitmen ekologis yang baik sehingga pada akhirnya dapat mengurangi emisi internal.

Kedepan, perusahaan dan bisnis akan lebih memahami untuk memiliki supply chain yang mempunyai value untuk memprioritaskan sustainability. Contoh perusahaan yang sudah memulainya misalnya Amazon, Starbuck, Ecologyst dan Athleisure Girlfriend Collective.

Jadi, mulailah berinvestasi membangun green supply chain agar tidak tertinggal nantinya.


Sumber :

https://www-adweek-com.cdn.ampproject.org/c/s/www.adweek.com/brand-marketing/sustainability-is-the-supply-chain-issue-nobodys-talking-about/amp/

No comments:

Post a Comment

Related Posts