Sunday, January 24, 2021

Jenis dan Proses Pembuatan Vaksin

Bulan Januari 2021 ini harapan baru membuncah, yaitu saat proses vaksinasi untuk melawan wabah pandemi virus Corona penyebab penyakit Covid-19 telah dimulai. Meskipun terdapat beberapa perdebatan mengenai Efikasi dan Efektivitas dari vaksin, tapi saya rasa biar para medis kesehatan saja yang menjelaskan dengan baik dan benar.

Pengembangan vaksin perlu waktu bertahun-tahun, dan tentunya waktu 1 tahun merupakan waktu yang cepat, hal ini demi tujuan agar vaksin memiliki tingkat efektivitas mendekat 100%.  

Diperkirakan akan ada 160 juta warga Indonesia yang akan disuntik vaksin Covid-19, dengan kebutuhan vaksin sebanyak 320 hingga 370 juta, dimana berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor H.K.01.07/Menkes/9860/2020 disebutkan bahwa Indonesia menetapkan 6 jenis vaksin untuk proses vaksinasi yaitu, PT Bio Farma (Persero), Astra Zeneca, China National Pharmaceitical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer and BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd.

Target orang yang akan divaksinasi adalah sebanyak 181,5 juta orang yaitu sekitar 70 persen dari total penduduk Indonesia. Tujuannya, membentuk kekebalan komunal atau herd immunity.

Vaksin di seluruh dunia yang ada dan siap untuk melawan virus Corona adalah 

  1. Vaksin Sinovac 
  2. Vaksin Moderna
  3. Pfizer/BioNTech
  4. Vaksin Oxford/AstraZeneca 
  5. Johnson & Johnson 
  6. Sputnik V Rusia 
  7. Vaksin Covaxin India 
  8. Novavax

Vaksin yang dikembangkan tersebut terbagi menjadi 4 jenis yaitu vaksin mati; vaksin hidup; vaksin sub-unit; dan vaksin toksoid. Vaksin juga memiliki 4 komposisi kandungan yang meliputi antigen, adjuvant, stabilitator, dan pengawet.

  1. Vaksin mati/ inaktivasi, vaksin mati adalah vaksin yang mengandung mikroorganisme seperti virus atau bakteri yang sudah dimatikan dengan proses menggunakan bahan kimia tertentu atau secara fisik, sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit. Contoh : Vaksin China Sinovac.
  2. Vaksin hidup, vaksin dibuat dari mikroorganisme patogen virus atau bakteri hidup yang telah dilemahkan di laboratorium, lalu virus akan tumbuh dalam tubuh penerima vaksin tetapi tidak akan menyebabkan sakit atau hanya sakit ringan, kemudian tubuh akan memberikan respon kekebalan (respon imun) dengan baik. 
  3. Vaksin subunit, atau vaksin inaktivasi karena tidak mengandung komponen patogen hidup dan hanya mengandung sebagian dari komponen patogen, yang kemudian dari patogen ini dapat merangsang pembentukan respon kekebalan. Vaksin subunit dikategorikan menjadi tiga, yakni berbasis protein; polisakarida; dan konjugasi.
  4. Vaksin toksoid, adalah vaksin yang dibuat dari toksin (racun) yang sudah tidak berbahaya lagi, namun masih dapat merangsang respon imun melawan toksin yang dihasilkan oleh bakteri tertentu. Untuk meningkatkan respon kekebalan, toksoid dilekatkan pada garam aluminium atau garam kalsium yang berperan sebagai adjuvan. 
  5. Metode mRNA, vaksin ini memanfaatkan materi genetik virus yang disasar dengan pembuatan vaksin mRNA dan DNA. Subunit antigen ini adalah senyawa dalam bentuk protein, bukan mRNA. Contoh : vaksin Moderna dan Pfizer-BioNTech. 
  6. Replicating viral vector dan non-replicating viral vector, yaitu vaksin dengan metode menyuntikan protein virus yang akan disasar ke virus lain yang tidak menyebabkan penyakit. Vaksin replicating viral vector disuntikkan pada virus yang bisa bereplikasi alias memperbanyak diri. Sementara vaksin non-replicating viral vector disuntikkan ke virus lain yang tak bisa memperbanyak diri. Contoh : vaksin Oxford-AstraZeneca.

Sumber atau referensi lain menyebutkan bahwa jenis vaksin ada 4 juga, yaitu pertama vaksin berbasis virus murni (whole virus based atau inactivated vaccine), kedua mRNA vaccine (vaksin yang berbasis gen atau DNA), ketiga vaksin berbasis vektor adenovirus, dan yang keempat vaksin sub unit atau berbasis protein. 

Kelebihan dari vaksin berbasis virus murni yakni telah umum digunakan sehingga sudah bisa diketahui kualitasnya. Selain itu, antigen komplit dan adjuvan atau substansi yang dimasukkan ke dalam tubuh dapat memicu sistem imun tubuh.

Sehingga vaksin aktif seperti vaksin Sinovac yang sedang dilaksanakan vaksinasi di Indonesia merupakan vaksin yang paling lazim dipakai pada manusia.


Untuk penjelasan yang lebih jelas, silahkan lihat video berikut:


Sumber :

https://www.merdeka.com/khas/vaksinasi-covid-19-di-indonesia-dan-mengupas-harga-vaksin-dunia-mild-report.html

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-55481866

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20201104123102-204-565774/kenali-empat-ragam-proses-pembuatan-vaksin

https://www.youtube.com/watch?v=ni4Huz0BIZA

No comments:

Post a Comment

Related Posts