Tuesday, January 5, 2021

Aquaplaning

Ngebut saat kondisi hujan deras adalah tindakan salah. Selain karena jarak pandang yang terbatas juga semakin cepat kendaraannya semakin jauh jarak berhentinya, apalagi dalam kondisi hujan, jarak henti akan berlipat ganda dari pada kondisi kering.

Sehingga perlu dipastikan kembangan ban mobil tidak tipis, dan sebaiknya ganti ban saat memasuki musim hujan bila kembangan ban sudah menyentuh TWI atau sudah tipis. Termasuk juga perhatikan tekanan angin dalam ban terlalu tinggi dan tapaknya yang sudah gundul.

Selip saat berkendara muncul akibat ban mobil kehilangan traksi. Selip biasanya disebabkan permukaan jalan yang basah dan tidak rata. Kondisi tersebut bisa berujung pada hilang kendali mobil atau motor sehingga membahayakan pengendara lain.

Ngebut bisa menyebabkan traksi ban dengan jalan berkurang dikarenakan aquaplaning. Atau istilah lainnya adalah hydroplaning. Hydroplanning itu sendiri adalah suatu peristiwa tergelincirnya ban karena adanya genangan air pada permukaan jalan.

Aquaplaning atau hydroplaning adalah peristiwa pemantulan (lontaran) kendaraan ke atas dari permukaan landasan karena kendaraan pada landasan yang becek atau basah dan menyebabkan sistem pengereman kendaraan tidak bekerja sempurna. 

Kondisi ini dapat diibaratkan seperti batu pipih yang dilontarkan secara mendatar pada permukaan air sehingga batu terlontar beberapa kali pada permukaan.


Saat melintasi genangan banjir tidak perlu terlalu cepat atau kencang, sebab kendaraan bisa terangkat dari aspal. Sebisa mungkin perhatikan dulu mobil yang lewat di depan kita unutk jadi acuan.

Ada 3 hal untuk menghindari Aquaplaning, yaitu :
  1. Kecepatan, sebaiknya kecepatan maksimal kendaraan 70 km/jam, dan perhatikan kecepatan kendaraan sekitar. Ini tujuannya untuk meminimalisasi terjadinya selip pada kondisi jalan basah.
  2. Kondisi Ban, gunakan ban yang masih bagus atau prima. 
  3. Tekanan Angin, periksa tekanan angin pada ban, apakah sudah sesuai dengan standar tekanan angin yang ditetapkan.
Ada 5 cara yang bisa anda lakukan ketika terkena Aquaplaning :
  1. Ketika mengalami aquaplaning, kemudi tiba-tiba terasa ringan dan kendaraan tidak merespons gerakan kemudi.
  2. Putaran mesin (RPM) naik turun secara tiba-tiba namun tanpa peningkatan kecepatan, hal ini biasanya disertai dengan perasaan kendaraan "berkedut" (ketika ban sejenak kehilangan cengkraman, sebelum mendapatkan kembali kendalinya). Ini adalah tanda bahwa ban anda mengalami aquaplaning.
  3. Kurangi kecepatan tanpa melakukan pengereman dengan cara mengurangi akselerasi secara bertahap. Tunggu kendaraan hingga melambat dan memungkinkan ban untuk mendapatkan kembali cengkraman.
  4. Jika kendaraan mulai tergelincir, pengemudi harus menjaga kemudi ke arah yang dituju sampai mobil tersebut berjalan lurus lagi.
  5. Jaga tekanan konstan dan ringan pada pedal gas. Mengemudi secara halus adalah kuncinya.


Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Hydroplaning

https://otomotif.tempo.co/read/1420627/belajar-dari-kecelakaan-artis-chacha-sherly-ahli-jangan-ngebut-saat-hujan

https://m.kaskus.co.id/thread/5bffb00898e31b064a8b456b/aquaplaning-hydroplaning--cara-mengatasinya/

No comments:

Post a Comment

Related Posts